Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi
id-IDJurnal Lingkar Pembelajaran InovatifLANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS KEAGAMAAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10553
<p>Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu pesat telah memengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Dalam konteks ini, kurikulum pendidikan harus terus diperbarui agar mampu menjawab tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam landasan IPTEK dalam pengembangan kurikulum muatan lokal keagamaan, khususnya dalam upaya mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan perkembangan teknologi dan informasi kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kepustakaan, menganalisis berbagai literatur yang relevan terkait teori kurikulum, prinsip-prinsip pengembangannya, serta dinamika penerapannya di tengah masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum muatan lokal keagamaan memiliki urgensi tinggi dalam membentuk karakter peserta didik yang religius dan kontekstual dengan kebutuhan lokal. Dalam pengembangannya, landasan IPTEK menjadi aspek penting yang mampu memberikan kemudahan dalam pembelajaran, memperkaya media dan sumber belajar, serta meningkatkan efektivitas evaluasi. Namun demikian, terdapat berbagai tantangan, seperti kesenjangan digital, keterbatasan sumber daya manusia, dan resistensi terhadap perubahan. Di sisi lain, peluang besar juga terbuka melalui ketersediaan teknologi digital, dukungan kebijakan pendidikan, serta keterlibatan masyarakat dan orang tua dalam pendidikan. Kesimpulannya, pengembangan kurikulum muatan lokal keagamaan berbasis IPTEK memerlukan pendekatan yang holistik dan kolaboratif agar dapat mengakomodasi kebutuhan spiritual, sosial, dan intelektual peserta didik secara seimbang dan relevan dengan perkembangan zaman.</p> <p><em>The rapid advancement of science and technology (IPTEK) has significantly influenced various aspects of life, including education. In this context, educational curricula must be continuously updated to address contemporary challenges and meet societal needs. This study aims to explore the scientific and technological foundations in the development of religious-based local content curricula, particularly in integrating religious values with the dynamics of modern technology and information. This research adopts a descriptive qualitative method through literature review, analyzing key sources related to curriculum theory, development principles, and the implementation of education within society. The results show that religious-based local content curricula are essential in shaping students' religious character while being responsive to local wisdom and cultural contexts. The integration of science and technology strengthens this development by supporting innovative teaching methods, enriching learning media and resources, and improving evaluation systems. However, several challenges remain, including unequal access to digital tools, limited educator competence, and resistance to curriculum changes. Despite these obstacles, there are notable opportunities, such as the proliferation of digital technology, government support for curriculum innovation, and greater involvement of communities and parents in education. In conclusion, the integration of science and technology in the development of religious-based local content curricula requires a comprehensive and collaborative approach to fulfill students' intellectual, moral, and spiritual needs in alignment with the demands of the digital era.</em></p>Endang Sri PurwantiIndah Asa AnjaliyaSuratman Suratman
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PENGARUH METODE SHOW AND TELL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 MEDAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10660
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode show and tell terhadap keterampilan berpidato siswa kelas XI SMK Negeri 5 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas XI SMK Negeri 5 Medan, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah siswa kelas eksperimen adalah 27 siswa sedangkan jumlah siswa kelas kontrol 27 siswa, jumlah keseluruhan sampel adalah 54 siswa yang ditentukan menggunakan teknik random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode quasy eksperiments atau eksperimen semu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pilihan kata, struktur, pelafalan, intonasi, sikap yang tenang, penguaasaan panggung, penguasaan materi, gerak-gerik dan mimik wajah, penalaran, serta kemampuan mengarahkan opini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan berpidato siswa tanpa menggunakan metode show and tell adalah 59,63, dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa dengan menggunakan metode show and tell adalah 78,78 tergolong dalam kategori baik. Berdasarkan nilai t hitung > t tabel (13,05 > 2,00665), dengan demikian, H0 ditolak dan Hₐ diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode Show And Tell dengan siswa yang tidak menggunakannya di kelas XI SMK Negeri 5 Medan.</p>Tata Azwa FaradillahAzhar Umar
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065TEKNIK KEYWORD ASSOCIATION DALAM MELATIH KEPERCAYAAN DIRI UNTUK MENGATASI RASA GUGUP DALAM PUBLIC SPEAKING
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10514
<p><em>Public speaking is a crucial communication skill that many individuals struggle with due to nervousness and lack of confidence. This article discusses the technique of keyword association as an effective method to overcome anxiety and build self-confidence during public speaking. Using a qualitative method through a literature study approach, various theories and studies were analyzed to explore the implementation and impact of keyword association in public speaking training. The results show that the use of keywords helps speakers organize ideas better, reduces fear of making mistakes, and enhances audience engagement. In addition, the practice of associating positive, simple, and personal keywords before and during the presentation significantly improves focus and mental readiness. This finding suggests that keyword association can be a practical and accessible strategy for individuals aiming to improve their public speaking performance and confidence.</em></p>Dina AuliaNur InsaniUmmi Aisyatus Salehah Ahlul JannahMutiatul HasanahAgus Wedi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065ANALISIS EFEKTIVITAS SUMBER BELAJAR DIGITAL INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU: STUDI KUALITATIF DI SMAN 12 MEDAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/11189
<p>Penelitian ini menganalisis efektivitas sumber belajar digital interaktif dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu di SMAN 12 Medan. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 3 guru, 25 siswa, dan kepala sekolah, observasi partisipatif, serta analisis dokumen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan platform digital seperti Google Classroom, Quizizz, dan simulasi interaktif meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 82%, serta rata-rata nilai kognitif pada topik kompleks (misalnya globalisasi) sebesar 13,3 poin. Interaktivitas dan visualisasi materi melalui gamifikasi berperan krusial dalam mengontekstualisasikan konsep abstrak IPS. Namun, tantangan infrastruktur seperti keterbatasan jaringan internet (35% sesi terganggu) dan kesenjangan akses gawai pada siswa ekonomi rendah menjadi penghambat utama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa optimalisasi sumber belajar digital memerlukan sinergi antara kapasitas guru dalam kerangka TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge), kebijakan sekolah yang mendukung pemerataan teknologi, serta desain materi berbasis kebutuhan multigaya belajar.</p> <p><em>This study analyzes the effectiveness of interactive digital learning resources in improving learning outcomes in Integrated Social Studies at SMAN 12 Medan. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with 3 teachers, 25 students, and a school principal, participatory observation, and analysis of learning documents. The results indicate that the use of digital platforms such as Google Classroom, Quizizz, and interactive simulations increased student motivation by 82% and improved average cognitive scores on complex topics (e.g., globalization) by 13.3 points. Interactivity and visualization through gamification played a critical role in contextualizing abstract social studies concepts. However, infrastructure challenges, including unstable internet connectivity (35% disrupted sessions) and limited device access for economically disadvantaged students, remained significant barriers. The study concludes that optimizing digital learning resources requires synergy between teachers’ TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) competencies, school policies supporting technology equity, and multimodal content design responsive to diverse learning styles.</em></p>Widia GultomGustina Natalia TogatoropDilli Salsa FiraEmi Debora SinagaAndi Taufiq Umar
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065ANALISIS IMPLEMENTASI EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) SEBAGAI INSTRUMEN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10650
<p>Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan komponen penting dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang bertujuan untuk menilai kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi EDS sebagai instrumen penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EDS membantu sekolah dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merumuskan rencana peningkatan mutu. Namun, terdapat kendala dalam pelaksanaannya, seperti keterbatasan pemahaman terhadap instrumen EDS, kurangnya pelatihan bagi tenaga pendidik, dan dukungan infrastruktur yang belum memadai. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penyediaan fasilitas yang mendukung pelaksanaan EDS secara efektif.</p> <p><em>School Self-Evaluation (SSE) is a vital component of the Educational Quality Assurance System (EQAS) aimed at assessing school performance based on National Education Standards (NES). This study aims to analyze the implementation of SSE as an instrument for educational quality assurance in educational institutions. The research employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques including interviews, observations, and document analysis. The findings indicate that SSE assists schools in identifying strengths and weaknesses, as well as formulating quality improvement plans. However, challenges in implementation are evident, such as limited understanding of SSE instruments, insufficient training for educators, and inadequate infrastructural support. Therefore, efforts to enhance human resource capacity and provide supportive facilities are necessary for effective SSE implementation.</em></p>Azzahra Iswi MaritaSiti Julaiha
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065INTEGRASI PUBLIC SPEAKING DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN GURU UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KOMUNIKATIF DI ERA DIGITAL
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10499
<p>Kemampuan public speaking merupakan keterampilan esensial bagi calon guru di era pendidikan abad ke-21. Penelitian ini bertujuan mengkaji urgensi dan strategi integrasi keterampilan tersebut dalam kurikulum pendidikan guru. Dengan pendekatan kualitatif dan studi pustaka, data diperoleh dari berbagai sumber literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa public speaking penting dalam penyampaian materi dan membangun hubungan pedagogis. Integrasi dapat dilakukan melalui mata kuliah khusus, micro teaching, dan komunitas praktik. LPTK disarankan mengembangkan pelatihan komunikasi secara sistematis untuk meningkatkan kompetensi calon guru.</p> <p><em>Public speaking skills are essential skills for prospective teachers in the 21st century education era. This research aims to examine the urgency and strategies for integrating these skills in the teacher education curriculum. With a qualitative approach and literature study, data is obtained from various literature sources. The results of the study show that public speaking is important in delivering material and building pedagogical relationships. Integration can be done through specialized courses, micro teaching, and community of practice. LPTK is recommended to develop communication training systematically to improve the competence of prospective teachers.</em></p>Abdurahman Hakim FatoniMuhammad RafiqiInayatir RohmaniyahInayatul FitriaAlfariena Ramadhani
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PEMBINAAN KONDISI FISIK UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN DALAM OLAHRAGA RENANG
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10792
<p>Pembinaan kondisi fisik merupakan faktor utama dalam meningkatkan daya tahan seorang perenang. Daya tahan yang optimal memungkinkan seorang atlet untuk menjaga performa terbaiknya selama berada di dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya pembinaan kondisi fisik dalam olahraga renang serta mengidentifikasi metode latihan yang efektif dalam meningkatkan daya tahan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan observasi terhadap program latihan atlet renang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi latihan kardiovaskular, latihan kekuatan, serta teknik pernapasan yang tepat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan daya tahan atlet renang. Dengan pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan, perenang dapat meningkatkan performanya secara signifikan dalam kompetisi maupun latihan harian.</p>Syahputra ManikMaichel JhosuaTuah Iwan Ramadhan
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATERI TEKS TANGGAPAN LISAN DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MEDAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10630
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan berbicara siswa pada materi teks tanggapan lisan di kelas VII SMP Negeri 29 Medan melalaui model pembelajaran Cooperative Script. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa yang merasa tidak percaya diri, penyampaian berlandaskan struktur teks masih kurang tepat, penggunaan model pembelajaran yang belum dapat mencapai capaian pembelajaran, siswa kurang mampu menyusun kalimat dengan baik, kurang lancar dalam menyampaikan tanggapan, intonasi kurang baik, dan kurang eksperesif dalam menyampaikan tanggapan. Adapun subjek dalam penelitian ini ialah 32 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, tes, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada keterampilan berbicara materi teks tanggapan lisan dengan menggunakan model Cooperative Script tergolong pada kategori baik dengan nilai rata-rata 82,81 sedangkan keterampilan berbicara siswa menggunakan model pembelajaran Talking Stick sebagai pembanding memiliki nilai rata-rata 60,15 termasuk dalam kategori cukup. Pengaruh model pembelajaran Cooperative Script juga dibuktikan dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan yaitu, thitung > ttabel (15,10 > 4,16). Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran Cooperative Script memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berbicara pada materi teks tanggapan lisan di kelas VII SMP Negeri 29 Medan.</p> <p><em>This study aims to analyze students' speaking skills on oral response text material in class VII of SMP Negeri 29 Medan through the Cooperative Script learning model. This study was motivated by students who felt insecure, delivery based on text structure was still less appropriate, the use of learning models that had not been able to achieve learning outcomes, students were less able to construct sentences well, were less fluent in delivering responses, had poor intonation, and were less expressive in delivering responses. The subjects in this study were 32 students. Data collection techniques in this study were observation, testing, and documentation. While the data analysis technique used in this study was descriptive quantitative. Based on the results of the research and data analysis that had been carried out, it showed that the average value of speaking skills on oral response text material using the Cooperative Script model was included in the good category with an average value of 82.81 while students' speaking skills using the Talking Stick learning model as a comparison had an average value of 60.15 included in the sufficient category. The influence of the Cooperative Script learning model is also proven from the hypothesis testing that has been carried out, namely, tcount > ttable (15.10 > 4.16). This proves that the Cooperative Script learning model has a significant influence on speaking skills in oral response text material in class VII of SMP Negeri 29 Medan.</em></p>Oktavia Stevani NainggolanAzhar Umar
