https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/issue/feedJurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif2025-01-30T17:21:55+00:00Open Journal Systemshttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8660PENGARUH KETERAMPILAN MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARATIF SISWA SDN NEGLASARI 2052025-01-12T12:25:55+00:00Selvi Septiyaniselviseptiyani89@gmail.comArifin Ahmadarifinahmad@unpas.ac.idPebriani Gaida Aryuningtiaspebrianiaryuningtias@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keterampilan membaca terhadap kemampuan menulis naratif pada siswa sekolah dasar. Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa kemampuan membaca yang baik merupakan fondasi penting untuk mengembangkan keterampilan menulis naratif yang efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah siswa kelas V di sebuah sekolah dasar di kota Bandung. Data dikumpulkan melalui tes membaca dan menulis naratif, serta dianalisis menggunakan uji statistik t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan membaca dan kemampuan menulis naratif. Siswa dengan keterampilan membaca yang lebih baik cenderung memiliki kemampuan menulis naratif yang lebih baik pula. Temuan ini menunjukkan pentingnya pengembangan keterampilan membaca untuk meningkatkan kemampuan menulis naratif pada siswa sekolah dasar.</p> <p><em>This research aims to examine the influence of reading skills on narrative writing abilities in elementary school students. The basic assumption of this research is that good reading skills are an important foundation for developing effective narrative writing skills. The research method used is quantitative with a pre-test and post-test design. The research subjects were fifth grade students at an elementary school in the city of Bandung. Data was collected through narrative reading and writing tests, and analyzed using the t-test statistical test. The research results show that there is a significant influence between reading skills and narrative writing abilities. Students with better reading skills tend to have better narrative writing skills. These findings show the importance of developing reading skills to improve narrative writing abilities in elementary school students.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8913IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUSUKAN PAGI2025-01-19T05:35:55+00:00Adella Latifa Fauziahadellalatifa62@gmail.comLia Pertiwiliapertiwi354@gmail.comSyifa Rahmatunisaits.me.syifasr11@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN 09 Susukan Pagi. Penelitian ini menemukan delapan siswa ABK dengan berbagai kebutuhan, termasuk keterlambatan berbicara (speech delay), slow learner, tunagrahita, dan Down Syndrome. Setiap siswa menunjukkan karakteristik unik yang memengaruhi proses pembelajaran mereka di kelas. Guru di sekolah ini telah menerapkan berbagai strategi, seperti penyesuaian materi, penggunaan alat bantu visual, dan kolaborasi dengan orang tua untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif. Selain itu, pihak sekolah memberikan dukungan melalui kebijakan fleksibilitas waktu belajar dan evaluasi individu. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan inklusif dengan pendekatan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap siswa.</p> <p><em>This study aims to identify the types and characteristics of students with special needs (ABK) at SDN 09 Susukan Pagi. The research identified eight students with various needs, including speech delay, slow learners, intellectual disabilities, and Down Syndrome. Each student exhibits unique characteristics that affect their learning processes in the classroom. Teachers at this school have implemented various strategies, such as adjusting materials, using visual aids, and collaborating with parents to create an inclusive learning environment. Additionally, the school supports inclusivity through flexible learning schedules and individual evaluations. This study highlights the importance of inclusive education with tailored approaches to meet each student's needs.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8755DAMPAK ERA DIGITAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA GENERASI Z2025-01-15T08:54:27+00:00Aryana Putra Raharja aryanaputraraharja@gmail.comArifin Ahmadarifinahmad@unpas.ac.idJeny Apriliajenyap0804@gmail.comFaza Deliani Syadiahfazadelisiuzz@gmail.comFakhri Ilham Fauzifakhriilhamfauzi85@gmail.com<p>Keterampilan membaca Generasi Z (Gen Z) juga dikenal sebagai "digital natives" telah sangat dipengaruhi oleh era digital. Generasi Z menikmati akses luas ke informasi melalui teknologi digital seperti internet, media sosial, dan aplikasi. Kemudahan akses ke sumber daya pendidikan, berbagai jenis media pembelajaran, dan peningkatan literasi digital merupakan beberapa dampak positif. Namun, kualitas membaca mereka dipengaruhi oleh masalah seperti kurangnya kemampuan membaca secara mendalam, multitasking yang berlebihan, kecenderungan membaca yang meremehkan, dan paparan informasi yang tidak kredibel. Penelitian ini menyelidiki dampak positif dan negatif era digital terhadap keterampilan membaca Generasi Z dan menawarkan solusi strategi untuk masalah tersebut.</p> <p><em>The reading skills of Generation Z also known as “digital natives” have been greatly influenced by the digital era. Generation Z enjoys broad access to information through digital technology such as the internet, social media and apps. Ease of access to educational resources, various types of learning media, and increased digital literacy are some of the positive impacts. However, their reading quality is affected by problems such as a lack of in- depth reading ability, excessive multitasking, a tendency to read dismissively, and exposure to non-credible information. This research investigates the positive and negative impacts of the digital era on Generation Z's reading skills and offers strategic solutions to the problem.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/9078PENGARUH VARIABEL DEMOGRAFIS TERHADAP PERILAKU KONSUMSI DI ERA DIGITAL: PENDEKATAN ANOVA2025-01-24T07:20:21+00:00Petra Seventria Gurninggurningpetraseventria@gmail.comElga Yulianti Situngkirelgayuliantis@gmail.comDwi Putri Manurungdwimanurung2405@gmail.comVania Yocelyn Sagalavania1997sagala@gmail.comBintang Pasaribubintangpasaribu96@gmail.comRektor Sianturirektorsianturi99@gmail.com<p>Perubahan signifikan dalam perilaku konsumsi masyarakat di era digital dipengaruhi oleh berbagai faktor demografis, termasuk usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana variabel-variabel demografis tersebut memengaruhi perilaku konsumsi menggunakan pendekatan Analisis Varians (ANOVA). Data penelitian diperoleh melalui survei terhadap 90 responden yang dikelompokkan berdasarkan usia (18–25, 26–40, >40), jenis kelamin, dan tingkat pendidikan (SMA, S1, S2+). Instrumen penelitian berupa kuesioner mencakup frekuensi belanja online, preferensi merek, dan penggunaan platform digital. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan dalam perilaku konsumsi antar kelompok demografis. Responden usia 18–25 tahun memiliki frekuensi belanja online tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya, sementara tingkat pendidikan berhubungan dengan preferensi terhadap merek dan penggunaan platform digital. Temuan ini memberikan wawasan strategis bagi pelaku bisnis untuk mengembangkan pendekatan pemasaran yang lebih terarah dalam menjangkau berbagai segmen konsumen. Penelitian ini berkontribusi pada literatur tentang perilaku konsumen di era digital, khususnya dalam penggunaan ANOVA sebagai alat analisis untuk memahami pola konsumsi. Selain itu, hasil penelitian ini memberikan dasar bagi penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi faktor lain yang memengaruhi perilaku konsumen, seperti pengaruh sosial dan psikografis.</p> <p><em>Significant changes in consumer behavior in the digital era are influenced by various demographic factors, including age, gender, and education level. This study aims to analyze the impact of these demographic variables on consumer behavior using the Analysis of Variance (ANOVA) approach. Data were collected through a survey of 90 respondents grouped by age (18–25, 26–40, >40), gender, and education level (high school, undergraduate, postgraduate). The research instrument included questionnaires addressing online shopping frequency, brand preferences, and digital platform usage. The analysis revealed significant differences in consumer behavior across demographic groups. Respondents aged 18–25 exhibited the highest frequency of online shopping compared to other age groups, while education level was associated with preferences for specific brands and the use of digital platforms. These findings provide strategic insights for businesses to develop more targeted marketing approaches to reach diverse consumer segments effectively. This study contributes to the literature on consumer behavior in the digital era, particularly in the application of ANOVA as an analytical tool for understanding consumption patterns. Additionally, the findings offer a foundation for future research to explore other factors influencing consumer behavior, such as social and psychographic influences.