PENERAPAN PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS) DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN INTEGRATIF DALAM PENDIDIKAN ISLAM: CASE STUDIES DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMONGAN

Penulis

  • Evi Wiyanti Universitas Islam Lamongan
  • Muhammad Asrori Universitas Islam Lamongan
  • Ahmad Sahal Mahfudh Universitas Islam Lamongan
  • Wisnu Budi Ramadhan Universitas Islam Lamongan
  • M.Aslakhul Wildan Universitas Islam Lamongan
  • Karima Melati Universitas Islam Lamongan
  • Septia Fitrotun Nufus Universitas Islam Lamongan
  • Ahmad Alfan Rijalullah Universitas Islam Lamongan

Kata Kunci:

STEM, Guru, Pendidikan Agama Islam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai tantangan dalam konteks penerapan  pendekatan STEM dengan pendidikan agama islam dan peran guru dalam mengintegrasikan pembelajaran islam dengan penggunaan STEM. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, analisis data menggunakan analisis data tematik. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan dengan melibatkan 3 guru pendidikan agama islam. Didapatkan hasil bahwa guru pendidikan agama islam di MAN 1 Lamongan  telah melakukan pendekatan STEM, paling banyak dilakukan pendekatan dalam bidang teknologi. Penerapan hanya terbatas pada penggunaan alat bantu, masih kurang dalam hal meningkatkan kecerdasan potensial dan teoritisnya menjadi kecerdasan realitas, siswa dilatih berpikir kritis melalui berbagai proyek pembelajaran, namun masih belum sampai tahap mencipta atau membuat prototype untuk menyelesaikan masalah kehidupan sejalan dengan tujuan agama. Sedangkan tantangan dalam penerapan pendekatan STEM dalam pembelajaran agama islam diantaranya yaitu: (1) ketidakpahaman atau miskonsepsi guru pendidikan agama islam terhadap konsep integrasi STEM dalam pendidikan islam; (2) belum ada pelatihan mengenai proses pengajaran dengan mengintegrasikan STEM dalam pembelajaran pendidikan agama islam; (3) guru resistensi terhadap perubahan dan masih menikmati gaya-gaya konvensional; (4) anggapan ketidakterkaitan science, engineering, and mathematics  dengan pendidikan agama islam serta ketidakpahaman guru mengajarkan disiplin pengetahuan lainnya; (5) ketakutan  beratnya beban kerja yang ia rasakan dan guru lainnya. Ketakutan ini mengakibatkan tidak adanya kolaborasi dan komunikasi dengan guru bidang disiplin pengetahuan lainnya guna membantu proses pengintegrasian STEM dengan pendidikan agama islam.

 

This research aims to find out about the challenges in the context of implementing a STEM approach with Islamic religious education and the role of teachers in integrating Islamic learning with the use of STEM. The research method uses a qualitative method with a case study approach, data analysis uses thematic data analysis. Data were collected using in-depth interviews and participant observation involving 3 Islamic religious education teachers. The results obtained were that Islamic religious education teachers at MAN 1 Lamongan had taken a STEM approach, most often taking an approach in the field of technology. Its application is limited to the use of tools, it is still lacking in terms of increasing potential and theoretical intelligence into reality intelligence, students are trained to think critically through various learning projects, but have not yet reached the stage of creating or making prototypes to solve life problems in line with religious goals. The challenges in implementing STEM in Islamic religious learning include: (1) Islamic religious education teachers' lack of understanding or misconceptions regarding the concept of STEM integration in Islamic education; (2) there has been no training regarding the teaching process by integrating STEM in Islamic religious education learning; (3) teachers are resistant to change and continue to enjoy conventional styles; (4) the perceived disconnect between science, engineering and mathematics with Islamic religious education and teachers' lack of understanding in teaching other disciplines; (5) fear of the heavy workload that he and other teachers feel. This fear results in a lack of collaboration and communication with teachers in other disciplines to help the process of integrating STEM with Islamic religious education.

Unduhan

Diterbitkan

2025-02-27