PENANGANAN PELAYANAN KESEHATAN PADA KASUS MONKEYPOX DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM KESEHATAN

Abstrak

Fokus penelitian ini adalah Monkeypox, atau cacar monyet, telah menjadi perhatian global sejak pertama1 kali teridentifikasi pada1manusia1pada1tahun119701di1Republik1Demokratik1Kongo. Meskipun penyakit ini dianggap endemik di wilayah tersebut, penularan kini semakin banyak terjadi di luar Afrika melalui kontak antar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penanganan monkeypox dalam konteks hukum kesehatan di Indonesia, dengan fokus pada tingkat pengetahuan dokter umum dan efektivitas sistem kesehatan dalam merespons wabah. Metode yang digunakan adalah pendekatan normatif, dengan survei yang melibatkan 382 dokter umum di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari 10% responden memiliki pengetahuan yang memadai tentang cacar monyet, menunjukkan tantangan dalam mendeteksi dan menangani kasus di lapangan. Penelitian juga mengungkapkan perlunya kerjasama antara pemerintah dan tenaga medis, serta penguatan sistem pengawasan dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini. Rekomendasi kebijakan yang diusulkan bertujuan untuk meningkatkan respons sistem kesehatan terhadap ancaman penyakit menular di masa depan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berkontribusi pada pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

The focus of this research is Monkeypox, or monkey pox, has been a global concern since it was first identified in humans in 1970 in the Democratic Republic of Congo. Although the disease is considered endemic to the region, transmission is now increasingly occurring outside Africa through human-to-human contact. This study aims to analyze the handling of monkeypox in the context of health law in Indonesia, focusing on the level of knowledge of general practitioners and the effectiveness of the health system in responding to outbreaks. The method used was a normative approach, with a survey involving 382 general practitioners across Indonesia. The results showed that less than 10% of respondents had adequate knowledge of monkey pox, indicating challenges in detecting and handling cases in the field. The study also revealed the need for cooperation between the government and medical personnel, as well as strengthening surveillance and education systems to improve understanding of the disease. The proposed policy recommendations aim to improve the health system's response to future infectious disease threats. It is hoped that the results of this study can contribute to the development of health policies that are more adaptive and responsive to community needs.