Jurnal Pendidikan Inklusif https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi id-ID Jurnal Pendidikan Inklusif THE EFFECT OF MOTIVATING LEARNING ON ENGLISH LEARNING ACHIEVEMENT https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12046 <p><em>This study aims to analyze the forms and types of language errors in the morphological level contained in a collection of student papers of the Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) of the Islamic University of Riau semester 4. The focus of the study is directed at the use of affixation, compounding, repetition, and other word formations related to the morphological structure of the Indonesian language. The method used is descriptive qualitative with documentation techniques as a data collection tool. Data were analyzed based on the classification of language errors put forward by linguistic experts, especially in the field of morphology. The results of the study showed that the most dominant morphological errors were the use of affixes that were not in accordance with the context and the formation of derived words that were not in accordance with the rules of Indonesian grammar. The factors causing these errors include students' lack of understanding of morphological structures, the influence of spoken language in scientific writing, and weak editing before the paper was submitted. These findings are expected to be used as evaluation material in language learning and the preparation of scientific papers, especially in improving students' morphological competence.</em></p> Linmei Warni Hasibuan Linda Efrina Nasution Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PERAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN LITERASI SISWA MELALUI PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR DI SD NEGERI KETABANG https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12683 <p>Program asistensi mengajar yang melibatkan mahasiswa memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan literasi siswa, khususnya di jenjang sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran mahasiswa dalam membantu meningkatkan literasi siswa melalui pemanfaatan teknologi yang tersedia di lingkungan sekitar, dalam konteks program asistensi mengajar di SD Negeri Ketabang. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang kreatif dengan mengintegrasikan media digital seperti kuis digital, video edukatif, serta aplikasi pembelajaran berbasis daring guna menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa keterlibatan mahasiswa mampu meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa secara signifikan, sekaligus memperkenalkan cara-cara baru dalam pembelajaran yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dengan demikian, program asistensi ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga menjadi wadah pengembangan kompetensi mahasiswa dalam dunia pendidikan.</p> <p><em>The teaching assistance program involving university students plays a strategic role in supporting the improvement of student literacy, especially at the elementary school level. This study aims to describe the role of university students in helping to enhance student literacy through the utilization of technology available in the surrounding environment, within the context of the teaching assistance program at SD Negeri Ketabang. University students act as creative learning facilitators by integrating digital media such as digital quizzes, educational videos, and online-based learning applications to create a more engaging and effective learning experience. The results of the activities show that the involvement of university students significantly increases students' interest in reading and literacy skills, while also introducing new methods of learning that are more adaptive to technological developments. Thus, this assistance program is not only beneficial for the students but also serves as a platform for developing university students’ competencies in the field of education. </em></p> Indrastanto Oktodian Rahmanda Idrus Syahzaqi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 DEFISIT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH: IMPLIKASI DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11395 <p>Pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah bukanlah sekadar upaya untuk mencukupi kuantitas personel, melainkan investasi strategis dalam masa depan bangsa. Ketersediaan pendidik yang berkualitas dan berdedikasi adalah fondasi utama terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter. Demikian pula, keberadaan tenaga kependidikan yang profesional dan kompeten menjadi tulang punggung operasional sekolah yang efisien dan kondusif bagi tumbuh kembang peserta didik. Mengabaikan pemenuhan kebutuhan ini akan berimplikasi pada terhambatnya peningkatan mutu pendidikan, menurunnya daya saing sumber daya manusia Indonesia di kancah global, dan berpotensi memperdalam ketidakadilan dalam akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya sungguh-sungguh dan berkelanjutan dari seluruh elemen bangsa, terutama pemerintah pusat dan daerah, dalam memprioritaskan dan mengimplementasikan strategi pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan adalah imperatif demi terwujudnya cita-cita pendidikan nasional yang berkualitas dan merata bagi seluruh anak negeri.</p> Alisa Nurhasanah Salam Akhmad Muaddin Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PENGARUH KEIKUTSERTAAN GURU DALAM DIKLAT TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI TK KHALILAH ISLAMIC DAYCARE https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12262 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keikutsertaan guru dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap peningkatan mutu pembelajaran di TK Khalilah Islamic Daycare. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya kompetensi guru dalam menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak usia dini. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi, dan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi terhadap lima guru dan satu kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru yang aktif mengikuti diklat mengalami peningkatan signifikan dalam aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan, serta asesmen perkembangan anak. Mereka lebih kreatif, reflektif, dan mampu menerapkan pendekatan tematik yang menyenangkan dan kontekstual. Meskipun demikian, beberapa kendala seperti keterbatasan waktu dan kurangnya fasilitas pelatihan masih dihadapi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keikutsertaan dalam diklat secara positif memengaruhi mutu pembelajaran PAUD. Oleh karena itu, disarankan agar lembaga pendidikan lebih proaktif memfasilitasi guru untuk mengikuti pelatihan yang aplikatif dan relevan dengan praktik pembelajaran di kelas.</p> Rani Triana Simanjuntak Jovita Gracia Sianturi Silva Sri Damayani Sintya Kinanti Putri Lorentin Tarigan Elya Siska Anggraini Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS BENTUK EUFEMIA DAN DISFEMIA DALAM KOLOM KOMENTAR AKUN TIKTOK TIKTOK @JENNIFER.COPPEN: TINJAUAN SEMANTIK https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11873 <p>Penelitian ini mengkaji penggunaan bentuk-bentuk eufemia dan disfemia yang terdapat dalam kolom komentar akun TikTok @jennifer.coppen dengan pendekatan tinjauan semantik. Dalam ranah media sosial yang sangat dinamis dan penuh interaksi verbal, pengguna sering mengekspresikan pendapatnya dengan berbagai cara yang sarat makna, termasuk penggunaan bahasa yang halus maupun kasar. Eufemisme digunakan sebagai strategi penghalusan makna untuk menyampaikan kritik atau ketidaksetujuan secara lebih sopan dan tidak langsung, sementara disfemisme berfungsi sebagai bentuk ekspresi yang lebih kasar dan eksplisit dalam menyampaikan sindiran atau penghinaan. Melalui metode pengumpulan data berupa komentar-komentar yang relevan dari akun tersebut, penelitian ini melakukan analisis mendalam terhadap struktur linguistik dan makna semantik yang terkandung dalam ujaran eufemistik dan disfemistik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kedua bentuk bahasa tersebut memainkan peran strategis dalam interaksi sosial digital, mencerminkan kompleksitas komunikasi yang tidak hanya berorientasi pada pesan yang disampaikan, tetapi juga bagaimana pesan tersebut disampaikan agar sesuai dengan konteks sosial dan emosional pengguna. Kajian ini menegaskan pentingnya pemahaman semantik dalam membaca dan menginterpretasikan makna tersembunyi di balik komentar media sosial, serta memberikan kontribusi pada pengembangan studi bahasa dalam konteks budaya digital yang semakin berkembang pesat.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>This study examines the use of euphemistic and dysphemistic forms found in the comment section of the TikTok account @jennifer.coppen through a semantic review approach. In the dynamic and verbally interactive realm of social media, users often express their opinions in various meaningful ways, including the use of both polite and harsh language. Euphemism serves as a strategy to soften meanings in order to convey criticism or disagreement more politely and indirectly, while dysphemism functions as a harsher and more explicit form of expression used to deliver insults or sarcasm. By collecting relevant comments from the account as data, this study conducts an in-depth analysis of the linguistic structures and semantic meanings contained in euphemistic and dysphemistic utterances. The results reveal that both language forms play strategic roles in digital social interactions, reflecting the complexity of communication that not only focuses on the conveyed message but also on how the message is delivered to fit the social and emotional context of users. This study emphasizes the importance of semantic understanding in reading and interpreting the hidden meanings behind social media comments and contributes to the development of language studies within the rapidly evolving digital culture.</em></p> Della Ardila Devita Rahmawati Putri Fatmawati Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS KEPEDULIAN EKONOMI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12630 <p>Perubahan kondisi ekonomi dan meningkatnya gaya hidup konsumtif di kalangan mahasiswa menuntut adanya kesadaran dan kemampuan dalam mengelola keuangan secara bijak. Mahasiswa sebagai generasi muda dituntut memiliki kepedulian ekonomi yang tinggi agar mampu merespons berbagai isu ekonomi yang berkembang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kepedulian ekonomi dan bagaimana pengelolaan keuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepedulian ekonomi dan pengelolaan keuangan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui angket, dokumentasi, dan observasi terhadap 50 mahasiswa dari angkatan 2021–2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepedulian ekonomi mahasiswa tergolong dalam kategori baik dengan rata- rata persentase sebesar 79,8%, dan tingkat pengelolaan keuangan berada dalam kategori cukup baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang isu ekonomi dan menunjukkan kesadaran terhadap dampaknya, namun masih memerlukan peningkatan dalam praktik pengelolaan keuangan seperti pencatatan pengeluaran dan perencanaan anggaran.