</em></p>2025-01-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8650PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR INFORMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG PANJANG2025-01-12T07:53:24+00:00Rahmania Putrirahmaniaputri446@gmail.comKhairuddinkhairuddin@uinbukittinggi.ac.idSupratman Zakirsupratmanzakir@uinbukittinggi.ac.idLiza Efriyantilizaefriyanti@uinbukittinggi.ac.id<p>Latar belakang penelitian ini yaitu minimnya nilai siswa kelas VII SMP N 1 Padang Panjang pada mata pelakaran informatika. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak dan perbedaan penggunaan model pembelajan ini terhadap prestasi beljaar informatika kelas VII di SMP N 1 Padang Panjang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitati dengan metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu quasi-experimen metode non-equivalent control group design. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari 58 orang dengan metode pengambilan sampel acak. Dalam penelitian ini, didapatkan hasil rata-rata pembelajaran kelas eksperimen sebesar 84,28 dan rata-rata kelas kontrol 75,03. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapatr pengaruh dan perbedaan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar informatika di kelas VII SMP N 1 Padang Panjang.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8906GANGGUAN BERBICARA DALAM PRAKTIK MENGAJAR MAHASISWA KAJIAN: PSIKOLINGUISTIK2025-01-19T02:51:16+00:00Regina Anggrainireginaanggraini2019@gmail.comSyah Rani Panesyahranipane24@gmail.comFatmawatifatmawati@edu.uir.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor psikolinguistik yang menyebabkan gangguan berbicara pada mahasiswa selama praktik microteaching dan menganalisis hubungan antara kecemasan, penguasaan materi, dan pengolahan bahasa terhadap kemampuan berbicara mereka. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan berbicara, yang dipicu oleh faktor seperti kurangnya pengalaman, ketidaksiapan materi, dan tekanan lingkungan, menjadi faktor utama yang memengaruhi kemampuan berbicara mahasiswa. Kecemasan ini menyebabkan gangguan seperti terbata-bata, kesulitan pelafalan, dan ketidakmampuan dalam menyampaikan materi secara terstruktur. Penguasaan materi terbukti meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan, sehingga membantu kelancaran berbicara. Selain itu, pengolahan bahasa yang melibatkan proses kognitif, seperti pemilihan kata dan penyusunan kalimat, dipengaruhi oleh faktor psikologis tersebut. Strategi untuk mengatasi kecemasan, seperti latihan berbicara rutin, simulasi pengajaran, dukungan teman sebaya, dan teknik relaksasi, terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara mahasiswa. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami peran kecemasan dalam berbicara di depan umum dan menawarkan solusi berbasis psikolinguistik untuk meningkatkan keterampilan berbicara mahasiswa calon guru.</p> <p><em>This study aims to identify psycholinguistic factors that cause speaking disorders in university students during microteaching practice and analyse the relationship between anxiety, material mastery, and language processing to their speaking ability. The method used was descriptive qualitative with interview as the data collection technique. The results showed that speaking anxiety, triggered by factors such as lack of experience, material unpreparedness, and environmental pressure, became the main factor affecting students' speaking ability. This anxiety causes distractions such as stammering, pronunciation difficulties, and inability to deliver material in a structured manner. Mastery of the material has been shown to increase confidence and reduce anxiety, thus aiding speaking fluency. In addition, language processing that involves cognitive processes, such as word selection and sentence construction, is affected by these psychological factors. Strategies to overcome anxiety, such as regular speaking practice, teaching simulations, peer support, and relaxation techniques, proved effective in improving students' speaking ability. This study makes an important contribution in understanding the role of anxiety in public speaking and offers psycholinguistic-based solutions to improve the speaking skills of pre-service teachers.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8711MEMBANGUN KETERAMPILAN ABAD KE -21 MELALUI LITERASI DIGITAL : TINJAUAN KUALITATIF TERHADAP STRATEGI PEMBELAJARAN2025-01-14T02:23:22+00:00Muhammad Dzakimuhammad2000031179@webmail.uad.ac.idUnik Hanifah Salsabilaunik.salsabila@pai.uad.ac.id<p>Literasi digital memainkan peran penting dalam mendukung kualitas pembelajaran di era teknologi saat ini, terutama dengan tuntutan keterampilan abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan strategi peningkatan literasi digital sebagai media pembelajaran, serta mengidentifikasi tantangan utama dalam implementasinya. Pendekatan kualitatif berbasis tinjauan literatur digunakan untuk mengeksplorasi berbagai penelitian yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa literasi digital tidak hanya memperluas akses informasi bagi siswa, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi dalam proses pembelajaran. Beberapa strategi yang efektif untuk meningkatkan literasi digital di antaranya adalah pengintegrasian dalam kurikulum, pelatihan bagi tenaga pendidik, penyediaan infrastruktur teknologi, dan keterlibatan orang tua. Namun, implementasi literasi digital masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses teknologi di beberapa wilayah, rendahnya kompetensi digital di kalangan guru, dan resistensi terhadap metode pembelajaran berbasis teknologi. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan dukungan yang kuat dari pemerintah, sekolah, dan komunitas pendidikan guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang adaptif dan inklusif. Dengan kolaborasi semua pihak, literasi digital diharapkan dapat menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan siswa menghadapi kompleksitas dunia digital yang dinamis dan terus berkembang.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/9001PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI2025-01-21T09:28:16+00:00Choirun Nabilahchoirun.21069@mhs.unesa.ac.idDwi Lorry Juniariscadwijuniarisca@unesa.ac.id<p>Analisis pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, serta persentase keterkaitan motivasi dan hasil belajar bola voli peserta didik. Metode analisis yang diterapkan merupakan jenis kuantitatif pada design One Group Pretest-Postest. Pengujian hipotesis yang telah dirumuskan terlaksana di SMP Wijaya Putra Surabaya. Cluster Random Sampling menjadi teknik penentuan sampel penelitian ini, dengan bantuan aplikasi online spinner yang dilakukan oleh guru PJOK. Teknik pengumpulan data dilakukan selama 5x pertemuan dengan melakukan observasi pengamatan, mendata, dan mendokumentasi. Penelitian ini menggunakan instrumen yang berisi tentang materi dasar passing bola voli, berupa soal pengetahuan, asesmen kemampuan passing, dan tes motivasi. Jawaban hipotesis dapat diperoleh dari perhitungan statistik menggunakan teknik analisis pada software IBM SPSS 25, memperoleh data rinci menggunakan analisis deskriptif statistik, Uji data parametrik Shapiro-Wilk, Uji Paired Sample T-Test, pengukuran N-gain Score, dan pembuktian keserasian variabel pada Pearson Product Moment. Didapati hasil, terdapat dampak positif pada peningkatan hasil pemahaman di tahap penerapan Model Pembelajaran yang digunakan, namun juga belum secara konsisten mempengaruhi keefektifan pembelajaran pada motivasi belajar peserta didik, sehingga diketahui hubungan antara motivasi dan hasil belajar rendah. Simpulan dan saran dari analisis ini, perlu adanya evaluasi lanjutan untuk kelancaran dan penyempurnaan demi berjalannya suatu pembelajaran yang efektif.</p> <p><em>Analysis of the influence of the TGT Type Cooperative Learning Model, as well as the percentage of the relationship between motivation and volleyball learning outcomes of students. The analysis method applied is a quantitative type in the One Group Pretest-Postest design. The hypothesis testing that has been formulated was carried out at SMP Wijaya Putra Surabaya. Cluster Random Sampling is the technique for determining the sample of this study, with the help of an online spinner application carried out by the PJOK teacher. The data collection technique was carried out for 5 meetings by conducting observations, recording data, and documenting. This study uses an instrument containing basic volleyball passing material, in the form of knowledge questions, passing ability assessments, and motivation tests. Hypothesis answers can be obtained from statistical calculations using analysis techniques on IBM SPSS 25 software, obtaining detailed data using descriptive statistical analysis, Shapiro-Wilk parametric data tests, Paired Sample T-Tests, N-gain Score measurements, and proof of variable compatibility on Pearson Product Moment. The results obtained, there is a positive impact on improving the results of understanding at the stage of implementing the Learning Model used, but it has not consistently influenced the effectiveness of learning on student learning motivation, so that the relationship between motivation and learning outcomes is known to be low. The conclusion and suggestion from this analysis, there needs to be further evaluation for the smoothness and improvement for the sake of effective learning.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8620BENTUK DIMENSI DAN STRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN IPS2025-01-11T07:56:24+00:00Tri Fauziah Hasanatrifauziah0306222151@uinsu.ac.idBella Azzahrabellaazahraa03@gmail.comNurul Fadilah Nasutionnurulfadilahnasution80@gmail.comKhairunnisakhairunnisan029@gmail.comTasya Sabrinatasyat031@gmail.comEka Yusnaldiekayusnaldi@uinsu.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi dan struktur Ips. Dalam penulisan artikel ilmiah ini metode yg dipergunakan pada penelitian ini merupakan Metode pengumpulan data pustaka dengan membaca dan mencatat serta mengolah data penelitian kemudian menyimpulkan sebagai bahan penelitian. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang luas dan kompleks yang melibatkan pemahaman tentang berbagai aspek masyarakat manusia. Dalam abstrak ini, kami mengeksplorasi dimensi dan struktur fundamental dari IPS yang menjadi landasan bagi pemahaman terhadap fenomena social.Dimensi IPS mencakup tiga aspek utama. Pertama, IPS adalah disiplin ilmu yang interdisipliner, memadukan perspektif dan metodologi dari sejumlah bidang seperti sejarah, geografi, sosiologi, ekonomi, dan politik. Kedua, IPS bersifat kontekstual, di mana analisisnya selalu mempertimbangkan konteks sejarah, budaya, politik, dan ekonomi di mana fenomena sosial berlangsung. Ketiga, IPS bersifat reflektif, mendorong pemikiran kritis terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur kekuasaan yang membentuk masyarakat.Struktur IPS dapat dianalisis dalam tiga tingkatan. Tingkat mikro memeriksa interaksi individu dalam konteks kecil seperti keluarga, teman, atau lingkungan kerja. Tingkat meso memperhatikan struktur sosial yang lebih besar seperti organisasi, institusi, dan komunitas lokal. Sedangkan tingkat makro mengamati pola sosial yang melibatkan entitas besar seperti negara, ekonomi global, atau konflik antarbangsa. Pemahaman yang mendalam terhadap dimensi dan struktur IPS memiliki implikasi penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pembentukan kebijakan, pengembangan strategi pembangunan, dan penyelesaian konflik sosial.</p> <p><em>This research aims to determine the </em><em>dimensions and structure of Ips. In writing this scientific article, the method used in this research is the method of collecting library data by reading, taking notes and processing research data which is then concluded as research material. Social Sciences (IPS) is a broad and complex field of study that involves understanding various aspects of human society. In this abstract, we explore the fundamental dimensions and structures of IPS that form the basis for understanding social phenomena. The IPS dimension includes three main aspects. First, IPS is an interdisciplinary scientific discipline, combining perspectives and methodologies from a number of fields such as history, geography, sociology, economics and politics. Second, IPS is contextual, where the analysis always considers the historical, cultural, political and economic context in which social phenomena take place. Third, social studies is reflective, encouraging critical thinking about the values, norms and power structures that shape society. The IPS structure can be interpreted at three levels. The micro level examines individual interactions in small contexts such as family, friends, or work environments. The meso level concerns larger social structures such as organizations, institutions, and local communities. Meanwhile, the macro level observes social patterns involving large entities such as countries, the global economy, or conflicts between nations. A deep understanding of the dimensions and structure of IPS has important meaning in various aspects of human life, including policy formation, development development strategies, and resolving social conflicts.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8824ANALISIS ASESMEN DAN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN GANGGUAN EMOSI DAN DISLEKSIA DI SEKOLAH DASAR2025-01-17T01:51:42+00:00Arum Permata Hatiarumpermatahati505@gmail.comHilda Rahmahhildarahmah167@gmail.comAyu Arina Putriayuarinaputri289@gmail.comSepti Fitri Meilanasepti.fitri.meilana@uhamka.ac.id<p>Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan gangguan emosi dan disleksia di tingkat sekolah dasar memerlukan assesmen yang komprehensif mencakup aspek akademik, psikologis, dan perilaku. Penelitian ini berupaya menggali bagaimana proses asesmen dilakukan serta mengevaluasi efektivitas strategi penanganan terhadap siswa kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri (SDN), dengan kebutuhan khusus ini. Melalui metode deskripsi kualitatif, penelitian ini menggunakan observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumen akademik untuk memahami kebutuhan siswa secara holistik. Temuan menunjukkan bahwa kurangnya pendekatan multidimensional dalam asesmen sering kali memperlambat perkembangan siswa baik dari segi akademik maupun sosial. Rekomendasi utama mencakup keterlibatan oranng tua, pelatihan guru, serta adopsi strategi berbasis individu guna mendukung keberhasilan pendidikan inklusif.</p> <p><em>Handling emotionally disturbed and dyslexic children with special needs at the primary school level requires a comprehensive assessment of academic, psychological and behavioural aspects. This research explores how the assessment process is conducted and evaluates the effectiveness of strategies for dealing with grade 5 students in a public primary school with these special needs. Through the qualitative description method, this study used direct observation, in-depth interviews, and academic document analysis to holistically understand the student's needs. Findings show that the lack of a multidimensional approach in assessment often slows down students' development both academically and socially. Key recommendations include parental involvement, teacher training and the adoption of individualised strategies to support the success of inclusive education.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8697INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM PEMBELAJARAN IPS DI MI/SD2025-01-13T09:56:20+00:00Khairina Habib Rangkutikarinhabib271@gmail.comIga Nailah Aulia Br Lubisaulia.iga.naila@gmail.comNuri Alfitriyaninurialfitriyani@gmail.comSyazwina Dinda Damara Raissyazwinadinda@gmail.comBunga Kesumakesumabunga155@gmail.comEka Yusnaldiekayusnaldi@uinsu.ac.id<p>Ilmu Pendidikan sosial adalah mata pelajaran yang berasal dari kehidupan sosial dan dipilih berdasarkan konsep ilmu sosial yang digunakan untuk tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran IPS di MI harus diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam agar tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai. Integrasi dapat dicapai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi keterampilan dasar antara studi Ilmu Pendidikan sosial dan agama yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran membuahkan hasil yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPS Di Mi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menekankan library research dengan mengutip dari buku, artikel dan sumber-sumber yang relevan. Pada tahap analisis data dilakukan dengan dua tahap: tahap pemilihan dan tahap analisis isi.</p> <p><em>Social science education is a subject that originates from social life and is chosen based on the social science concepts used for learning purposes. Therefore, social studies learning at MI must be integrated with Islamic values so that social studies learning objectives can be achieved. Integration can be achieved by first identifying basic skills between social and religious education studies that can be integrated into the learning process. So that learning produces good results. This research aims to find out how to integrate Islamic values in social studies learning at MI. This research uses a qualitative research method that emphasizes library research by quoting from books, articles and relevant sources. The data analysis stage was carried out in two stages: the selection stage and the content analysis stage.