Jurnal Perubahan Ekonomi https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe id-ID Jurnal Perubahan Ekonomi PERAN STRATEGI LIVE SHOPPING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN PELANGGAN DI PLATFORM MARKETPLACE https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16141 <p>Penelitian ini mengkaji peran strategi live shopping dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan pada platform marketplace. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur dan analisis konten, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memperkuat kepercayaan, seperti interaksi real-time, transparansi dalam demonstrasi produk, serta bukti sosial yang dihasilkan selama siaran langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa live shopping mampu meningkatkan keyakinan pelanggan dengan mengurangi ketidakpastian, memperkuat persepsi keaslian produk, dan mendorong keputusan pembelian. Rekomendasi penelitian ini mencakup optimalisasi penggunaan teknologi digital, peningkatan fitur interaktif, serta penguatan hubungan jangka panjang antara penjual dan pembeli.</p> <p><em>This study explores the role of live shopping strategies in increasing customer trust in marketplace platforms. Using a qualitative descriptive method through literature studies and content analysis, the study identifies the main factors that strengthen trust, including real-time interaction, transparency of product demonstrations, and social proof generated during live streaming. The findings suggest that live shopping enhances customer confidence by reducing uncertainty, improving product authenticity perceptions, and encouraging purchase decisions. Recommendations include optimizing digital tools, enhancing interactive features, and fostering long-term seller-buyer relationships.</em></p> Fadali Rahman Vina Qonita Annur Laila Ahmad Kivlan Zain Nur Syakherul Habibie Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 AKAD MUSAQAH DAN MUZARA’AH SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM SISTEM PERTANIAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16970 <p>Penelitian ini membahas konsep akad musaqah dan muzara’ah sebagai bentuk kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan pihak penggarap. Keduanya merupakan sistem bagi hasil yang telah dikenal sejak masa Rasulullah SAW dan dibenarkan dalam hukum Islam karena mengandung nilai kemaslahatan, keadilan, dan tolong-menolong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif berbasis studi pustaka, yakni mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber tertulis yang relevan seperti jurnal, buku, serta referensi fiqih muamalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musaqah melibatkan kerja sama dalam merawat tanaman yang sudah ada, sedangkan muzara’ah berfokus pada penanaman lahan pertanian dengan bibit dari pemilik. Kedua akad ini sah selama memenuhi rukun dan syarat seperti kejelasan objek, persentase bagi hasil, dan kerelaan para pihak. Penerapannya juga masih ditemukan dalam masyarakat pedesaan sebagai wujud pemanfaatan sumber daya secara produktif dan adil. Penelitian ini bertujuan untuk menerangkan perbedaan konsep dan mekanisme antara akad yang hampir sama pada sektor pertanian, yaitu akad musaqah dan muzara’ah. Berdasarkan hasil pembahasan dalam artikel ini dapat disimpulkan bahwa akad musaqah dan muzara’ah memiliki perbedaan utama pada kontribusi para pihak serta jenis objek yang dikelola, yang berpengaruh terhadap pembagian hasil dan tanggung jawab masing-masing pihak.</p> <p><em>This study discusses the concepts of musaqah and muzara'ah contracts as forms of cooperation in agriculture between landowners and cultivators. Both are profit-sharing systems that have been known since the time of the Prophet Muhammad SAW and are justified in Islamic law because they contain values of benefit, justice, and mutual assistance. The research method used is a qualitative method based on literature study, namely collecting and analyzing relevant written sources such as journals, books, and fiqh muamalah references. The results of the study show that musaqah involves cooperation in caring for existing crops, while muzara'ah focuses on planting agricultural land with seeds from the owner. Both contracts are valid as long as they fulfill the pillars and conditions such as clarity of the object, percentage of profit sharing, and the willingness of the parties. Its application is also still found in rural communities as a form of productive and fair use of resources. This study aims to explain the differences in concept and mechanism between two similar contracts in the agricultural sector, namely musaqah and muzara'ah. Based on the discussion in this article, it can be concluded that musaqah and muzara'ah contracts have major differences in the contributions of the parties and the types of objects managed, which affect the distribution of profits and the responsibilities of each party.