PENGARUH ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN SELISIH PENJUALAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2022 – 2023

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh biaya produksi dan pertumbuhan penjualan (sales growth) terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022–2023. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dan verifikatif. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah biaya produksi dan pertumbuhan penjualan, sedangkan variabel dependen adalah kinerja keuangan yang diukur dengan gross profit margin (GPM). Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan uji asumsi klasik yang mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi untuk memastikan validitas model. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan adanya indikasi heteroskedastisitas pada variabel biaya produksi, namun dapat diatasi melalui transformasi logaritma. Uji normalitas menunjukkan distribusi residual tidak normal, sedangkan tidak ditemukan masalah multikolinearitas dan autokorelasi. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa biaya produksi dan pertumbuhan penjualan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (uji F, p > 0,05). Secara parsial, kedua variabel independen juga tidak berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin (uji t, p > 0,05). Nilai R-squared sebesar 4,76% menunjukkan bahwa kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen sangat rendah. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor lain di luar biaya produksi dan pertumbuhan penjualan lebih dominan memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

This study aims to analyze the effect of production costs and sales growth on the financial performance of food and beverage sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2022–2023 period. The research uses a quantitative approach with descriptive and verificative methods. Secondary data were obtained from the annual financial reports of selected companies using purposive sampling technique. The independent variables in this study are production costs and sales growth, while the dependent variable is financial performance measured by gross profit margin (GPM). Data analysis was conducted using multiple linear regression with classical assumption tests, including normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and autocorrelation test to ensure model validity. The classical assumption tests indicated the presence of heteroscedasticity in the production cost variable, which was addressed through logarithmic transformation. The normality test revealed that the residuals were not normally distributed. However, no issues of multicollinearity or autocorrelation were found. The results of multiple linear regression analysis show that production costs and sales growth simultaneously have no significant effect on financial performance (F-test, p > 0.05). Partially, both independent variables also have no significant effect on gross profit margin (t-test, p > 0.05). The R-squared value of 4.76% indicates that the model's ability to explain the dependent variable is very low. These findings suggest that other factors beyond production costs and sales growth play a more dominant role in influencing the financial performance of the companies