https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/issue/feedJurnal Pendidikan Inklusif2025-05-30T16:34:35+00:00Open Journal Systemshttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/10970MAKNA SIMBOLIK PADA TIKA SEUKE DI DESA PANTE PAKU KABUPATEN BIREUEN2025-05-20T05:26:21+00:00Syahira Ana Tayasyahiraanataya855@gmail.comHariki Fitrahhafith240@gmail.comWahyudiwahyudi@umuslim.ac.id<p>Penelitian ini berjudul makna simbolik pada tika seuke di desa pante paku kabupaten Bireuen. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik yang terkandung dalam motif Tika Seuke di Desa Pante Paku, Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif-motif yang digunakan dalam Tika Seuke, seperti bungong jeumpa, tungkoi seulanga, pintoe Aceh, dan motif geometris, masing-masing memiliki makna simbolik yang kaya. Bungong jeumpa melambangkan keindahan dan sejarah budaya Aceh, sering dihubungkan dengan tradisi pernikahan dan keharuman khas Aceh. Tungkoi seulanga menggambarkan kebahagiaan dan keharuman gadis-gadis Aceh zaman dulu, diukir dalam motif tika sebagai upaya pelestarian. Pintoe Aceh, pintu tradisional yang diukir indah, melambangkan keberkahan dan adab dalam rumah tangga Aceh, diwariskan melalui berbagai bentuk seni, termasuk tikar. Motif geometris, meski tidak memiliki makna khusus, digunakan untuk menambah estetika dan daya tarik tikar agar lebih menarik bagi pembeli.</p> <p><em>This research is titled "The Symbolic Meaning of Tika Seuke in Pante Paku Village, Bireuen Regency." This study aims to uncover the symbolic meanings contained in the motifs of Tika Seuke in Pante Paku Village, Bireuen Regency. This research uses a qualitative research method with a descriptive approach. The results show that the motifs used in Tika Seuke, such as bungong jeumpa, tungkoi seulanga, pintoe Aceh, and geometric motifs, each have rich symbolic meanings. Bungong jeumpa represents the beauty and cultural history of Aceh, often associated with wedding traditions and the distinct fragrance of Aceh. Tungkoi seulanga depicts the happiness and fragrance of Acehnese girls in the past, carved into the motifs of tika as an effort of preservation. Pintoe Aceh, a beautifully carved traditional door, symbolizes blessings and decorum in Acehnese households, passed down through various forms of art, including tikar. Geometric motifs, although not having any special meaning, are used to enhance the aesthetics and attractiveness of the tikar, making it more appealing to buyers</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11319TRANSFORMASI BIMBINGAN DAN KONSELING: TELAAH SEJARAH DALAM PERJALANAN LAYANAN BK DI SMA MEKAR ARUM2025-05-28T13:22:29+00:00Syifa Khairunnisasyifakhairunnisa137@gmail.comAlya Febri Indah Putrialyaindah51@gmail.comAnbar Nisrina Zahiraanbarnsrna20@gmail.comSalsabila Zahra Peratusalsabilazahraperatu@gmail.com Nandang Budimannandangbudiman@upi.eduIbrahim Al Hakimibrahimalhakim@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Menjelaskan perkembangan BK di SMA Mekar Arum dari masa ke masa, (2) Pengaruh perubahan kurikulum nasional terhadap layanan BK di SMA Mekar Arum, (3) Peran guru BK dalam pembentukan karakter siswa di SMA Mekar Arum. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa, (1) Perkembangan yang paling signifikan terlihat dari cara pelayanan bimbingan konseling yang lebih menyesuaikan zaman, (2) Siswa yang paling terkena pengaruh dari perubahan kurikulum nasional adalah siswa kelas 12, karena terdapat banyak perubahan dalam ketentuan masuk universitas, (3) Selain guru BK, semua guru di SMA Mekar Arum ikut terlibat dalam pembentukan karakter siswa.</p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/10803BISNIS LIMBAH TEMPURUNG KELAPA PAK ZULHAM DI MEDAN MENJADI IDE KEWIRAUSAHAAN SENI BAGI KALANGAN MUDA2025-05-14T09:54:58+00:00Osberth Sinagaosberthsinaga@unimed.ac.idAlfi Aulia Pranditaalfiaulia119@gmail.comAgnes Tesalonika Telaumbanuaagnestesalonika2105@gmail.comAprizalafrizalizal2022@gmail.comOktavia Artanti Br Marpaunghartantioktavia597@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk apa saja yang bisa dihasilkan dari limbah tempurung kelapa Pak Zulham yang menjadi ide Kewirausahaan seni bagi kalangan muda. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi, denga Teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bisnis limbah tempurung kelapa Pak Zulham dapat menjadi ide kewirausahaan seni bagi siapa saja, terutama pada kalangan muda. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kalangan muda dalam membangun bisnis limbah tempurung kelapa. Penelitian ini menunjukkan bahwa bisnis limbah tempurung kelapa pada kalangan muda yang menjadi ide kewirausahaan seni masih perlu ditingkatkan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa bisnis limbah tempurung kelapa Pak Zulham pada kalangan muda yang menjadi ide kewirausaan seni harus adanya bimbingan dan Latihan yang lebih intesif</p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11225THE IMPACT OF SOCIAL MEDIA USE ON JUVENILE DELINQUENCY2025-05-27T04:20:22+00:00Muhammad Yusril Hanapi Hasibuanyusrilhanapi636@gmail.com<p><em>Social media is a page or a collection of applications that allow its users to share anything among the wider community to the world. Social media as an online media can be used by the community to interact and communicate online which can be reached from anywhere and anytime and at any distance. Excessive and uncontrolled use of social media will affect bad behavior for its users. It is undeniable that social media has a big influence in a person's life. A small person can become big because of social media, and vice versa. Especially for teenagers, now social media has become an addiction that makes them not a day without opening social media until they forget the time. For teenagers who are still in the phase of finding their identity, this social media will certainly have an influence on them through the content or posts they access through social media. So there needs to be limits and monitoring when someone is using social media.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/10643ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA TERKAIT TRIGARTA BANGUN BAHASA BERDAMPAK TERHADAP PENGUTAMAAN BAHASA INDONESIA2025-05-08T02:04:17+00:00Della Shinta Simbolondellashintasimbolon75@gmail.comRoma Ria Doloksariburyaroma1203@gmail.comSiti Aisyahsitiaisyahh787@gmail.comSiti Sukrianti Hasibuansitisukriantihsb@gmail.comYohana Paskah Aprilia Sianturiyohanapaskahapriliasianturi@gmail.comLasenna Siallagansiallaganlasenna@unimed.ac.id<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa memahami Trigatra Bangun Bahasa dan bagaimana pemahaman tersebut mempengaruhi preferensi mereka terhadap bahasa Indonesia. Untuk mencoba mengukur pemahaman mahasiswa 2023 tentang Trigatra Bangun Bahasa, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengumpulkan data melalui kuesioner dan wawancara. Dari hasil penelitian, hanya 12,1% responden yang mengetahui kata Trigatra Bangun Bahasa, sementara mayoritas (69,7%) belum pernah mendengarnya. Mayoritas (84,8%) setuju bahwa bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing membentuk Trigatra Bangun Bahasa. Kuliah adalah sumber informasi utama tentang Trigatra Bangun Bahasa (63,6%), diikuti oleh buku dan jurnal (21,2%) dan media sosial (33,3%). Sebagian besar (84,8%) mengartikan Trigatra Bangun Bahasa sesuai dengan tiga konsep utama - bahasa asing, bahasa daerah, dan bahasa Indonesia. Bahasa yang paling sering digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia (75,8%), diikuti oleh bahasa daerah (9,1%) dan bahasa campuran (12,1%). Sebagian besar responden (72,7%) setuju bahwa pengembangan bahasa daerah dan bahasa asing seharusnya tidak lebih diutamakan daripada bahasa Indonesia. Pada topik dominasi bahasa asing di dunia akademis, mayoritas (42,4%) menyatakan bahwa bahasa asing sangat dominan. Temuan penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa meskipun siswa menghargai keragaman bahasa, mereka tetap memprioritaskan Bahasa Indonesia dalam komunikasi dan pengajaran.