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SEKOLAH MENENGAH
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10759
<p>Pendidikan yang berkualitas memerlukan kurikulum yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman serta kebutuhan peserta didik. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pendidikan dalam konteks pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di sekolah menengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan KBK memerlukan pemetaan kompetensi dasar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, konteks sosial-budaya lokal, dan tuntutan dunia kerja. Selain itu, diferensiasi kurikulum yang responsif terhadap keragaman potensi dan gaya belajar peserta didik menjadi kebutuhan utama. Kesiapan guru sebagai perancang pembelajaran yang adaptif juga sangat menentukan keberhasilan implementasi KBK. Penguatan kapasitas guru, baik dalam hal keterampilan pedagogik maupun pemahaman terhadap kurikulum, menjadi kunci dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan relevan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan KBK di sekolah menengah harus melibatkan analisis kebutuhan yang mendalam, serta memberikan ruang bagi fleksibilitas kurikulum yang berfokus pada perkembangan potensi individu dan kesiapan dunia kerja. Implementasi yang efektif memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, serta penguatan kapasitas guru melalui pelatihan yang berkelanjutan.</p> <p><em>Quality education requires a curriculum that is relevant and adaptive to the development of the times and the needs of students. This article aims to analyze educational needs in the context of developing a Competency-Based Curriculum (KBK) in secondary schools. The method used in this study is a qualitative approach with data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The results of the study indicate that the development of KBK requires mapping of basic competencies that are in accordance with the characteristics of students, the local socio-cultural context, and the demands of the world of work. In addition, curriculum differentiation that is responsive to the diversity of potential and learning styles of students is a primary need. The readiness of teachers as adaptive learning designers also greatly determines the success of the implementation of KBK. Strengthening teacher capacity, both in terms of pedagogical skills and understanding of the curriculum, is key to creating effective and relevant learning. The conclusion of this study is that the development of KBK in secondary schools must involve an in-depth needs analysis, as well as provide space for curriculum flexibility that focuses on the development of individual potential and readiness for the world of work. Effective implementation requires collaboration between the government, schools, and the community, as well as strengthening teacher capacity through ongoing training. </em></p>Sukarni Akhmad Muaddin
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065MANAJEMEN PEMBELAJARAN KITAB KUNING BAGI SISWA KELAS VII DIPONDOK PESANTREN ASSALAM NAGA BERALIH,KAMPAR
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10572
<p>Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang telah memainkan peran penting dalam pembentukan karakter keagamaan dan kecendekiaan masyarakat. Keunikan sistem pendidikan pesantren terletak pada elemen-elemen khas seperti pondok, santri, masjid, kiai, dan terutama pembelajaran kitab kuning. Kitab kuning menjadi landasan normatif dalam kehidupan pesantren dan berperan dalam membentuk kecerdasan intelektual dan moral santri. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji bagaimana manajemen pembelajaran kitab kuning diterapkan di Pondok Pesantren As-Salam Naga Beralih, Kampar. Pondok ini tetap mempertahankan metode klasik pengajaran seperti sorogan, wetonan, dan bandongan, namun dengan pendekatan partisipatif di mana santri dilibatkan dalam perencanaan hingga evaluasi pembelajaran. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran lebih kontekstual dan relevan, sejalan dengan visi pesantren untuk membentuk santri yang mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai keislaman melalui kitab kuning secara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan program seperti qiroatul kutub di pesantren ini didukung oleh sistem manajemen yang baik, yang menjadikan pesantren tetap eksis dan berkembang di tengah tantangan zaman.</p>Rahmadhani Hanny
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PERAN MODERASI DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI KEAGAMAAN DAN KEBANGSAAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10662
<p>Indonesia, sebagai negara multikultural, menghadapi tantangan besar dalam mengelola keberagaman suku, agama, dan budaya. Keragaman ini adalah aset yang berharga, tetapi jika tidak dikelola dengan bijak, dapat menjadi sumber konflik. Pendidikan moderasi beragama menjadi solusi strategis untuk mencegah ekstremisme dan mempromosikan harmoni sosial. Artikel ini membahas tantangan keberagaman di Indonesia serta pentingnya moderasi dalam pendidikan melalui peran kurikulum, guru, dan teknologi. Integrasi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dalam kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang merupakan suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi dari sumber- sumber tertulis seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumen-dokumen terkait topik penelitian yang sedang dijalankan. Dengan mengadopsi prinsip moderasi, pendidikan di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi wahana yang mampu mencetak generasi penerus yang inklusif, toleran, dan berjiwa kebangsaan tinggi. Studi ini menekankan bahwa pendidikan moderasi berperan penting dalam membentuk generasi yang inklusif, toleran, dan berjiwa kebangsaan tinggi, sehingga mampu mendukung stabilitas sosial dan nasional.</p> <p><em>Indonesia, as a multicultural country, faces major challenges in managing ethnic, religious, and cultural diversity. This diversity is a valuable asset, but if not managed wisely, it can become a source of conflict. Religious moderation education is a strategic solution to prevent extremism and promote social harmony. This article discusses the challenges of diversity in Indonesia and the importance of moderation in education through the role of curriculum, teachers, and technology. Integration of religious and national values in the curriculum. This study uses a literature study method which is a research approach carried out by collecting and analyzing information from written sources such as books, journals, articles, and documents related to the research topic being carried out. By adopting the principle of moderation, education in Indonesia has the potential to become a vehicle that is able to produce the next generation that is inclusive, tolerant, and has a high national spirit. This study emphasizes that moderation education plays an important role in forming an inclusive, tolerant, and high national spirit generation, so that it can support social and national stability.</em></p>Ahmad Dliyaul MahaasinMuhammad Shohib
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065 PERAN AYAH TERHADAP PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAK PADA ANAK
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10536
<p>Peran ayah dimasyarakat hanyalah sebagai pencari nafkah. Namun sebetulnya lebih dari itu, anak memerlukan peran ayah yang mempunyai sifat tegas dalam hal mendidik dan menanamkan nilai- nilai akhlak dari segi ucapan maupun perbuatan. Sehingga peran ayah sebagai orang tua sekaligus sebagai kepala rumah tangga sangat diperlukan dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data diperoleh dari 3 ayah dari 3 orang anak melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tekhnik analisis data menggunakan model Miles and Huberman melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat disimpulkan, bahwa 1) Ayah sudah menanamkan nilai akhlak pada anak, 2) Ayah dapat melaksanakan perannya sebagai friend and palymate dalam menanamkan nilai akhlak dengan media audio visual dan media buku. 3) Ayah dapat melaksanakan perannya sebagai teacher and role model dengan menggunakan media langsung dan metode keteladanan 4) Ayah sudah melaksanakan perannya sebagai protector dalam menanamkan nilai akhlak karena dengan selalu mengingatkan dan dengan media langsung.</p> <p><em>The role of fathers in society is only as breadwinners. But actually more than that, children need the role of fathers who have a firm nature in educating and instilling moral values in terms of speech and actions. So the role of fathers as parents and as heads of households is very much needed in instilling moral values in children. The research method used is qualitative with a descriptive approach. Data sources were obtained from 3 fathers of 3 children through observation, interview, and documentation activities. Data analysis techniques use the Miles and Huberman model through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of interviews, observations, and documentation, it can be concluded that 1) Fathers have instilled moral values in children, 2) Fathers can carry out their roles as friends and playmates in instilling moral values with audio-visual media and book media. 3) Fathers can carry out their roles as teachers and role models by using direct media and exemplary methods 4) Fathers have carried out their roles as protectors in instilling moral values because they always remind and with direct media.</em></p>Nadizatul MunirahAhmad Dani Agustian Saputra
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065INTEGRASI NILAI PENDIDIKAN ISLAM DAN NASIONALISME DI MADRASAH
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10653
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan integrasi nilai pendidikan Islam dan nasionalisme di Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Al Khoiriyah melalui pendekatan kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang menggali bagaimana nilai-nilai keislaman dan semangat kebangsaan diinternalisasi dalam proses pembelajaran dan aktivitas madrasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai pendidikan Islam dan nasionalisme dilakukan secara terpadu dalam kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, serta pembiasaan sehari-hari, sehingga membentuk karakter peserta didik yang religius sekaligus cinta tanah air. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan sumber daya dan pemahaman guru, namun upaya sinergi antara madrasah, guru, dan orang tua mendukung keberlanjutan integrasi nilai tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan model pendidikan karakter berbasis nilai Islam dan nasionalisme di madrasah.</p> <p><em>This study aims to describe the integration of Islamic education values and nationalism in Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Al Khoiriyah through a qualitative case study approach. Data were collected through observations, interviews, and documentation that explored how Islamic values and nationalism spirit are internalized in the learning process and madrasah activities. The results show that the integration of Islamic education values and nationalism is carried out in an integrated manner in the curriculum, extracurricular activities, and daily habituation, thus forming the character of students who are religious as well as loving the country. The constraints faced include limited resources and teacher understanding, but synergy efforts between madrasah, teachers and parents support the sustainability of the value integration. This research contributes to the development of Islamic and nationalism value-based character education models in madrasah. </em></p>Idham Misbachul UmmamMuhammad Arif Syihabuddin
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PENGARUH LAYANAN INFORMASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENGURANGI PERILAKU CYBERLOAFING PADA SISWA KELAS 8.5 SMP NEGERI 2 PALEMBANG
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10513
<p>Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh layanan informasi menggunakan media audio visual terhadap perilaku cyberloafing pada siswa kelas 8.5 SMP Negeri 2 Palembang. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian ini adalah pola one-group pretest-posttest desain. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas kelas 8.5 SMP Negeri 2 Palembang yang berjumlah 23 siswa dengan proporsiv sampling. Perbandingan skor rata-rata pre-test (79,74) katagori sedang sedangkan skor rata-rata post-test (128,3) katagori sangat tinggi. Berdasarkan hsil uji hipotesis dengan uji paired sample t-test diperoleh t= -18,019 (P<0.005), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat pengaruh yang signifikan pemberian layanan informasi menggunakan media audio visual terhadap perilaku cyberloafing pada siswa kelas kelas 8.5 SMP Negeri 2 Palembang.</p> <p> </p> <p><em>The purpose of this study was to determine the effect of information services using audio visual media on cyberloafing behavior in class 8.5 students of SMP Negeri 2 Palembang. The design used in this research is experimental research. This research design is a one-group pretest-posttest design pattern. The population of this study were students of class 8.5 SMP Negeri 2 Palembang, totaling 23 students with purposive sampling. Comparison of the average score of the pre-test (79.74) medium category while the average score of the post-test (128.3) very high category. Based on the results of hypothesis testing with paired sample t-test obtained t = -18.019 (P <0.005), so Ho is rejected and Ha is accepted. So, there is a significant effect of providing information services using audio-visual media on cyberloafing behavior in class 8.5 students of SMP Negeri 2 Palembang.</em></p>Pandu WijayaNurlelaTri Wahyuni Oktavia
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065MENINGKATKAN KESETARAAN AKSES PENDIDIKAN: PERAN SUBSIDI KARTU INDONESIA PINTAR (KIMEWUJUDKAN KEBERLANJUTANP) DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS LAMPUNG)
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10985
<p>Penelitian ini menganalisis dampak program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam meningkatkan kesetaraan akses pendidikan dan perannya mendukung keberlanjutan pendidikan bagi mahasiswa di Universitas Lampung. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 294 penerima KIP yang dipilih secara stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KIP secara signifikan mengurangi beban finansial mahasiswa, dengan 94,2% responden menyatakan dapat lebih fokus pada studi tanpa khawatir tentang biaya kuliah. Sebanyak 90,9% juga menyatakan kebutuhan pinjaman pendidikan berkurang. Dari sisi akademik, KIP meningkatkan motivasi dan akses pendidikan berkualitas, ditunjukkan oleh 70,2% penerima yang meraih IPK di atas 3,50, melebihi syarat minimum 2,70. Namun, tantangan seperti ketidaktepatan jadwal pencairan (44,5%) dan ketidakcukupan dana (90,4%) masih ditemui. Simpulan penelitian menegaskan bahwa KIP efektif mendorong kesetaraan dan keberlanjutan pendidikan, tetapi perlu perbaikan dalam alokasi dan mekanisme pencairan dana untuk optimalisasi manfaat.</p> <p><em>This study examines the impact of the Smart Indonesia Card (KIP) program on improving equal access to education and its role in supporting educational sustainability among students at the University of Lampung. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through questionnaires distributed to 294 KIP recipients, selected through stratified sampling. The results indicate that KIP significantly alleviates students' financial burdens, with 94.2% of respondents stating they can focus more on their studies without worrying about tuition costs. Additionally, 90.9% reported reduced reliance on educational loans. Academically, KIP enhances motivation and access to quality education, as evidenced by 70.2% of recipients achieving a GPA above 3.50, surpassing the minimum requirement of 2.70. However, challenges such as inconsistent disbursement schedules (44.5%) and insufficient fund coverage (90.4%) remain. The study concludes that KIP effectively promotes educational equity and sustainability but recommends improvements in fund allocation and disbursement mechanisms to maximize its benefits.</em></p>Aldi PrasetyoIda Budiarty
