MANAGEMENT FISIOTERAPI PADA KASUS BELL’S PALSY DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
Kata Kunci:
Bell’s Palsy, Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), Massage Wajah, PNF Wajah Dan Mirror ExerciseAbstrak
Pendahuluan: Bell’s palsy merupakan neuropati kranial umum yang dimanifestasikan dengan kelemahan wajah disertai gejala nyeri post-aurikular, kehilangan kemampuan pengecapan, perubahan subjektif sensasi pada wajah dan hiperakusis. Stimulasi listrik neuromuskular (NMES) adalah pengobatan yang menggunakan arus listrik kecil untuk mengaktifkan saraf yang mempersarafi otot yang terkena gangguan neurologis kelumpuhan. Massage adalah rangkaian yang terstruktur dari tekanan atau sentuhan. Tangan dan bagian tubuh yang lain seperti lengan bawah dan siku dapat digunakan untuk melakukan manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian otot dengan gerakan mengurut, menggosok, memukul, dan menekan. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation adalah salah satu metode rehabilitasi yang menawarkan rencana perawatan untuk pasien yang menderita facial paralysis. Mirror Exercise adalah suatu bentuk terapi motorik yang melibatkan penempatan cermin pada bidang midsagittal pasien, memantulkan anggota tubuh atau bagian tubuh yang tidak terpengaruh ke sisi yang terkena, menciptakan ilusi gerakan normal pada sisi yang lesi. Tujuan: Untuk mengetahui management fisioterapi pada kasus bell’s palsy dextra. Metode: Pasien diberikan Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), massage wajah, PNF wajah dan mirror exercise selama 3x pertemuan selama sebulan setiap sesinya 10-15 menit. Hasil: evaluasi dilakukan dengan menggunakan Manual Muscle Testing, Numeric Rating Scale dan ugo fish. Kesimpulan: Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), massage wajah, PNF wajah dan mirror exercise selama 3x pertemuan selama sebulan didapatkan hasil perubahan yang cukup signifikan.
Introduction: Bell’s palsy is a common cranial neuropathy manifested by facial weakness accompanied by symptoms of post-auricular pain, loss of taste, subjective changes in facial sensation and hyperacusis. Neuromuscular electrical stimulation (NMES) is a treatment that uses small electrical currents to activate the nerves that innervate the muscles affected by the neurological disorder of paralysis. Massage is a structured series of pressure or touch. The hands and other body parts such as the forearms and elbows can be used to manipulate the skin, especially the muscles with massaging, rubbing, hitting and pressing movements. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation is one of the rehabilitation methods that offers a treatment plan for patients with facial paralysis. Mirror Exercise is a form of motor therapy that involves placing a mirror in the patient’s midsagittal plane, reflecting the unaffected limb or body part to the affected side, creating the illusion of normal movement on the affected side. Objective: To determine the physiotherapy management in cases of right Bell’s palsy. Method: Patients were given Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), facial massage, facial PNF and mirror exercise for 3 meetings for a month, each session lasting 10-15 minutes. Results: Evaluation was conducted using Manual Muscle Testing, Numeric Rating Scale and Ugo Fish. Conclusion: Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES), facial massage, facial PNF and mirror exercise for 3 meetings for a month showed quite significant changes.