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8955MENGINTEGRASIKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL TERHADAP NILAI-NILAI MODERN PADA ASPEK SPIRITUAL ANAK USIA DINI2025-01-20T06:20:45+00:00Novi Susantinovihen328@gmail.comDini Kausaridini.kausari@yahoo.co.idDepi Permata Indahdepipermataindah@gmail.comMaryanimaryanioke2019@gmail.comMita Noparidamnoparida@gmail.comReka Juliani Effendyrekajulianieffendi0907@gmail.comM Ridoridonindya08@gmail.com<p>Pendidikan multikultural adalah pendekatan yang bertujuan untuk menghargai keberagaman budaya dan nilai-nilai lokal dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks anak usia dini, integrasi antara pendidikan multikultural dan nilai-nilai modern menjadi sangat penting untuk membangun aspek spiritual yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan integratif yang menggabungkan nilai-nilai multikultural dan modern dalam pendidikan anak usia dini untuk mendukung pengembangan spiritualitas anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kajian literatur dan observasi partisipatif di berbagai lingkungan pendidikan anak usia dini yang beragam secara budaya. Dalam konteks anak usia dini, integrasi pendidikan multikultural dengan nilai-nilai modern menjadi krusial untuk membangun aspek spiritual yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan integratif dalam pendidikan anak usia dini yang menggabungkan nilai-nilai multikultural dan modern guna mendukung pengembangan spiritualitas anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur dan observasi partisipatif pada lingkungan pendidikan anak usia dini di berbagai konteks budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural tidak hanya meningkatkan pemahaman anak terhadap keberagaman, tetapi juga membantu mereka mengenali nilai-nilai modern seperti toleransi, inklusi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Integrasi ini berdampak positif pada pembentukan aspek spiritual, termasuk rasa syukur, empati, dan penghayatan nilai-nilai universal. Selain itu, strategi pembelajaran berbasis cerita, permainan edukatif, dan eksplorasi budaya lokal menjadi pendekatan efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan spiritual anak melalui pendidikan multikultural. Rekomendasi penelitian mencakup pengembangan kurikulum berbasis multikultural yang relevan dengan nilai-nilai modern, pelatihan guru, dan penguatan peran keluarga sebagai mitra pendidikan. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini dapat menjadi fondasi kokoh bagi generasi yang memiliki spiritualitas kuat dan mampu menghargai keberagaman dalam era modern. </p> <p> </p> <p><em>Multicultural education is an approach aimed at appreciating cultural diversity and local values in societal life. In the context of early childhood, integrating multicultural education with modern values becomes crucial in building a balanced spiritual aspect. This study aims to explore an integrative approach in early childhood education that combines multicultural and modern values to support children's spiritual development. The research method used includes literature review and participatory observation in early childhood education settings across various cultural contexts. The results indicate that multicultural education not only enhances children's understanding of diversity but also helps them recognize modern values such as tolerance, inclusion, and respect for human rights. This integration positively impacts the formation of spiritual aspects, including gratitude, empathy, and appreciation of universal values. Additionally, learning strategies based on storytelling, educational games, and local cultural exploration serve as effective approaches for internalizing these values. The conclusion of this study emphasizes the importance of collaboration among educators, parents, and the community in creating an environment that supports children's spiritual development through multicultural education. The research recommendations include developing a multicultural-based curriculum relevant to modern values, teacher training, and strengthening the role of families as educational partners. Thus, early childhood education can serve as a strong foundation for a generation with robust spirituality and the ability to appreciate diversity in the modern era. </em></p> <p> </p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8789ANALISIS PENGARUH HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA TERHADAP EFESIENSI ENERGI DALAM MESIN KULKAS RUMAH TANGGA2025-01-16T05:57:36+00:00Adelyna Oktavia Nasutionadelyna1100000198@uinsu.ac.idCahya Amandasaricahyaamandasari@gmail.comRazita Junaidahrazitajunaidah92@gmail.comSiti Nurhavivahavivanur2@gmail.comIskandar Amiradekaquila93@gmail.comNur Khalizah Hasibuannurkhalizahasibuan26@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan kulkas dengan pendekatan analisis melalui Hukum Pertama Termodinamika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian kepustakaan yang mengacu pada hasil laporan eksperimen, berita, artikel, website, jurnal, tesis, dan buku yang membahas tentang penerapan prinsip termodinamika pada kulkas. Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kulkas memiliki sistem utama berupa refrigeran yang bekerja dalam siklus kompresi. Proses pendinginan pada kulkas terjadi dengan cara memindahkan energi panas dari dalam ruang pendingin ke luar melalui mekanisme kerja kompresor, kondensor, dan evaporator. Mekanisme ini sesuai dengan prinsip Hukum Pertama Termodinamika yang mengatur aliran energi panas dan kerja dalam suatu sistem tertutup. Untuk meningkatkan efisiensi energi yang dikeluarkan oleh kulkas, beberapa upaya dapat dilakukan, antara lain pengaturan suhu dan jenis benda yang dimasukkan ke dalam kulkas, perawatan rutin untuk menjaga kinerja komponen utama, serta penempatan kulkas di ruangan dengan suhu yang sesuai dan ventilasi yang baik agar beban kerja kompresor berkurang. Langkah-langkah tersebut tidak hanya mengurangi konsumsi energi listrik rumah tangga, tetapi juga mendukung upaya penghematan biaya dan konservasi energi. Selain itu, upaya peningkatan efisiensi ini turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon yang berujung pada pencegahan pemanasan global. Dengan demikian, penerapan prinsip-prinsip termodinamika dalam penggunaan kulkas memiliki manfaat yang signifikan, baik dari segi ekonomi maupun dampak positif terhadap lingkungan.</p> <p><em>This study aims to explore the use of refrigerators with an analytical approach through the First Law of Thermodynamics. The method used in this study is a literature review that refers to the results of experimental reports, news, articles, websites, journals, theses, and books that discuss the application of thermodynamic principles in refrigerators. The First Law of Thermodynamics states that energy cannot be created or destroyed, but can be transformed from one form to another. The findings of this study show that the refrigerator has a main system in the form of refrigerant that works in the compression cycle. The cooling process in the refrigerator occurs by transferring heat energy from inside the cooling room to the outside through the working mechanism of compressors, condensers, and evaporators. This mechanism is in accordance with the principles of the First Law of Thermodynamics which regulates the flow of heat energy and work in a closed system. To improve the energy efficiency emitted by the refrigerator, several efforts can be made, including regulating the temperature and the type of objects put into the refrigerator, regular maintenance to maintain the performance of the main components, and placing the refrigerator in a room with the appropriate temperature and good ventilation so that the compressor workload is reduced. These measures not only reduce household electrical energy consumption, but also support cost-saving and energy conservation efforts. In addition, this effort to improve efficiency also contributes to reducing carbon emissions which leads to the prevention of global warming. Thus, the application of thermodynamic principles in the use of refrigerators has significant benefits, both in terms of economy and positive impact on the environment.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8663AN ANALYSIS OF COMMON ERRORS IN USING TENSE2025-01-13T01:24:38+00:00Etika Rahmah Nasutionetika0403232120@uinsu.ac.idAhmad Hudzaifahahmad0403232118@uinsu.ac.idAulhim Sitorusaulhim0403231025@uinsu.ac.idYani Lubisyanilubis@uinsu.ac.id<p><em>This research aims to analyze common mistakes that occur in the use of tense among students. Tense is an important aspect of English that influences the meaning of sentences. Mistakes in tense usage can result in confusion and misunderstandings. Through qualitative analysis methods, this research collects data from students' writing and analyzes the errors found. The research results show that the most common errors occur in the use of simple present, simple past, and present perfect. It is hoped that this research can provide insight for teachers in improving tense teaching.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8942INOVASI DESAIN PEMBELAJARAN BIPA: STRATEGI KREATIF DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING2025-01-20T02:31:56+00:00Kamilatu Zahrakamilatuzahra22@gmail.comAhmad Syaeful Rahmanahmadsr@uinsgd.ac.id<p>Penelitian ini mengeksplorasi inovasi desain pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) melalui penggunaan metode Game-Based Learning (GBL) sebagai strategi kreatif. Integrasi teknologi dalam GBL, seperti penggunaan platform ”Wordwall” dan permainan kartu Uno dengan unsur Bahasa Indonesia, membantu menciptakan lingkungan belajar yang modern dan menarik. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Indonesia bagi penutur asing dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan menarik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan berbagai sumber dari penelitian terdahulu berupa artikel, jurnal, skripsi serta sumber lainnya seperti hasil wawancara dari pengajar BIPA di salah satu universitas yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan GBL secara signifikan meningkatkan keterlibatan penutur asing, motivasi belajar serta pemahaman kosakata dan struktur kalimat. GBL menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung keterlibatan aktif penutur asing, sehingga mempermudah mereka dalam menguasai bahasa Indonesia. Penelitian ini menyarankan pengembangan lebih lanjut dan variasi metode permainan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran BIPA di berbagai konteks pendidikan Internasional.</p> <p><em>This study explores the innovation of Indonesian learning design for Foreign Speakers (BIPA) through the use of the Game-Based Learning (GBL) method as a creative strategy. The integration of technology in GBL, such as the use of the "Wordwall" platform and the Uno card game with Indonesian elements, helps to create a modern and engaging learning environment. The main purpose of this study is to improve Indonesian language competence for foreign speakers by using an interactive and engaging learning approach. The research method used is a literature study by collecting various sources from previous research in the form of articles, journals, theses and other sources such as the results of interviews from BIPA lecturers at one of the universities relevant to the research topic. The results showed that the implementation of GBL significantly increased the involvement of foreign speakers, learning motivation and understanding of vocabulary and sentence structure. GBL creates a fun learning environment and supports the active involvement of foreign speakers, making it easier for them to master the Indonesian language. This study suggests further development and variety of game methods to improve the effectiveness of BIPA learning in various international educational contexts.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8773HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS2025-01-16T02:43:52+00:00Fadiya Fakhriyafadiyafakhriya04@gmail.comArifin Ahmadarifinahmad@unpas.ac.idNazwa Vira Putri Amalianazwavira23@gmail.comShafira Aulia Azkashafiraauliaazka@gmail.comM. Rido Nurussalammuhammadridons@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara kebiasaan membaca dan kemampuan menulis salah satu siswa Sekolah Dasar Negeri Margaasih. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan wawancara mendalam dikumpulkan mengenai kebiasaan membaca siswa, jenis bahan yang mereka baca, dan dampak dari kebiasaan ini terhadap kemampuan menulis mereka. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara intensitas membaca subjek dan kualitas tulisannya. Kebiasaan membaca secara teratur membantu subjek memperoleh kosakata yang lebih luas, memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang struktur bahasa, dan memperhalus gaya penulisan. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ini, membangun keterampilan membaca sejak usia dini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Diharapkan temuan ini akan membantu pendidik membuat program literasi yang terintegrasi.</p> <p><em>The purpose of this study was to evaluate the relationship between reading habits and writing skills of one of the students of Margaasih Elementary School. Using a qualitative approach, data collected through direct observation and in-depth interviews were collected regarding students' reading habits, the types of materials they read, and the impact of these habits on their writing skills. The results showed a positive correlation between the subject's reading intensity and the quality of his/her writing. Regular reading habits helped the subject acquire a wider vocabulary, gain a better understanding of language structures, and refine his/her writing style. As this study shows, building reading skills from an early age can be one way to improve students' writing skills. It is hoped that these findings will help educators create integrated literacy programs.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/9213STRATEGI MENGHADAPI TANTANGAN KESEHATAN MENTAL DI ERA MODERN BAGI SISWA SMPN 1 MEREK DENGAN LAYANAN INFORMASI2025-01-29T10:21:00+00:00Muhammad Nur Hudahuda021200@gmail.comSri Puspita Della Aryadiguest@jurnalhst.comDessy Tri Afifahguest@jurnalhst.comYusra Faizahguest@jurnalhst.comNurussakinah Daulayguest@jurnalhst.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami strategi yang digunakan oleh siswa dalam menghadapi tantangan kesehatan mental di era modern di SMPN 1 merek. Serta bagaimana layanan informasi dapat berperan dalam proses tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melibatkan wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan informasi di SMPN 1 Merek memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan mental siswa.</p> <p><em>This study aims to describe and understand the strategies used by students in dealing with mental health challenges in the modern era at SMPN 1 Merek. And how information services can play a role in the process. The research method used is descriptive qualitative involving interviews, Focus Group Discussions (FGD) and observations. The results of the study indicate that information services at SMPN 1 Merek play an important role in supporting students' mental health.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8659PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA SISWA SEKOLAH DASAR2025-01-12T11:53:24+00:00Mimin Ninawatimiminninawati30@gmail.comLudialuludiyah03@gmail.comErina Kartika Marta Sunjayaerinakartika2002@gmail.comFarsya Awliya Putri Ayufarsyaawliya08@gmail.comWidia Ardanawidiaardana29@gmail.comNur Miftahul Jannahmithajannah54@gmail.com<p>Pendidikan Pancasila di tingkat sekolah dasar memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa sejak dini, termasuk menanamkan pola pikir mandiri. Pola pikir ini sangat penting karena membantu siswa untuk mengandalkan kemampuan mereka sendiri dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan kemandirian, siswa dapat mengembangkan sikap percaya diri, kemampuan mengambil keputusan, serta rasa tanggung jawab terhadap tindakan mereka. Memanfaatkan Pancasila untuk mengajarkan kemandirian siswa merupakan Strategi pengajaran yang efektif juga penting untuk pendidikan. Pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu strategi yang memungkinkan. Siswa diminta untuk menjawab masalah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan ini. Proses ini tidak hanya melatih kemampuan berpikir kritis mereka, tetapi juga mendorong keberanian untuk mencari solusi secara mandiri. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengembangkan kemandirian, tetapi juga kemampuan bekerja sama dalam tim. Implementasi metode pembelajaran yang mendorong kemandirian sangat relevan untuk mencapai tujuan Pendidikan Pancasila. Siswa tidak hanya memahami nilai-nilai Pancasila, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan yang tepat, Pendidikan Pancasila di sekolah dasar dapat menjadi fondasi yang kuat bagi perkembangan karakter siswa, khususnya dalam membentuk individu yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab.</p> <p><em>Pancasila education at the primary school level has an important role in shaping students' character from an early age, including instilling an independent mindset. This mindset is very important because it helps students to rely on their own abilities in facing various challenges. With independence, students can develop self-confidence, decision-making skills, and a sense of responsibility for their actions.Utilizing Pancasila to teach students independence is an effective teaching strategy that is also important for education. Problem-based learning is one such possible strategy. Students are asked to answer problems that can be applied in daily life by using this approach. This process not only trains their critical thinking skills, but also encourages the courage to seek solutions independently. Thus, they not only develop independence, but also the ability to work together in teams. The implementation of learning methods that encourage independence is very relevant to achieving the objectives of Pancasila Education. Students not only understand the values of Pancasila, but also apply them in everyday life. Through the right approach, Pancasila Education in elementary schools can be a strong foundation for students' character development, especially in forming independent, confident, and responsible individuals.