</p> <p><em>Changes in economic conditions and the increasing consumerist lifestyle among students demand awareness and the ability to manage finances wisely. As the younger generation, students are expected to possess a high level of economic concern in order to respond to various emerging economic issues. The research questions in this study are: what is the level of economic concern, and how is the financial management among students of the Accounting Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Islam Riau? This study aims to determine the extent of students' economic concern and financial management in their daily lives. This research uses a descriptive quantitative method with data collection techniques through questionnaires, documentation, and observation involving 50 students from the 2021–2024 cohorts. The results show that students' economic concern falls into the good category with an average percentage of 79.8%, and their financial management is in the fairly good category. The study concludes that students have a good understanding of economic issues and demonstrate awareness of their impacts, although improvements are still needed in financial management practices such as expense tracking and budgeting. </em></p> <p>&nbsp;</p> Rahmat Eka Saputra Akhmad Suyono Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS SPEECH DELAY PADA ANAK USIA DINI DI DESA NGEMBAL KULON TANTANGAN DAN DAMPAK https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12164 <p><em>The purpose of this study is to determine the best intervention techniques and examine the factors that contribute to speech delay in early childhood in Ngembal Kulon Village. Speech delay cases are on the rise, mostly as a result of internal factors such neurological problems, excessive gadget use, and a lack of language stimulation from the family setting. With the help of parents, teachers, and speech therapists, this study uses a descriptive qualitative methodology and involves observations and interviews with children ages 2 to 6 who are receiving therapy. The results indicate that a lack of early verbal stimulation and unsupervised device use are the main causes of speech delay. Speech therapy, focused parental stimulation, and teachers' active participation in the child's learning environment are some of the therapeutic approaches. It is anticipated that this study would be used as a scientific and useful guide for avoiding and treating speech delay in rural areas.</em></p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apa yang menyebabkan keterlambatan bicara, juga dikenal sebagai keterlambatan bicara, pada anak-anak usia dini di Desa Ngembal Kulon dan untuk menemukan cara untuk menangani masalah tersebut. Kasus penundaan bicara semakin meningkat, terutama karena penggunaan gadget yang berlebihan, kurangnya stimulasi verbal dalam keluarga, dan faktor internal seperti gangguan neurologis. Metode pengumpulan data deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Anak-anak yang telah menjalani terapi berusia 2 hingga 6 tahun diwawancarai dan diobservasi; temuan ini juga didukung oleh informasi dari orang tua, guru, dan terapis wicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua faktor utama yang menyebabkan penundaan bicara adalah penggunaan perangkat tanpa pengawasan dan kurangnya stimulasi verbal sejak awal. Terapi bicara, stimulasi terarah dari orang tua, dan guru yang aktif di kelas adalah beberapa pendekatan penanganan anak. Diharapkan penelitian ini akan berfungsi sebagai rujukan ilmiah dan praktis untuk upaya untuk mencegah dan menangani keterlambatan bicara di masyarakat pedesaan.</p> Devanda Rizky Novianti Gara Zarga Azizi Putri Riyadi Syarifudin Al Azhari Luthfa Nugraheni Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PENGARUH PENDIDIKAN BAHASA ARAB MELAYU TERHADAP PRAKTIK DAKWAH DALAM KOMUNITAS MUSLIM NUSANTARA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11815 <p>Pendidikan bahasa Arab Melayu memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkuat praktik dakwah di komunitas Muslim Nusantara. Bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai bahasa liturgi, tetapi juga sebagai media budaya yang menghubungkan pesan-pesan Islam dengan konteks lokal masyarakat Melayu. Penguasaan bahasa Arab Melayu memungkinkan para dai untuk menyampaikan dakwah secara lebih efektif dan sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan observasi lapangan untuk mengkaji dampak pendidikan bahasa Arab Melayu terhadap praktik dakwah. Hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan bahasa ini secara signifikan meningkatkan kompetensi para dai dalam memahami teks-teks keagamaan dan menyampaikan pesan dakwah yang relevan bagi masyarakatnya. Selain itu, pendidikan bahasa Arab Melayu juga memperkuat hubungan sosial dan solidaritas di antara anggota komunitas Muslim. Lebih jauh lagi, pendidikan bahasa Arab Melayu berkontribusi dalam membangun identitas keislaman lokal yang kuat dan inklusif di Nusantara. Hal ini membantu pelestarian tradisi dakwah yang khas dan mendorong keinginan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengembangan model pendidikan dakwah yang kontekstual dan sesuai dengan dinamika sosial budaya komunitas Muslim Nusantara</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Malay Arabic language education plays a very important role in strengthening the practice of da'wah in the Muslim community of the Archipelago. This language not only functions as a liturgical language, but also as a cultural medium that connects Islamic messages with the local context of the Malay community. Mastery of Malay Arabic allows preachers to convey da'wah more