EKSISTENSI MANUSIA DI ERA DIGITAL PERSFEKTIF FILSAFAT EKSISTENSIALISME JEAN PAUL SARTRE
Kata Kunci:
Eksistensi Manusia, Zaman Digital, Perspektif Jean Paul SartreAbstrak
Makalah ini meneliti implikasi dari era digital pada eksistensi manusia melalui lensa filsafat eksistensialis Jean-Paul Sartre. Dengan mengeksplorasi konsep Sartre tentang être -en- soi dan être -pour- soi , kita menyelidiki tantangan dan peluang unik yang dihadirkan oleh dunia kita yang semakin saling terhubung. Studi ini menyatakan bahwa revolusi digital telah mengubah pengalaman manusia secara signifikan, mengaburkan batas antara alam fisik dan digital. Sementara teknologi menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekspresi diri dan koneksi, ia juga menimbulkan kekhawatiran tentang keterasingan, keaslian, dan erosi privasi. Makalah ini berpendapat bahwa kerangka eksistensialis Sartre menyediakan alat yang berharga untuk memahami kompleksitas ini, menekankan pentingnya kebebasan individu, tanggung jawab, dan pencarian makna yang berkelanjutan dalam dunia yang semakin digital. Penelitian ini menyelidiki bagaimana filsafat eksistensialis Jean-Paul Sartre dapat menerangi pengalaman manusia di era digital. Dengan memeriksa konsep-konsep seperti être -en- soi dan être -pour- soi , studi ini mengeksplorasi cara-cara di mana teknologi telah mengubah pemahaman kita tentang diri, kebebasan, dan realitas. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, makalah ini menganalisis dampak teknologi digital pada kesadaran manusia, identitas, dan interaksi sosial. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa sementara ranah digital menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk koneksi dan ekspresi diri, ia juga menimbulkan tantangan signifikan terkait dengan keaslian, keterasingan, dan erosi privasi. Pada akhirnya, studi ini menggarisbawahi relevansi abadi pemikiran eksistensialis dalam membantu kita menavigasi kompleksitas lanskap digital kontemporer.
Makalah ini meneliti implikasi dari era digital pada eksistensi manusia melalui lensa filsafat eksistensialis Jean-Paul Sartre. Dengan mengeksplorasi konsep Sartre tentang être -en- soi dan être -pour- soi , kita menyelidiki tantangan dan peluang unik yang dihadirkan oleh dunia kita yang semakin saling terhubung. Studi ini menyatakan bahwa revolusi digital telah mengubah pengalaman manusia secara signifikan, mengaburkan batas antara alam fisik dan digital. Sementara teknologi menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekspresi diri dan koneksi, ia juga menimbulkan kekhawatiran tentang keterasingan, keaslian, dan erosi privasi. Makalah ini berpendapat bahwa kerangka eksistensialis Sartre menyediakan alat yang berharga untuk memahami kompleksitas ini, menekankan pentingnya kebebasan individu, tanggung jawab, dan pencarian makna yang berkelanjutan dalam dunia yang semakin digital. Penelitian ini menyelidiki bagaimana filsafat eksistensialis Jean-Paul Sartre dapat menerangi pengalaman manusia di era digital. Dengan memeriksa konsep-konsep seperti être -en- soi dan être -pour- soi , studi ini mengeksplorasi cara-cara di mana teknologi telah mengubah pemahaman kita tentang diri, kebebasan, dan realitas. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, makalah ini menganalisis dampak teknologi digital pada kesadaran manusia, identitas, dan interaksi sosial. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa sementara ranah digital menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk koneksi dan ekspresi diri, ia juga menimbulkan tantangan signifikan terkait dengan keaslian, keterasingan, dan erosi privasi. Pada akhirnya, studi ini menggarisbawahi relevansi abadi pemikiran eksistensialis dalam membantu kita menavigasi kompleksitas lanskap digital kontemporer.