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8907EFEKTIVITAS PENDEKATAN HOLISTIK DALAM MENANGANI KERAGAMAN KARAKTER SISWA INKLUSI DI SEKOLAH DASAR2025-01-19T03:16:06+00:00Vanessa Oktavianivanessaoctavianii14@gmail.comPrita Febriyanipritafebriyani26@gmail.comFirza Nintia Maharantifirzanintia@gmail.com<p>Pendidikan inklusif merupakan paradigma yang lebih luas dari sekedar mengintegrasikan siswa berkebutuhan khusus ke dalam lingkungan pendidikan yang ada. Pendekatan holistik membantu siswa mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupannya. Pendidikan inklusif dan pendekatan holistik memiliki hambatan seperti keterbatasan sumber daya, tenaga pendidik, fasilitas, dan waktu untuk merancang strategi pembelajaran yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa pendidikan inklusif di sekolah dasar bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung keberagaman dan kebutuhan setiap individu anak berkebutuhan khusus (ABK). hal ini menyatakan efektivitas pendidikan inklusif bergantung pada pendekatan yang digunakan seperti pendekatan holistik, kolaborasi, serta dukungan emosional.</p> <p><em>Inclusive education is a broader paradigm than simply integrating students with special needs into the existing educational environment. A holistic approach helps students achieve balance in various aspects of their lives. Inclusive education and holistic approaches have obstacles such as limited resources, educators, facilities, and time to design appropriate learning strategies. This study uses a qualitative method with an in-depth interview approach. The results of the study indicate that inclusive education in elementary schools aims to create a learning environment that supports the diversity and needs of each individual child with special needs (ABK). This states that the effectiveness of inclusive education depends on the approach used, such as a holistic approach, collaboration, and emotional support.emphasizes.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8726EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII DI PONDOK PESANTREN DAARUL ISTIQLAL MEDAN2025-01-14T09:29:29+00:00Nur’aini Carerina Ritonganurainicarerinaritonga@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan media gambar dalam meningkatkan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII di Pondok Pesantren Daarul Istiqlal Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam kepada siswa, guru, dan kepala sekolah. Hasil wawancara menunjukkan bahwa penggunaan media gambar memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa. Siswa merasa lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran ketika media gambar digunakan, karena gambar membantu mereka mengaitkan kosakata dengan makna visual yang konkret. Selain itu, siswa menyatakan bahwa pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga mereka lebih mudah mengingat kosakata yang diajarkan. Guru bahasa Arab menyatakan bahwa sejak menggunakan metode gambar, siswa lebih mudah memahami dan mengingat kosakata yang diajarkan karena gambar membantu mereka mengaitkan kata-kata dengan gambaran visual yang konkret. Siswa juga merasa lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran, karena gambar membuat proses belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan adanya gambar, siswa dapat mengingat kosakata dengan lebih mudah dan mengaitkannya dengan konteks yang lebih jelas. Secara keseluruhan, penggunaan media gambar terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman kosakata bahasa Arab, baik dari segi motivasi, pemahaman konteks, maupun daya ingat siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi media gambar sangat dianjurkan dalam pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/9004PENGARUH BERMAIN BERMAKNA DAN KETERLIBATAN ANAK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI ANAK USIA DINI2025-01-21T10:02:16+00:00Euis Sukarsiheuissukarsih78@gmail.comNia Kurniasihniaa.kurniasihh.baru@gmail.comSupriyadisupriyadi@panca-sakti.ac.id<p>Penelitian ini mengeksplorasi pengaruh bermain bermakna dan keterlibatan anak terhadap peningkatan kemampuan numerasi pada anak usia dini. Melalui pendekatan kuantitatif dengan desain survei, penelitian ini melibatkan 16 peserta didik di TK Brainy Bunch Indonesia sebagai sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas bermain yang dirancang secara interaktif dan menyenangkan dapat meningkatkan keterlibatan anak, serta mendukung pemahaman mereka terhadap konsep dasar literasi numerasi, seperti pengenalan angka, pola, dan pengelompokan. Selain itu, keterlibatan aktif dalam bermain bermakna tidak hanya memperkuat kemampuan numerasi tetapi juga meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan problem solving anak. Temuan ini memberikan bukti empiris mengenai pentingnya integrasi antara bermain dan pembelajaran numerasi dalam konteks pendidikan anak usia dini. Penelitian ini juga menawarkan panduan praktis bagi pendidik untuk merancang aktivitas bermain yang efektif, sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan relevan bagi anak-anak. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori pembelajaran anak usia dini dan memperkuat ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan holistik anak, baik dari aspek kognitif maupun sosial-emotional.</p> <p> </p> <p><em>This study explores the effect of meaningful play and children's involvement in improving numeracy skills in early childhood. This study used a quantitative approach with a survey design and involved 16 students at TK Brainy Bunch Indonesia as a saturated sample. The results show that interactive and fun-designed play activities can increase children's engagement and support their understanding of basic concepts of numeracy literacy, such as number recognition, patterns, and grouping. In addition, active involvement in meaningful play strengthens numeracy skills and improves children's critical thinking and problem-solving skills. These findings provide empirical evidence regarding the importance of the integration between play and numeracy learning in the context of early childhood education. The study also offers practical guidance for educators to design effective play activities to create engaging and relevant learning experiences for children. Thus, this research contributes to the development of early childhood learning theory and strengthens the educational ecosystem that supports the holistic development of children, both from cognitive and social-emotional aspects.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8638ANALISIS FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU DI UPTD SEKOLAH DASAR INPRES BERTINGKAT OEPURA 4 KOTA KUPANG2025-01-12T01:41:21+00:00Rely Taunus putrytaunus@gmail.comYulsy Nitteyulsynitte9@gmail.comHeryon Bernard Mbuikbernardmalole@gmail.com<p><em>Taunus, Rely. (2024). Analysis of the principal's managerial function in improving teacher discipline at UPTD SDI Bertingkat Oepura 4 Kupang City. Thesis of the elementary school teacher education study program. Faculty of Teacher Training and Education, Citra Bangsa University Kupang. Advisor: (Yulsy Marselina Nitte, S.H., M.Pd and Heryon Bernard Mbuik, S.PAK., M.Pd). This study aims to determine the principal's managerial function in improving teacher discipline at UPTD SDI Bertingkat Oepura 4 Kupang City has not been maximized, as indicated by symptoms, namely some teachers are still late to school, some teachers are not on time and also do things that are not related to learning during school hours. So this is the background for researchers to study the principal's managerial function in improving teacher discipline. The research method used in this study is a type of descriptive qualitative research, this study uses data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation of data analysis using qualitative data techniques, the Miled and Huberman model. After knowing the results of the research and observations that the principal's managerial function in improving teacher discipline by motivating, coaching and optimizing regulations carried out by the principal in improving teacher discipline in the field of attendance discipline is quite good, although it has not been fully implemented, this can be overcome by the principal by providing coaching, providing motivation, and providing letters if they do not heed the order for three times because the efforts made by the principal to improve teacher discipline have been well programmed, so that teacher discipline has increased. Therefore, the researcher can conclude that the principal's managerial function in improving teacher discipline at the UPTD SDI Bertingkat Oepura 4 Kupang City has been carried out well, this can be seen from the efforts made by the principal in providing motivation and also the proper regulation so that it is carried out by the teachers and has been implemented and running well.</em></p> <p><em>Taunus,Rely. (2024). Analisis fungsi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru di UPTD SDI Bertingkat Oepura 4 kota Kupang. Skripsi program studi pendidikan guru sekolah dasar. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, universitas citra bangsa kupang.Pembimbing: ( yulsy Marselina Nitte, S.H.,M.Pd dan Heryon Bernard Mbuik, S.PAK.,M.Pd). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru di UPTD SDI Bertingkat Oepura 4 kota Kupang belum maksimal, seperti ditandai dengan gelaja- gejala yaitu masih ada sebagian guru terlambat datang ke sekolah masih ada sebagian guru yang tidak tepat waktu dan juga melakukan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pembelajaran pada saat jam sekolah. Sehingga hal ini menjadi latar belakang bagi peneliti untuk mengkaji mengenai fungsi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplina guru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi analisis daata menggunakan teknik data kualitatif model Miled dan Huberman. Setelah mengetahui hasil dari penelitian dan pengamatan bahwa fungsi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru dengan cara memotivasi, pembinaan dan mengoptimalkan peraturan dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplin guru dibidang kedisiplinan kehadiran sudah cukup baik, meskipun belum sepenuhnya dilaksanakan namun hal bisa diatasi oleh kepala sekolah dengan melakukan pembinaan, pemberian motovasi, dan pemberian surat jika tidak mengindahkan perintah tersebut selama tiga kali karena upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan guru sudah terprogram dengan baik, sehingga kedisiplinan guru sudah meningkat. Oleh karena itu peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan guru di UPTD SDI Bertingkat Oepura 4 Kota Kupang, telah dilaksanakan dengan baik hal ini dilihat dari usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memberikan motivasi dan juga perarutan yang sepatutnya sehinggga dilaksanakan oleh para guru dan sudah terlaksana dan berjalan dengan baik.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8866KOLERASI/HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN MENULIS DI SEKOLAH DASAR2025-01-18T04:17:23+00:00Septianty Rizka Rahmarizkaitok@gmail.comArifin Ahmadarifinahmad@unpas.ac.idTania Annabella Putriabelpastry0204@gmail.comNatasya Ajengajeng6848@gmail.com<p>Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keterampilan membaca dengan keterampilan menulis siswa sekolah dasar. Hubungan tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data dari beberapa jurnal dan buku. Penelitian ini diawali dengan merumuskan permasalahan kemudian mencari data dari jurnal dan buku yang relevan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian literatur deskriptif dengan menggunakan 5 jurnal yang telah dianalisis sebelumnya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara keterampilan membaca dengan keterampilan menulis narasi pada siswa sekolah dasar. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca sangat erat hubungannya dengan keterampilan menulis, semakin banyak dan baik dalam membaca maka karya tertulisnya juga semakin baik. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini maka diharapkan siswa memiliki keterampilan membaca yang baik karena dengan membaca sangat berpengaruh terhadap keterampilan menulis yang dimiliki. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai saran untuk guru agar dapat memotivasi dan memperhatikan siswanya dalam keterampilan membaca dan menulis dan sebagai rujukan bagi peneliti lain, karena hasil penelitian ini didapatkan dari analisis dari 8 jurnal yang telah terakreditasi dan sesuai dengan variabel yang diambil.</p> <p><em>The aim of this research is to determine the relationship between reading skills and writing skills of elementary school students. This relationship can be seen from the results of data analysis from several journals and books. This research begins by formulating the problem and then looking for data from relevant journals and books. This research uses descriptive literature research using 5 journals that have been analyzed previously. Based on the analysis that has been carried out, the research results show that there is a significant positive relationship between reading skills and narrative writing skills in elementary school students. It can be concluded that reading skills are closely related to writing skills, the more and better you read, the better your written work will be. Based on the results of the analysis in this research, it is hoped that students will have good reading skills because reading greatly influences their writing skills. This research can also be used as advice for teachers to motivate and pay attention to their students in reading and writing skills and as a reference for other researchers, because the results of this research were obtained from analysis of 8 accredited journals and are in accordance with the variables taken.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8701 PERANCANGAN MODUL AJAR DIGITAL MENGGUNAKAN CANVA PADA PEMBELAJARAN PPKN DI SMPN 2 SUNGAI PUA2025-01-13T10:35:10+00:00Faridatululyafarida@gmail.comGusnita Darmawatigusnidarmawati@uinbukittinggi.ac.idYulifda Elin Yuspitayulifdaelinyuspita@uinbukittinggi.ac.idFirdaus Annasfirdaus@uinbukittinggi.ac.id<p>Ilmu Pendidikan sosial adalah mata pelajaran yang berasal dari kehidupan sosial dan dipilih berdasarkan konsep ilmu sosial yang digunakan untuk tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran IPS di MI harus diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam agar tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai. Integrasi dapat dicapai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi keterampilan dasar antara studi Ilmu Pendidikan sosial dan agama yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran membuahkan hasil yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPS Di Mi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menekankan library research dengan mengutip dari buku, artikel dan sumber-sumber yang relevan. Pada tahap analisis data dilakukan dengan dua tahap: tahap pemilihan dan tahap analisis isi.</p> <p><em>Social science education is a subject that originates from social life and is chosen based on the social science concepts used for learning purposes. Therefore, social studies learning at MI must be integrated with Islamic values so that social studies learning objectives can be achieved. Integration can be achieved by first identifying basic skills between social and religious education studies that can be integrated into the learning process. So that learning produces good results. This research aims to find out how to integrate Islamic values in social studies learning at MI. This research uses a qualitative research method that emphasizes library research by quoting from books, articles and relevant sources. The data analysis stage was carried out in two stages: the selection stage and the content analysis stage.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8986PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK SISWA BERKARAKTER PANCASILA MENUJU GENERASI EMAS2025-01-21T04:56:46+00:00Ahmad Faridahmad.2021406405132@student.umpri.ac.idDeny Apriyani Juhridenyapriyanijuhri@umpri.ac.idArga Yudha Ardanaarga.2021406405113@student.umpri.ac.idTegar Advin Pranatategar.2021406405118@student.umpri.ac.idWildan Fitra Riandawildan.2021406405141@student.umpri.ac.idMuhammad Diky Nursandimuhammad.2021406405150@student.umpri.ac.id<p>28 tahun lagi tepatnya di tahun 2045 Indonesia genap memperingati 100 tahun kemerdekaannya atau yang lebih dikenal dengan Indonesia emas. Dalam menyongsong Indonesia emas 2045, Indonesia harus mempersiapkan sumber daya manusia yang handal. Manusia handal yang dimaksud adalah manusia yang tahan banting memiliki semangat hidp yang tinggi dibarengi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai tapi tetap tidak kehilangan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia yang mempertahankan budaya bangsanya. Di era persaingan global yang semakin kompleks, kita tidak ingin para generasi penerus bangsa menjadi hancur karena kasus-kasus narkoba, tawuran, disintegrasi bangsa korupsi, kolusi dan nepotisme, walaupun saat ini banyak dari kalangan akademisi yang tersangkut dalam kasus korupsi, padahal dari segi intelektual mereka tidak diragukan lagi.Hal ini terjadi karena lemahnya moralitas serta tuntutan perilaku yang konsumtif dan hedonis menjadikan mereka tersangkut kasus- kasus tersebut. Upaya untuk memperbaiki Sumber Daya Manusia menuju Indonesia Emas 2045 adalah upaya pendidikan karakter. Bangsa ini tidak hanya menginginkan generasi yang cerdas dari segi intelektual dan keterampilan tetapi yang lebih penting adalah generasi yang bermoral. Untuk membentuk generasi yang bermoral tersebut, kita bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan mempraktikan Pendidikan karakter sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dengan demikian Pendidikan karakter harus menjadi perhatian kita dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas untuk kepentingan warga negara secara keseluruhan. Untuk mempersiapkan generasi emas yang berkualitas, berbudaya dan agamis di HUT RI yang ke-100 itu, peran pendidikan karakter sangatlah penting. Dengan demikian, guru dan dosen sebagai pemeran penting dalam sistem pendidikan harus benar-benar menjadi teladan utama bagai para siswa dan mahasiswa. Hakikat guru menurut Ki Hajar Dewantara adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yakni di depan menjadi contoh jika di tengah membangkitkan hasrat belajar dan jika di belakang memberikan dorongan. Pendidikan memang bukanlah persoalan yang mudah, bila kita tanam sekarang ia dapat dirasakan hasilnya 28 tahun mendatang. Maka dari itu, kita harus bersinergi untuk mewujudkan generasi emas 2045 (100 tahun Indonesia Merdeka). Persoalan-persoalan itu dapat kita pecahkan bersama-sama dengan bergandengan tangan. Tidak ada lagi yang lalai dalam tugas mendidik, tidak saling menyalahkan, tapi harus bahu membahu menciptakan generasi yang berkarakter Pancasila melalui sistem pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan sehingga terwujud generasi emas Indonesia di tahun 2045. Aamiin.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8184UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MURID MELALUI GAME EDUKASI WORDWALL PADA MATERI PERUBAHAN ENERGI KELAS III SD NEGERI I BALEDONO2024-12-30T09:52:26+00:00Fausti Puji Kurniawatifaustipuji850@gmail.comAnindia Rahma Putrianindiarahma18@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri I Baledono pada materi perubahan energi melalui penerapan media pembelajaran berbasis game edukasi Wordwall. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 31 siswa kelas III. Data diperoleh melalui observasi, angket minat belajar, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan game edukasi Wordwall dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa mencapai 58,66, dengan persentase ketuntasan 65%. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 92,67, dengan persentase ketuntasan mencapai 90%. Selain itu, hasil angket menunjukkan peningkatan minat belajar siswa, ditandai dengan meningkatnya partisipasi aktif, antusiasme, dan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8823MODERASI BERAGAMA DALAM MASYARAKAT: TANTANGAN DAN SOLUSI BAGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA KONTENPORER2025-01-16T13:45:33+00:00Novi Susantinovihen328@gmail.comDini Kausaridini.kausari@yahoo.co.idEmilialiae2275@gmail.comMuhammad Somatmuhammadsomat595@gmail.comRemo Andika Putraremoandikaputra02@gmail.comAyu Kurnia Raminiayukurniaramini@gmail.comRini Antikariniantika2711@gmail.com<p>Pendidikan Islam merujuk pada sistem pendidikan yang didasarkan pada ajaran Islam. Seiring berjalannya waktu, konsep ini pun mengalami perubahan dan adaptasi, yang dapat kita sebut sebagai pendidikan Islam kontemporer. Di era globalisasi, pendidikan Islam menghadapi beragam tantangan dan masalah yang perlu diatasi. Salah satu isu utama dalam pendidikan Islam kontemporer adalah masalah konseptual dan teoritis yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam itu sendiri. Tantangan tersebut muncul dari evolusi aspirasi dan cita-cita manusia, yang menjangkau beragam kepentingan dengan dimensi yang kompleks serta tuntutan hidup yang semakin rumit. Sebagai solusi terhadap problematika dan tantangan ini, penting untuk memperhatikan gagasan kesetaraan, yang menekankan pada pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia, serta pemberdayaan masyarakat dan inisiatif lainnya.</p> <p><em>Islamic education refers to an education system that is based on Islamic teachings. As time goes by, this concept also experiences changes and adaptations, which we can call contemporary Islamic education. In the era of globalization, Islamic education faces various challenges and problems that need to be overcome. One of the main issues in contemporary Islamic education is conceptual and theoretical problems related to the basic principles of Islamic education itself. These challenges arise from the evolution of human aspirations and ideals, which span a variety of interests with complex dimensions and increasingly complicated life demands. As a solution to these problems and challenges, it is important to pay attention to the idea of equality, which emphasizes the development and maintenance of human resources, as well as community empowerment and other initiatives.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8680EVALUASI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA N 1 PADANG2025-01-13T06:49:47+00:00Arif Maghfiraharifmaghfirah10@gmail.comOfiantoofianto@fis.unp.ac.id<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektifitas dan efisiensi pengimplementasian model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Padang. Model evaluasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah model evaluasi CIPP ( Context, Input, Process, dan Product). Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer berupa hasil observasi, wawancara, dan Angket dengan kepala sekolah dan guru sejarah di SMA N 1 Padang serta Data sekunder berupa dokumen modul ajar guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Padang sudah sangat baik namun masih memiliki kekurangan. Berdasarkan hasil validasi produk yang telah peroleh bahwa produk instrument evaluasi dinyatakan sangat bagus digunakan dengan mencapai rata-rata yaitu 3,64%, dari hasil analisis data, diperoleh rata-rata dari nilai angket guru sebesar 3,44% yang tergolong dalam kategori sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran sejarah di SMA N 1 Padang layak digunakan dalam pembelajaran sejara.</p> <p> </p> <p><em>The aim of this research is to evaluate the effectiveness and efficiency of implementing the Problem Based Learning learning model in history learning at SMA N 1 Padang. The evaluation model used by the author in this research is the CIPP (Context, Input, Process and Product) evaluation model. The types and sources of data used are primary data in the form of observations, interviews and questionnaires with the principal and history teacher at SMA N 1 Padang and secondary data in the form of teacher teaching module documents. The results of this research show that the implementation of the Problem Based Learning learning model in history learning at SMA N 1 Padang is very good but still has shortcomings. Based on the results of product validation, it was found that the evaluation instrument product was declared very good to use, reaching an average of 3.64%. From the results of data analysis, an average score from the teacher questionnaire was obtained of 3.44% which was classified in the very good category. , so it can be concluded that the implementation of the Problem Based Learning learning model in history learning at SMA N 1 Padang is suitable for use in history learning.</em></p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8947 FOSTERING CREATIVITY AND DIGITAL SKILLS IN VISUAL COMMUNICATION DESIGN THROUGH LEARNING GRAMMAR AND SPEAKING CONVERSATION SKILLS2025-01-20T04:53:56+00:00Diba Yuri Mustafa2261008.diba@uib.eduDesty Febriadesty.febria@uib.eduLeil Badrah Zakileil@uib.ac.id<p><em>With a focus on the development of speaking and grammatical skills that are essential for vocational students, this research looks at how English language education is incorporated into the Design and Visual Communication (DKV) curriculum at SMK Negeri 7 Batam. This study emphasizes the importance of language competency in improving academic achievement and professional preparedness, especially in view of the growing worldwide significance of English in the design and multimedia industries. The study employs a mixed-methods approach, combining questionnaires, classroom observations, and interviews to determine the particular requirements of DKV students and evaluate the efficacy of existing teaching strategies. The results show that collaborative and project-based learning settings greatly aid in the acquisition of English by matching language proficiency with design-oriented activities including group discussions, presentations, and critiques. </em></p>2025-01-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/8776STRATEGI EFEKTIF MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KOMPREHENSIF2025-01-16T03:42:03+00:00Arifin Ahmadarifinahmad@unpas.ac.idWita Wiweka Kanigarawitawiwekakanigara@gmail.comRebheca Hermin Hutasoitrebhecahermin05@gmail.comShagira Lurika Maulanashagiralm1600@gmail.comVeby Monica Simanjuntakvebymonica05@gmail.com<p>Kemampuan membaca komprehensif merupakan salah satu keterampilan krusial dalam proses belajar yang berpengaruh besar terhadap pemahaman dan analisis informasi. Artikel ini mengulas berbagai strategi efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca secara sistematis. Di antara strategi yang dijelaskan, terdapat pembangunan kosa kata melalui eksplorasi berbagai jenis artikel, peningkatan pemahaman konteks dengan penekanan pada ide utama dan hubungan antar gagasan, serta penerapan teknik membaca aktif seperti pencatatan dan prediksi isi artikel. Selain itu, pembaca dianjurkan untuk melatih kemampuan membaca cepat melalui teknik skimming dan scanning, membiasakan diri dengan berbagai jenis bacaan, serta mendiskusikan isi artikel untuk memperdalam pemahaman. Penggunaan media pendukung, seperti audiobook dan aplikasi pembelajaran, juga disarankan untuk memperkaya pengalaman membaca. Selain itu, evaluasi berkala terhadap kemampuan membaca disarankan untuk memantau kemajuan dan mengidentifikasi aspek yang perlu diperbaiki. menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten, dapat menambah kemampuan membaca komprehensif dapat ditingkatkan secara bertahap dan efektif. Artikel ini menyediakan panduan praktis bagi individu maupun pendidik yang berkeinginan untuk mengoptimalkan keterampilan membaca mereka.</p>2025-01-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif