PEMBELAJARAN DIFERENSIASI DISEKOLAHKAN MENENGAH KEJURUAN: HAMBATAN DAN SOLUSI
Kata Kunci:
Hambatan Guru, Pembelajaran Diferensiasi, Sekolah Menengah KejuruanAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penerapan pembelajaran diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka untuk menyesuaikan proses belajar dengan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Namun, para guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menghadapi berbagai tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hambatan yang dihadapi oleh guru Bahasa Indonesia dalam melaksanakan pembelajaran diferensiasi di SMK yang berada di Kecamatan Pasir Penyu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan lima guru di SMK Negeri 1 Pasir Penyu dan SMK Muhammadiyah Pasir Penyu, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan melakukan uji triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan guru terdapat pada aspek konten/isi, yaitu keterbatasan waktu dan bahan ajar serta kesulitan dalam menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa yang bervariasi. Pada aspek proses, guru mengalami kesulitan dalam memfasilitasi berbagai gaya belajar dalam kelas yang besar dengan waktu yang terbatas. Pada aspek produk, guru menghadapi kendala dalam menilai produk belajar siswa secara adil. Sedangkan pada aspek lingkungan belajar, hambatan muncul dalam menciptakan ruang belajar yang fleksibel dan terbatasnya fasilitas yang ada di sekolah. Kesimpulannya, meskipun guru telah berupaya menerapkan pembelajaran diferensiasi, masih diperlukan dukungan dari pihak sekolah berupa pelatihan, penyediaan fasilitas, serta pendampingan yang berkelanjutan agar pembelajaran diferensiasi dapat dilaksanakan secara optimal di SMK
This research is motivated by the importance of implementing differentiated learning in the Independent Curriculum to adjust the learning process to students' readiness, interests, and learning profiles. However, teachers in Vocational High Schools (SMK) still face various challenges. The purpose of this study is to describe the obstacles faced by Indonesian language teachers in implementing differentiated learning in SMKs located in Pasir Penyu District. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data were collected through interviews with five teachers at SMK Negeri 1 Pasir Penyu and SMK Muhammadiyah Pasir Penyu, then analyzed through data reduction, data presentation, and drawing conclusions by conducting triangulation tests of sources and methods. The results of the study indicate that teacher obstacles are in the content aspect, namely limited time and teaching materials and difficulties in adjusting materials to students' varying abilities. In the process aspect, teachers have difficulty facilitating various learning styles in large classes with limited time. In the product aspect, teachers face obstacles in assessing students' learning products fairly. While in the learning environment aspect, obstacles arise in creating flexible learning spaces and limited facilities at school. In conclusion, although teachers have tried to implement differentiated learning, support is still needed from the school in the form of training, provision of facilities, and ongoing assistance so that differentiated learning can be implemented optimally in vocational schools