</p> <p><em>The aim of this study is to examine whether students comprehend Trigatra Bangun Bahasa and how that comprehension affects their preference for Indonesian. To attempt measure 2023 university students' comprehension of Trigatra Bangun Bahasa, this study used a descriptive qualitative approach to gather data via questionnaires and interviews. Owing to findings, just 12.1% of respondents were aware with the word Trigatra Bangun Bahasa, while the majority (69.7%) had never heard of it. The majority (84.8%) concurred that Indonesian, regional languages, and foreign languages make up Trigatra Bangun Bahasa. Lectures were the main source of information on Trigatra Bangun Bahasa (63.6%), followed by books and journals (21.2%) and social media (33.3%). Most (84.8%) interpreted Trigatra Bangun Bahasa according to the three primary concepts—foreign, local, and Indonesian languages. The most common language daily usage is Indonesian (75.8%), which follows by local languages (9.1%) and mixed languages (12.1%). Most of respondents (72.7%) concurred that local and foreign language development shouldn't have precedence over Indonesian. On topic of foreign language domination in academia, the majority (42.4%) stated foreign languages were highly prevalent. The study's overall findings indicate although students value linguistic variety, they continue giving priority to Bahasa Indonesia across communication and instruction.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11173PELAKU EKONOMI DAN PERANNYA DALAM KEGIATAN EKONOMI : MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF DI SMA NEGERI 12 MEDAN2025-05-26T02:23:05+00:00Agnes Anggreni Tamba ahassberastagi@gmail.comErikson Sinagaeriksinaga419@gmail.comKrisentia Angelina Napitukrisentianapitu@gmail.comSiska Lumban Batusiskamarbunsiska60@gmail.comRevita Yuni revitayuni25@gmail.com<p>Pemahaman pelaku ekonomi merupakan aspek penting dalam pembelajaran ekonomi di SMA. Namun, konsep yang abstrak sering menyulitkan siswa memahami hubungan antara konsumen, produsen, pemerintah, dan sektor luar negeri. Artikel ini mengkaji penggunaan media video sebagai alat pembelajaran inovatif pada materi pelaku ekonomi di kelas X-E2 SMA Negeri 12 Medan. Setelah menonton video dan menjawab pertanyaan terbuka, siswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan peran pelaku ekonomi secara tepat. Hasil menunjukkan bahwa media video meningkatkan minat belajar, memperdalam pemahaman, dan mengaitkan teori dengan kehidupan nyata. Temuan ini mendukung teori pembelajaran multimedia Mayer (2009) dan data nasional mengenai efektivitas media interaktif. Oleh karena itu, integrasi media audiovisual direkomendasikan untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran ekonomi. Penggunaan media ini juga mendorong terciptanya suasana belajar yang lebih aktif dan bermakna. Dengan demikian, vidio menjadi alternatif strategis dalam menyampaikan konsep ekonomi yang kompleks. Potensi media ini dapat terus dikembangkan untuk materi ekonomi lainya.<br><br><em>Understanding economic actors is vital in high school economics. However, abstract concepts often hinder students from grasping the connections between consumers, producers, government, and the international sector. This article examines the use of video as an innovative learning tool in teaching economic actors to class X-E2 students of SMA Negeri 12 Medan. After watching the video and answering open-ended questions, students accurately identified and explained the roles of economic actors. The results show that video media increases learning interest, deepens understanding, and links theory to real-life contexts. These findings support Mayer’s (2009) multimedia learning theory and national data on interactive media effectiveness. Thus, integrating audiovisual media is recommended to enhance student engagement and conceptual understanding in economics. This method also creates a more active and meaningful classroom atmosphere. Therefore, viddeo serves as a strategic alternative in delivering complex economic concepts.Its potential can be further explored for other economics topics.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11086IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN DISEKOLAH SD AISYIYAH KAMILA PADA MATA PELAJARAN KEAGAMAAN2025-05-23T06:43:34+00:00Nur Hayati 230106110060@gmail.com Robiatul Adawiyah 2301061100101@gmail.comAisyah Dara Puspita 230106110082@gmail.comShobihatul Fitroh Noviyanti shobihanovianyanti@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kurikulum pendidikan pada mata pelajaran keagamaan di SD Aisyiyah Kamila, khususnya dalam konteks integrasi Kurikulum Merdeka dengan nilai-nilai keislaman. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah telah berhasil menerapkan pembelajaran keagamaan secara terpadu dengan metode yang variatif, seperti ceramah interaktif, praktik ibadah, dan pembiasaan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari siswa. Kegiatan keagamaan rutin dan keterlibatan orang tua turut mendukung pembentukan karakter religius siswa. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan waktu pembelajaran dan perlunya pelatihan guru menjadi catatan penting untuk pengembangan ke depan. Secara keseluruhan, implementasi kurikulum keagamaan di SD Aisyiyah Kamila menunjukkan efektivitas dalam membangun fondasi spiritual dan karakter peserta didik sejak dini</p> <p> </p> <p><em>This study aims to analyze the implementation of the education curriculum in religious subjects at SD Aisyiyah Kamila, especially in the context of integrating the Merdeka Curriculum with Islamic values. The study used a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that the school has succeeded in implementing integrated religious learning with various methods, such as interactive lectures, worship practices, and the habituation of Islamic values in students' daily lives. Routine religious activities and parental involvement also support the formation of students' religious character. However, challenges such as limited learning time and the need for teacher training are important notes for future development. Overall, the implementation of the religious curriculum at SD Aisyiyah Kamila shows effectiveness in building the spiritual foundation and character of students from an early age.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/10874ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SD NEGERI 1 SEULALAH2025-05-17T06:17:41+00:00Rinanda Ramadhanirinandaramadhani99@gmail.comNurul Faizah nurulfaizahlangsa@gmail.com Seri Pitri seripitriyani@gmail.comShafinashafina1028@gmail.comJuliatiguest@jurnalhst.com<p>Membaca mlerupakan salah satu aspek keteramlpilan berbahasa yang harus dimliliki oleh siswa. MLemlbaca pada tingkat permlulaan adalah kegilatan belajar mlengenal bahasa tulils dan silswa diltuntut untuk mlenyuarakan lamlbang-lamlbang bunyil bahasa. Peneliltilan ilnil bertujuan untuk mlendeskrilpsilkan kesuliltan silswa dalaml mlemlbaca permlulaan, mlenganalilsils faktor-faktor yang mlenghamlbat silswa dalaml mlemlbaca permlulaan dan mlengetahuil upaya guru dalaml mlengatasil kesuliltan silswa dalaml mlemlbaca permlulaan dil kelas 1 SD Negeril 1 Seulalah. Teknilk pengumlpulan data dalaml peneliltilan ilnil mlenggunakan wawancara, observasil dan dokumlentasil. Teknilk analilsils data pada mletode peneliltilan deskrilptilf kualiltatilf yailtu reduksil data, penyajilan data dan penarilkan kesilmlpulan. Hasill peneliltilan mlenujukkan bahwa kesuliltan mlemlbaca permlulaan silswa kelas 1 SD Negeril 1 Seulalah yailtu: (1) beluml bilsa mlemlbaca huruf vokal, (2) beluml bilsa mlemlbaca huruf konsonan, (3) beluml bilsa mlemlbaca suku kata, (4) beluml bilsa mlemlbaca kata, (5) beluml bilsa mlemlbaca kalilmlat atau paragraf. Adapun faktor-faktor yang mlengamlbat silswa dalaml mlemlbaca permlulaan adalah (1) faktor filsilologils, (2) mlilnat mlemlbaca yang rendah, (3) gangguan pada daya ilngat, (4) faktor lilngkungan, (5) kurangnya dukungan daril keluarga. Upaya yang dillakukan oleh guru antara lailn: bilmlbilngan terhadap anak yang kurang dalaml mlengenalil huruf dan mlenerapkan pendekatan Sekolah Anak Cerdas (SAC) untuk mlenanganil silswa yang mlemlillilkil kesuliltan mlemlbaca permlulaan.</p> <p><em>Reading is one aspect of language skills that must be mastered by students. Reading at the beginning level is an activity of learning to recognize written language and students are required to pronounce the symbols of language sounds. This study aims to describe students' difficulties in beginning reading, analyze the factors that hinder students in beginning reading and find out the teacher's efforts in overcoming students' difficulties in beginning reading in grade 1 of SD Negeri 1 Seulalah. Data collection techniques in this study used interviews, observation and documentation. Data analysis techniques in the qualitative descriptive research method are data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study showed that the difficulties in beginning reading of grade 1 students of SD Negeri 1 Seulalah were: (1) not being able to read vowels, (2) not being able to read consonants, (3) not being able to read syllables, (4) not being able to read words, (5) not being able to read sentences or paragraphs. The factors that hinder students in beginning reading are (1) physiological factors, (2) low interest in reading, (3) memory disorders, (4) environmental factors, (5) lack of support from the family. Efforts made by teachers include: guidance for children who are less able to recognize letters and implementing the Smart Children's School (SAC) approach to handle students who have difficulty in beginning reading.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11313IMPLEMENTASI PROGRAM P5 RA TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN DI MTsN IX NGAWI2025-05-28T11:52:30+00:00Nadila lusty Ayu Harliananadilalisty@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil’ Alamin (P5 RA) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan di MTsN IX Ngawi. Program ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembentukan karakter siswa melalui kegiatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), khususnya dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus penelitian ini meliputi tiga aspek utama, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proyek P5 RA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program ini dilakukan secara terstruktur, dimulai dari perencanaan proyek oleh guru fasilitator, pelaksanaan kegiatan pengelolaan sampah anorganik oleh siswa (seperti membuat pot bunga dan tempat sampah dari galon bekas), hingga evaluasi hasil proyek melalui pameran karya. Pelaksanaan P5 RA dengan tema gaya hidup berkelanjutan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan, serta menumbuhkan karakter kreatif, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, program ini terbukti efektif sebagai sarana pendidikan karakter sekaligus pembelajaran kontekstual yang relevan dengan isu-isu keberlanjutan lingkungan.</p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/10706REFLEKSI TEOLOGIS MENGGUNAKAN SHARING CHRISTIAN PRAKTIS (SCP) DALAM PENDIDIKAN KRISTEN2025-05-10T09:07:54+00:00Betrisbetrisaja81@gmail.comJezajezasptr@gmail.comStevanus Kalumbah Nicolausnusstevan328@gmail.comSarmaulisarmauli@stakn-palangkaraya.ac.id<p>Penelitian ini membahas refleksi teologis melalui Sharing Christian Praktis (SCP) dalam konteks pendidikan Kristen. SCP merupakan pendekatan yang menekankan pengalaman iman yang hidup, integrasi iman dengan tindakan, dan pembentukan karakter Kristiani yang bertanggung jawab. Melalui pembahasan, Penelitian ini menelusuri bagaimana SCP dapat memfasilitasi proses refleksi teologis mahasiswa, aspek-aspek teologis yang dapat dikaji melalui SCP, serta hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.Penelitian ini menyoroti bahwa penerapan SCP dalam pendidikan Kristen memiliki potensi besar dalam memperdalam pemahaman teologis mahasiswa, mengaitkan teori dengan praktik, serta membangun karakter Kristiani yang sejalan dengan nilai-nilai iman. Pendekatan ini efektif untuk membangun kesadaran spiritual dan sosial yang kuat, mendorong pertumbuhan iman yang kontekstual dan bermakna.</p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11204PERAN MAHASISWA ASISTENSI MENGAJAR DALAM REVITALISASI LINGKUNGAN BELAJAR MELALUI KEGIATAN MURAL DI SD NEGERI KALISARI 2 SURABAYA2025-05-26T09:08:11+00:00Mohammad Yusuf Hidayatullohmohammad.yusuf.hidayatulloh-2021@fst.unair.ac.idSedionoahmad.s@fst.unair.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas keterlibatan mahasiswa asistensi mengajar dalam kegiatan pembuatan mural terhadap revitalisasi lingkungan belajar dan semangat belajar siswa di SD Negeri Kalisari 2 Surabaya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek pembuatan mural oleh mahasiswa memberikan dampak positif terhadap peningkatan semangat belajar siswa serta memperindah lingkungan sekolah. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator kreatif yang mendorong keterlibatan aktif siswa dan membangun kolaborasi positif di antara warga sekolah. Keterlibatan mahasiswa asistensi mengajar dapat mendukung terciptanya lingkungan belajar yang lebih inspiratif, sekaligus mengembangkan keterampilan sosial.</p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/10567EFEKTIVITAS KETERLIBATAN MAHASISWA ASISTENSI MENGAJAR DALAM KEGIATAN PONDOK RAMADHAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI KALISARI I SURABAYA2025-05-04T07:26:06+00:00M.Rafli Reswaram.rafli.reswara-2021@fst.unair.ac.idSedionoguest@jurnalhst.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas keterlibatan mahasiswa asistensi mengajar dalam kegiatan Pondok Ramadhan terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa di SD Negeri Kalisari I Surabaya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran mahasiswa sebagai asisten pengajar memberikan dampak positif dalam membangun semangat belajar siswa serta menciptakan suasana kegiatan keagamaan yang lebih interaktif. Mahasiswa mampu menjadi figur panutan sekaligus sahabat belajar bagi siswa. Temuan ini menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa asistensi mengajar mendukung penguatan karakter religius dan peningkatan hasil belajar dalam konteks non-formal seperti Pondok Ramadhan.</p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusifhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11168TINGKAT KEMAHIRAN LITERASI DAN NUMERASI YANG MASIH RENDAH DISEKOLAH: TANTANGAN DAN IMPLIKASINYA2025-05-25T09:49:22+00:00Syarif El Humaidysyariff.all06@gmail.comAkhmad Muadinmuadinahmad18@gmail.com<p>Kemampuan literasi dan numerasi merupakan fondasi penting dalam proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi siswa. Namun, berbagai hasil evaluasi nasional dan internasional menunjukkan bahwa tingkat kemahiran literasi dan numerasi di banyak sekolah di Indonesia masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat literasi dan numerasi di lingkungan sekolah, serta dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di beberapa sekolah dasar dan menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya akses terhadap sumber belajar yang berkualitas, metode pengajaran yang belum efektif, serta minimnya pelatihan guru dalam pengembangan literasi dan numerasi menjadi penyebab utama permasalahan ini. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami bacaan dan menyelesaikan persoalan matematika berdampak langsung pada pencapaian akademik mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya strategis dan berkelanjutan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta menyediakan dukungan yang memadai bagi guru dan siswa.<br><br><em>Literacy and numeracy skills are important foundations in the learning process and development of student competencies. However, various national and international evaluation results show that the level of literacy and numeracy skills in many schools in Indonesia is still relatively low. This study aims to identify the factors causing low levels of literacy and numeracy in the school environment, as well as their impact on student learning outcomes. The method used is a qualitative descriptive study with a case study approach in several elementary and secondary schools. The results of the study indicate that lack of access to quality learning resources, ineffective teaching methods, and minimal teacher training in developing literacy and numeracy are the main causes of this problem. Students' low ability to understand reading and solve mathematical problems has a direct impact on their overall academic achievement. Therefore, strategic and sustainable efforts are needed from various parties to improve the quality of learning and provide adequate support for teachers and students.</em></p>2025-05-30T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif