KONTRAS NILAI DALAM SASTRA ARAB KLASIK: KAJIAN TEMATIK ATAS LAUDS DAN SUFI SAYINGS
Kata Kunci:
Sastra Arab Klasik, Al-Mutanabbi, Al-Kalabadhi, Nilai, Puisi Pujian, SufismeAbstrak
Penelitian ini mengkaji kontras nilai yang muncul dalam sastra Arab klasik melalui pendekatan tematik terhadap dua bentuk ekspresi sastra: puisi pujian (lauds) dan ungkapan sufistik (sufi sayings). Tokoh utama yang dianalisis adalah Al-Mutanabbi, penyair besar dalam tradisi pujian yang menekankan nilai-nilai seperti kebanggaan diri, kehormatan, dan pencapaian duniawi; serta Al-Kalabadhi, pemikir sufistik yang menyuarakan nilai-nilai spiritual seperti kerendahan hati, fanā’ (penghilangan ego), dan cinta Ilahi. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan analisis tematik, penelitian ini menunjukkan bahwa kedua bentuk sastra tersebut mencerminkan dua kutub ideologis yang berlawanan dalam budaya Islam klasik: antara orientasi dunia dan akhirat, antara afirmasi ego dan penolakan terhadapnya. Temuan ini menegaskan bahwa sastra Arab klasik bukan hanya media estetik, tetapi juga ruang dialektis bagi perdebatan nilai yang mencerminkan dinamika sosial dan spiritual zamannya.
This research explores the contrast of values in classical Arabic literature through a thematic approach to two forms of literary expression: laudatory poetry (lauds) and Sufi sayings. The primary figures examined are Al-Mutanabbi, a prominent poet in the laudatory tradition who emphasizes values such as pride, honor, and worldly achievement, and Al-Kalabadhi, a Sufi thinker who expresses spiritual values such as humility, fanā’ (the annihilation of the self), and divine love. Using a descriptive-qualitative method and thematic analysis, this study reveals that these two literary forms reflect opposing ideological poles within classical Islamic culture: between worldly and spiritual orientations, between ego affirmation and its renunciation. The findings affirm that classical Arabic literature serves not only as an aesthetic medium but also as a dialectical space for value-based discourse that mirrors the social and spiritual dynamics of its time.