KOMUNIKASI LINGKUNGAN KECAMATAN PERIUK TERHADAP NORMALISASI DALAM UPAYA PENCEGAHAN BANJIR DANAU SITU BULAKAN KOTA TANGERANG

Abstrak

Periuk District in Tangerang City is facing flooding problems caused by rapid urbanization, high rainfall, and sedimentation in Lake Situ Bulakan. To overcome this, a normalization program was carried out to restore ecological functions and increase the lake's capacity as a water catchment area. This research uses descriptive qualitative methods to identify communication barriers that influence the implementation of the program. The main obstacles include low levels of public awareness, lack of education about the importance of the environment, limited outreach from the government, conflicts of interest between parties, and low public trust in the government. The proposed solutions include communication strategies that involve the community, environmental education programs, and cooperation between sectors. By implementing effective communication management, this normalization is expected to reduce the potential for flooding while maintaining the sustainability of the Situ Bulakan Lake ecosystem.

Kecamatan Periuk di Kota Tangerang menghadapi permasalahan banjir yang disebabkan oleh urbanisasi pesat, tingginya curah hujan, serta sedimentasi di Danau Situ Bulakan. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan program normalisasi guna memulihkan fungsi ekologis dan meningkatkan kapasitas danau sebagai area resapan air. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengidentifikasi hambatan komunikasi yang memengaruhi pelaksanaan program tersebut. Kendala utama meliputi rendahnya tingkat kesadaran masyarakat, kurangnya edukasi tentang pentingnya lingkungan, terbatasnya sosialisasi dari pemerintah, konflik kepentingan antar pihak, dan rendahnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Solusi yang diusulkan mencakup strategi komunikasi yang melibatkan masyarakat, program edukasi lingkungan, serta kerja sama antar sektor. Dengan penerapan manajemen komunikasi yang efektif, normalisasi ini diharapkan mampu mengurangi potensi banjir sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem Danau Situ Bulakan.