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PERBANDINGAN PERMAINAN BENTENGAN DAN GALASIN TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA SMP KELAS 7, 8 DAN 9
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10646
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan permainan dalam proses pembelajaran olahraga dengan membandingkan permainan bentengan dan galasin terhadaap kelincahan siswa smp kelas 7, 8 da 9 SMP 6 Tambun Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selana 16 hari pada bulan X bertempat di SMP 6 Tambun Selatan. Penelitian ini menggunakan metode “Two Two Group Pre-test Post-test Design”. Artinya desain peneltian ini terdapat pre-test sebelum diberi perlakukan pelaksanaan dan post-test setelah diberi perlakuan pelaksanaan, dengan demikian dapat diketahui lebih akurat karena bisa membandingkan antara sebelum dan setelah diberi perlakuan. Pada penelitian ini melakukan permanian antar kelompok merupakan uji coba eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan alat stopwatch untuk mengukur waktu siswa saat melakukan permainan. Sasaran populasi pada penelitian ini berjumlah 10 orang yang berasal dari kelas 7, 8 dan 9. Pada hasil uji coba penelitian korelasi efektifitas lebih condong pada permainan bentengan dengan jumlah 04,48 menit permainan diselesaikan dengan metode (pro-test) sedangkan permainan galasin menunjukkan jumlah 09,36 menit permainan diselesaikan. Artinya permainan bentengan lebih efektif dalam meningkatkan kelincahan terhadap siswa kelas 7, 8 dan 9 SMP 6 Tambun Selatan.<br><br></p>Aji Rifanto
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS KOMPETENSI DAN NILAI KEISLAMAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10464
<p>Strategi pengembangan kurikulum pendidikan Islam yang berbasis kompetensi dan nilai keislaman menjadi kebutuhan mendesak di tengah dinamika global dan tantangan era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan dan strategi yang dapat diterapkan dalam merancang kurikulum yang seimbang antara capaian kompetensi abad 21 dan internalisasi nilai-nilai Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi antara kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor dengan nilai-nilai Islam seperti akhlak, spiritualitas, dan keadilan, dapat diwujudkan melalui pendekatan tematik integratif, pembelajaran berbasis proyek, serta pemanfaatan teknologi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan berkelanjutan bagi guru serta kebijakan pendidikan yang mendukung fleksibilitas kurikulum.</p>Sukarni SukarniAbdul Malik NajamuddinSuratman Suratman
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN ADAPTASI PLATFORM DIGITAL PADA STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIGITAL IPS DI SMA N 19 MEDAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10791
<p>Penelitian ini menganalisis implementasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis platform digital dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Digital IPS di SMA Negeri 19 Medan. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, studi ini mengkaji strategi diferensiasi konten, proses, dan produk dengan memanfaatkan platform seperti Google Classroom, Quizizz, LMS, Canva, dan Flipgrid. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan partisipasi siswa sebesar 35% dan pemahaman konsep dasar kewarganegaraan digital sebesar 42%, terutama melalui personalisasi materi, aktivitas pilihan (choice boards), dan proyek kreatif berbasis minat. Namun, kompetensi kritis seperti analisis bias algoritma atau dampak sosio-politik teknologi hanya meningkat 22%, mengindikasikan keterbatasan pendekatan diferensiasi konvensional dalam mengakomodasi dimensi kritis kewarganegaraan digital. Tantangan utama meliputi kesenjangan akses teknologi (35% siswa mengalami kendala infrastruktur), keterbatasan fitur platform untuk analisis kritis, serta kebutuhan pelatihan guru dalam mengintegrasikan dimensi pedagogis-teknologis. Studi ini merekomendasikan pengembangan infrastruktur inklusif, pelatihan guru berbasis kasus nyata, dan integrasi kurikulum yang menekankan refleksi kritis atas dinamika ruang digital.</p> <p><em>This study analyzes the implementation of differentiated learning using digital platforms in Digital Citizenship Education within Social Studies (IPS) at SMA Negeri 19 Medan. Through a descriptive qualitative approach, the research examines strategies for differentiating content, process, and product using platforms such as Google Classroom, Quizizz, LMS, Canva, and Flipgrid. Findings indicate a 35% increase in student participation and a 42% improvement in understanding basic digital citizenship concepts, achieved through personalized materials, choice-based activities, and interest-driven creative projects. However, critical competencies such as analyzing algorithmic bias or socio-political impacts of technology showed only a 22% improvement, highlighting limitations in conventional differentiation approaches to address radical digital citizenship dimensions. Key challenges include technological access disparities (35% of students faced infrastructure barriers), platform limitations for critical analysis, and the need for teacher training in integrating pedagogical-technological dimensions. The study recommends developing inclusive infrastructure, context-based teacher training, and curriculum integration emphasizing critical reflection on digital space dynamics. </em></p>Putri Angelita Br PurbaRuhama GirsangSolagratia ManaluAndi Taufiq Umar
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA YOUTUBE
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10601
<p>Dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat, penggunaan media digital dalam pendidikan menjadi semakin penting. Belajar mengajar konvensional tidak lagi menarik minat siswa karena terasa membosankan, termasuk dalam belajar mengajar SKI. Materi SKI, yang berhubungan dengan sejarah Islam, memerlukan pendekatan yang kreatif dan inovatif agar siswa tetap tertarik dan termotivasi. Penggunaan media teknologi seperti YouTube menjadi solusi yang efektif. Media belajar mengajar youtube bisa meningkatkan minat dan semangat belajar siswa, memfasilitasi pemahaman konsep yang kompleks, dan memberikan akses mudah terhadap konten pendidikan yang menarik. Riset ini bertujuan untuk mengkaji potensi dan manfaat penggunaan platform YouTube sebagai media nelajar mengajar dalam konteks sejarah kebudayaan Islam. Metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan library research digunakan pada riset ini. Riset ini menghasilkan pernyataan bahwa penggunaan media Youtube untuk mengembangkan bahan ajar SKI memiliki potensi dalam meningkatkan minat belajar siswa.</p> <p> </p> <p><em>In the era of rapidly developing information technology, the use of digital media in education is becoming increasingly important. Conventional teaching and learning no longer attracts students because boring, including in teaching and learning SKI. SKI material, which is related to Islamic history, requires a creative and related to Islamic history, requires a creative and innovative approach to keep students interested and motivated. innovative approach to keep students interested and motivated. The use of technological media such as YouTube is an effective solution. YouTube teaching and learning media can increase student interest and enthusiasm for learning, facilitate understanding of complex concepts, and provide easy access to educational content. complex concepts, and provide easy access to interesting educational content. educational content. This research aims to examine the potential and benefits of using YouTube platform as a teaching and learning medium in the context of the history of history of Islamic culture. A descriptive qualitative method with a library research approach was used in this research. approach was used in this research. This research resulted in a statement that the use of YouTube media to SKI teaching materials has the potential to increase students' interest in learning students.</em></p>Mochammad FakhryMuhammad Shohib
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jlpi/article/view/10758
<p>Sistem penjaminan mutu pendidikan merupakan fondasi penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan tantangan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep, implementasi, tantangan, dan strategi sistem penjaminan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, artikel ini menyoroti peran kebijakan nasional seperti Standar Nasional Pendidikan (SNP), evaluasi internal dan eksternal, serta program- program strategis pemerintah. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan, masih terdapat hambatan seperti disparitas mutu antarwilayah, keterbatasan SDM, serta birokrasi yang kompleks. Untuk itu, strategi seperti penguatan kapasitas tenaga pendidik, digitalisasi pendidikan, dan kolaborasi multipihak menjadi kunci peningkatan efektivitas sistem penjaminan mutu. Artikel ini merekomendasikan pendekatan kolaboratif dan adaptif guna memastikan kualitas pendidikan Indonesia mampu bersaing secara global.</p> <p><em>The education quality assurance system is an important foundation in realizing quality education that is relevant to global challenges. This study aims to analyze the concept, implementation, challenges, and strategies of the education quality assurance system in Indonesia. Using a qualitative approach based on literature studies, this article highlights the role of national policies such as National Education Standards (SNP), internal and external evaluations, and strategic government programs. The results of the discussion show that although various policies have been implemented, there are still obstacles such as disparities in quality between regions, limited human resources, and complex bureaucracy. Therefore, strategies such as strengthening the capacity of educators, digitalization of education, and multi-party collaboration are key to increasing the effectiveness of the quality assurance system. This article recommends a collaborative and adaptive approach to ensure that the quality of Indonesian education is able to compete globally.</em></p>SukarniSiti Julaiha
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Lingkar Pembelajaran Inovatif
2025-05-302025-05-3065