</em></p> Siska Oktaviani Putri Nabila Astika Sri Mulyani Nazhifatul Fikriyyah Chelsea Nur RahmaDianti Sang Dewi Mutiara Karunia Safitri Dian Efendi Lisa Aprilia Renata Taufiq Kurniawan Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 PENGARUH KONTEN KREATOR DIGITAL TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KULINER DI MADURA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16894 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konten kreator digital terhadap loyalitas konsumen kuliner dengan fokus pada konteks regional Madura. Pergeseran pola konsumsi masyarakat pada era digital menunjukkan bahwa konsumen semakin mengandalkan informasi, rekomendasi, dan ulasan yang disajikan melalui platform media sosial. Konten kreator, sebagai aktor kunci dalam ekosistem pemasaran digital, berperan dalam membentuk persepsi, kepercayaan, serta keputusan pembelian konsumen melalui konten visual yang menarik, autentik, dan persuasif. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan pustaka yang melibatkan studi-studi terbaru lima tahun terakhir untuk mengidentifikasi hubungan antara kredibilitas konten kreator, kualitas konten, tingkat keterlibatan audiens, dan loyalitas konsumen. Hasil kajian menunjukkan bahwa kredibilitas konten creator yang tercermin dari keahlian, konsistensi, dan citra personal memiliki pengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen, yang kemudian memperkuat intensi pembelian ulang pada produk kuliner. Selain itu, kualitas konten dalam bentuk foto, video, narasi ulasan, maupun storytelling terbukti meningkatkan minat dan kepuasan konsumen, terutama ketika konten mampu merepresentasikan pengalaman kuliner secara realistis. Tingkat keterlibatan audiens (engagement) seperti komentar, likes, dan interaksi emosional juga berperan sebagai variabel mediasi yang memperkuat hubungan antara paparan konten dan loyalitas konsumen.Dalam konteks Madura, peran konten kreator semakin relevan karena perkembangan industri kuliner lokal yang kompetitif serta meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat muda. Kombinasi antara kepercayaan konsumen, pengalaman positif yang konsisten, dan paparan konten berkualitas menghasilkan loyalitas yang lebih kuat terhadap merek kuliner lokal. Penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi strategis antara pelaku UMKM kuliner dan konten kreator merupakan pendekatan yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan citra merek, dan mempertahankan loyalitas konsumen di era pemasaran digital.</p> <p><em>This study aims to analyze the influence of digital content creators on culinary consumer loyalty, focusing on the Madura regional context. Shifts in consumer consumption patterns in the digital era indicate that consumers increasingly rely on information, recommendations, and reviews presented through social media platforms. Content creators, as key actors in the digital marketing ecosystem, play a role in shaping consumer perceptions, beliefs, and purchasing decisions through engaging, authentic, and persuasive visual content. This study used a literature review approach involving recent studies from the past five years to identify the relationship between content creator credibility, content quality, audience engagement, and consumer loyalty. The results indicate that content creator credibility reflected by expertise, consistency, and personal image has a significant influence on consumer trust, which in turn strengthens repurchase intentions for culinary products. Furthermore, content quality in the form of photos, videos, narrative reviews, and storytelling has been shown to increase consumer interest and satisfaction, especially when the content realistically represents the culinary experience. Audience engagement, such as comments, likes, and emotional interactions, also acts as a mediating variable, strengthening the relationship between content exposure and consumer loyalty. In the Madurese context, the role of content creators is increasingly relevant due to the development of a competitive local culinary industry and the increasing use of social media among young people. The combination of consumer trust, consistent positive experiences, and exposure to quality content results in stronger loyalty to local culinary brands. This research confirms that strategic collaboration between culinary MSMEs and content creators is an effective approach to expanding market reach, enhancing brand image, and maintaining consumer loyalty in the digital marketing era.</em></p> Sitti Nur Aini Divya Ridhani Saleh Shofi Yulloh Fadali Rahman Ustman Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 PENGEMBANGAN MODEL PEMASARAN UMKM BERBASIS DIGITAL DAN LANGSUNG DI ERA NEW NORMAL https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16820 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengembangkan model pemasaran UMKM yang mengintegrasikan strategi pemasaran digital dan pemasaran langsung pada era new normal. Perubahan perilaku konsumen pascapandemi, percepatan adopsi teknologi, dan meningkatnya tuntutan akan pengalaman layanan yang personal mendorong UMKM untuk mengadaptasi pendekatan pemasaran yang lebih fleksibel dan responsif. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka sistematis terhadap artikel ilmiah periode 2021–2025, yang mencakup topik pemasaran digital, pemasaran langsung, perilaku konsumen, dan strategi pemasaran UMKM. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemasaran digital berperan signifikan dalam memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efektivitas komunikasi merek, serta mengoptimalkan efisiensi operasional melalui pemanfaatan media sosial, e-commerce, dan platform digital lainnya. Di sisi lain, pemasaran langsung tetap menjadi perangkat strategis untuk membangun kedekatan interpersonal, memperkuat kepercayaan, dan menciptakan pengalaman layanan yang tidak dapat sepenuhnya direplikasi melalui kanal digital. Integrasi keduanya menghasilkan model pemasaran hibrida yang memungkinkan UMKM menjangkau konsumen secara luas tanpa menghilangkan elemen interaksi tatap muka yang bernilai tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pemasaran yang relevan bagi UMKM pada era new normal harus bersifat adaptif, berorientasi pada kebutuhan konsumen, dan memadukan kapabilitas digital dengan kekuatan komunikasi langsung. Penerapan model ini menuntut peningkatan literasi digital, kreativitas strategi, konsistensi pelayanan, serta dukungan ekosistem, termasuk pelatihan teknologi dan kebijakan pemerintah. Hasil penelitian ini memberikan landasan teoretis bagi pengembangan strategi pemasaran UMKM dan dapat menjadi acuan praktis dalam meningkatkan daya saing serta keberlanjutan usaha.</p> <p><em>This study aims to examine and develop a marketing model for MSMEs that integrates digital and direct marketing strategies in the new normal era. Post-pandemic changes in consumer behavior, accelerated technology adoption, and increased demand for personalized service experiences are driving MSMEs to adopt a more flexible and responsive marketing approach. This study used a systematic literature review of scientific articles from 2021–2025, covering the topics of digital marketing, direct marketing, consumer behavior, and MSME marketing strategies. The study results indicate that digital marketing plays a significant role in expanding market reach, increasing brand communication effectiveness, and optimizing operational efficiency through the use of social media, e-commerce, and other digital platforms. Meanwhile, direct marketing remains a strategic tool for building interpersonal closeness, strengthening trust, and creating service experiences that cannot be fully replicated through digital channels. The integration of the two results in a hybrid marketing model that allows MSMEs to reach consumers broadly without eliminating the element of high-value face-to-face interaction. This study concludes that a relevant marketing model for MSMEs in the new normal era must be adaptive, oriented towards consumer needs, and combine digital capabilities with the power of direct communication. Implementing this model requires increased digital literacy, strategic creativity, consistent service delivery, and ecosystem support, including technology training and government policies. The results of this study provide a theoretical foundation for developing MSME marketing strategies and can serve as a practical reference for enhancing competitiveness and business sustainability.</em></p> Maulana Dedi Ach. Royis Rizaldy Ach. Wahyudi Fadali Rahman Rani Nur Fitrianti Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 EFEKTIVITAS DIGITALISASSI PEMASARAN DAN PENDIDIKAN KEUANGAN SYARIAH DALAM MENINGKATKAN DAYA TAHAN UMKM PASCA KRISIS https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16238 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas digitalisasi pemasaran dan pendidikan keuangan syariah dalam meningkatkan daya tahan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pasca krisis ekonomi. Krisis yang melanda, seperti pandemi dan ketidakstabilan global, menuntut pelaku UMKM untuk beradaptasi melalui inovasi digital serta literasi keuangan berbasis nilai-nilai Islam. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi lapangan pada pelaku UMKM di Kabupaten Pamekasan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan digitalisasi pemasaran, seperti penggunaan marketplace dan media sosial, efektif dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan. Sementara pendidikan keuangan syariah berperan penting dalam menanamkan prinsip amanah, kejujuran, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan usaha. Sinergi keduanya membantu UMKM menjadi lebih tangguh, adaptif, serta berdaya saing tinggi di tengah perubahan ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan integrasi program pelatihan digital berbasis syariah sebagai strategi berkelanjutan dalam penguatan ekonomi umat.</p> <p><em>This study aims to analyze the effectiveness of digital marketing and Islamic financial education in strengthening the resilience of micro, small, and medium enterprises (MSMEs) after an economic crisis. Crises such as pandemics and global instability have forced MSMEs to adapt through digital innovation and financial literacy based on Islamic values. The research employs a descriptive qualitative approach with field studies involving MSME actors in Pamekasan Regency. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The results indicate that the implementation of digital marketing—such as the use of marketplaces and social media—is effective in expanding market reach and increasing sales. Meanwhile, Islamic financial education plays a vital role in instilling values of trustworthiness, honesty, and efficiency in business financial management. The synergy between both aspects helps MSMEs become more resilient, adaptive, and competitive amid economic changes. This study recommends integrating digital training programs with Islamic principles as a sustainable strategy to strengthen the economic empowerment of Muslim entrepreneurs.Keywords: Digitalization, Marketing, Islamic Finance, MSMEs, Business Resilience</em></p> Fadali Rahman Silvia Anita Dewi Syari Fatun Nisa Dina Mardiana Nur Hazanah Marsum Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 PENGARUH ADOPSI IFRS, AUDIT GABUNGAN, UKURAN KLIEN DAN KOMPLEKSITAS KLIEN TERHADAP BIAYA AUDIT ABNORMAL SKRIPSI https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/17033 <p>Tujuan kajian ini untuk menentukan keterkaitan hubungan antara Adopsi IFRS, Audit Gabungan, Ukuran Klien dan Kompleksitas Klien terhadap Biaya Audit Abnormal. Pelaporan ini menggunakan laporan keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia&nbsp; dengan metode pengujian purposive sampling yang memenuhi langkah-langkah eksplorasi. Periode penelitian diambil 3 tahun dengan jumlah data 30 dari 10 perusahaan perbankan di Indonesia. Metode penelitian menggunakan eViews10&nbsp; dengan jenis data sekunder. Hasil dari penelitian ini menyatakan Adopsi IFRS dan Audit Gabungan tidak berpengaruh terhadap Biaya Audit Abnormal tetapi Ukuran Klien dan Kompleksitas Klien berpengaruh positif signifikan terhadap Biaya Audit Abnormal. Data ini diuji dengan menggunakan Uji Chow, Uji Hausman dan Uji lagrange Multiplier dengan uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain seperti tenure audit untuk dapat berkontribusi menilai apakah menggunakan audit yang sama dapat mempengaruhi biaya audit abnormal.</p> <p><em>The purpose of this study is to determine the relationship between IFRS Adoption, Joint Audit, Client Size and Client Complexity on Abnormal Audit Fees. This report uses the financial statements of banks listed on the Indonesia Stock Exchange with a purposive sampling test method that meets the exploratory steps. The research period was taken 3 years with a total of 30 data from 10 banking companies in Indonesia. The research method uses eViews10 with secondary data types. The results of this study state that IFRS Adoption and Joint Audit have no effect on Abnormal Audit Costs but Client Size and Client Complexity have a significant positive effect on Abnormal Audit Costs. This data was tested using the Chow test, Hausman test and Lagrange Multiplier test with the classical assumption test using the normality test, multicollinearity test and heteroscedasticity test. It is suggested for further research to add other variables such as audit tenure to be able to contribute to assessing whether using the same audit can affect abnormal audit fees.</em></p> Fiani Cecilia Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2022–2024 https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16910 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan melalui Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Komite Audit terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022–2024. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda melalui program SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Komite Audit berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Assets (ROA), sedangkan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara simultan, ketiga variabel yang mewakili mekanisme GCG juga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan mekanisme GCG pada perusahaan perbankan belum sepenuhnya mampu meningkatkan profitabilitas karena kinerja keuangan lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro, regulasi, dan efisiensi manajemen risiko. Dengan demikian, efektivitas penerapan GCG perlu terus ditingkatkan agar dapat berfungsi optimal dalam mendukung kinerja keuangan dan menciptakan nilai perusahaan yang berkelanjutan.</p> <p><em>This study aims to examine the effect of Good Corporate Governance (GCG), proxied by the Board of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee, on financial performance in banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2022–2024 period. The population in this study was 30 banking companies listed on the IDX during the study period, with sample selection using a purposive sampling method. This type of research is quantitative research with secondary data sources obtained from company annual reports on the official Indonesia Stock Exchange website. Data analysis was conducted using multiple linear regression analysis using SPSS version 26. The results show that partially the Audit Committee variable has a significant positive effect on Return on Assets (ROA), while the Board of Directors and Board of Commissioners do not significantly influence financial performance. Simultaneously, the three variables representing GCG mechanisms also do not significantly influence ROA. These results indicate that the implementation of GCG mechanisms in banking companies has not been fully able to increase profitability because financial performance is more influenced by external factors such as macroeconomic conditions, regulations, and risk management efficiency. Thus, the effectiveness of GCG implementation needs to be continuously improved so that it can function optimally in supporting financial performance and creating sustainable company value.</em></p> Churina Alifa Az-Zahra Chrisna Suhendi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 TRANSFORMASI REKRUTMEN MELALUI AI: DAMPAK PADA KESETARAAN KESEMPATAN KERJA DI THEINDUSTRI STARTUP INDONESIA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16884 <p>Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan besar dalam proses rekrutmen tenaga kerja, terutama di industri startup yang cenderung cepat mengadopsi teknologi baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana AI mentransformasi praktik rekrutmen serta dampaknya terhadap kesetaraan kesempatan kerja di startup Indonesia. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui tinjauan pustaka sistematis dan analisis kontekstual, penelitian ini mengkaji literatur internasional dan nasional terkait AI, bias algoritmik, serta praktik rekrutmen digital dalam ekosistem startup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI meningkatkan efisiensi seleksi melalui penyaringan otomatis, analisis CV, dan wawancara berbasis chatbot. Namun, hasil kajian juga menegaskan adanya potensi bias algoritmik yang muncul akibat penggunaan data historis yang tidak seimbang serta minimnya mekanisme audit algoritma di startup. AI memiliki potensi untuk memperluas akses dan mengurangi bias manusia, tetapi juga dapat memperdalam ketimpangan jika diterapkan tanpa tata kelola etis, transparansi, dan pengawasan manusia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak AI terhadap kesetaraan kesempatan kerja bersifat ambivalen, dan untuk mewujudkan rekrutmen yang inklusif diperlukan pengembangan regulasi, peningkatan literasi digital SDM, serta penerapan prinsip ethical AI dalam praktik rekrutmen startup Indonesia.</p> <p><em>rapid advancement of Artificial Intelligence (AI) has significantly transformed recruitment practices, particularly within Indonesia’s startup industry, which is known for its agility in adopting emerging technologies. This study aims to analyze how AI reshapes recruitment processes and its implications for equal employment opportunities. Using a descriptive qualitative approach through a systematic literature review combined with contextual analysis, this research examines international and national studies on AI, algorithmic bias, and digital recruitment practices in Indonesian startups. The findings reveal that AI enhances recruitment efficiency through automated screening, CV analysis, and chatbot-based interviews. However, the study also highlights the risks of algorithmic bias stemming from imbalanced historical data and the limited implementation of algorithm auditing mechanisms among startups. While AI has the potential to expand access and reduce human bias, it may also reinforce inequalities when implemented without ethical governance, transparency, and human oversight. This research concludes that the impact of AI on employment equality is ambivalent; thus, achieving inclusive recruitment requires stronger regulatory frameworks, improved digital literacy among HR practitioners, and the adoption of ethical AI principles in Indonesian startup recruitment systems.</em></p> Fadali Rahman Runik Puji Rahayu Saniman Ibnu Halwan Fajar Firmansyah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11 TINGKAT LITERASI KEUANGAN, KESADARAN FINANSIAL, DAN PENGALAMAN PENGGUNAAN PINJAMAN ONLINE DALAM MEMINIMALISIR RISIKO KEUANGAN GENERASI Z https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpe/article/view/16524 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan, kesadaran finansial, dan pengalaman penggunaan pinjaman online terhadap risiko keuangan generasi Z di Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei terhadap 400 responden generasi Z. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan program IBM SPSS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan dan kesadaran finansial berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko keuangan, sedangkan pengalaman penggunaan pinjaman online berpengaruh positif signifikan terhadap risiko keuangan. Secara simultan, ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap risiko keuangan generasi Z.Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan kesadaran finansial agar generasi muda dapat menggunakan layanan pinjaman online secara bijak dan menghindari risiko keuangan.</p> <p><em>This study aims to analyze the influence of financial literacy, financial awareness, and online lending experience on the financial risk of Generation Z in Yogyakarta. The research used a quantitative descriptive method with a survey approach involving 400 Generation Z respondents. Data were collected through questionnaires and analyzed using multiple linear regression with IBM SPSS 26. The results show that financial literacy and financial awareness have a significant negative effect on financial risk, while online lending experience has a significant positive effect on financial risk. Simultaneously, all three variables significantly influence the financial risk of Generation Z. This study highlights the importance of improving financial literacy and financial awareness so that young people can use online lending services wisely and avoid financial risks.</em></p> M. Defri Novrian Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Perubahan Ekonomi 2025-11-30 2025-11-30 9 11