effectively and in accordance with existing cultural values. This study uses a qualitative approach with literature study methods and field observations to examine the impact of Malay Arabic language education on da'wah practices. The results show that this language education significantly improves the competence of preachers in understanding religious texts and conveying da'wah messages that are relevant to their community. In addition, Malay Arabic language education also strengthens social relations and solidarity among members of the Muslim community. Furthermore, Malay Arabic language education contributes to building a strong and inclusive local Islamic identity in the Archipelago. This helps preserve the distinctive da'wah tradition and encourages the desire for moderate and tolerant Islamic values. This study is expected to be a reference for the development of a contextual da'wah education model that is in accordance with the socio-cultural dynamics of the Muslim community of the Archipelago</em></p> Khairatun Nisa Islami Sri Mawaddah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL PADA MATA PELAJARAN IPS DALAM MATERI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN INDONESIA DI KELAS 8 SMP https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12506 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas soal dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi siswa kelas VIII SMP. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis tingkat kesulitan soal, kemampuan membedakan jawaban, dan validitas butir soal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis dokumen. Data dikumpulkan dari 29 lembar jawaban siswa mengenai materi "Pembangunan Perekonomian Indonesia". Proses analisis dibantu menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kesulitan soal sebesar 0,770 yang menunjukkan bahwa sebagian besar soal termasuk kategori mudah. Nilai Indeks Daya Pembeda yang diperoleh sebesar 0,140 menunjukkan bahwa sebagian besar soal kurang mampu membedakan siswa dengan tingkat kemampuan tinggi dan rendah. Sementara itu, hasil uji validitas menunjukkan nilai 0,570 yang mengindikasikan adanya korelasi signifikan antara skor soal dengan peringkat siswa. Temuan ini menekankan pentingnya meningkatkan kualitas soal agar dapat digunakan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran serta menjadi dasar perbaikan dalam evaluasi di masa mendatang.</p> <p><em>This study aims to evaluate the quality of questions in Social Sciences (IPS) for grade VIII junior high school students. The evaluation was conducted by analyzing the level of difficulty of the questions, the ability to differentiate answers, and the validity of the questions. The method used was quantitative descriptive with a document analysis approach. Data were collected from 29 student answer sheets regarding the material "Indonesian Economic Development". The analysis process was assisted using SPSS software version 22. The results showed that the average level of difficulty of the questions was 0.770, indicating that most of the questions were in the easy category. The Discriminating Power Index value obtained was 0.140, indicating that most of the questions were less able to differentiate students with high and low ability levels. Meanwhile, the results of the validity test showed a value of 0.570, indicating a significant correlation between question scores and student rankings. These findings emphasize the importance of improving the quality of questions so that they can be used effectively in learning activities and become the basis for improvement in future evaluations. </em></p> Suche Eka Rahmayani Haria Hussuhada Rahadatul 'Aisyi Wahyu Gunawan Selfia Diva Ariwana Maylani Nabila Miftahir Rizqa Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 “PEMANFAATAN TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI: KAJIAN ETNOBOTANI DI BERBAGAI ETNIS DI INDONESIA” https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12141 <p><em>Ethnic groups throughout Indonesia carry unique traditions in managing, utilizing and preserving natural resources in their environment. Among these various uses, the use of plants as natural dyes. Natural dyes are dyes obtained from natural sources such as plants, animals or minerals. This natural dye can be used to provide color to various products, including food, textiles and cosmetics. The aim of the research is to examine the types of plants that can be used as natural dyes from various ethnic groups in Indonesia. This research uses literature studies from various forms of references related to the use of plants as traditional dyes in various ethnicities. The results of this research found that there are various types of plants that can be used as dyes, namely yellow wood, sedunia, telang, kesumba seeds, noni, coffee, turmeric, mahogany and also tarum</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Etnis-etnis yang ada di seluruh Indonesia membawa tradisi unik dalam mengelola, memanfaatkan, dan melestarikan sumber daya alam di lingkungan mereka. Di antara beragam pemanfaatan tersebut, penggunaan tumbuhan sebagai bahan pewarna alami Pewarna alami adalah zat warna yang diperoleh dari sumber-sumber alami seperti tumbuhan, hewan, atau mineral. Pewarna alami ini dapat digunakan untuk memberikan warna pada berbagai produk, termasuk makanan, tekstil, dan kosmetik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji tentang jenis-jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dari berbagai etnis di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi pustaka dari berbagai bentuk referensi yang berhubungan dengan penggunaan tanaman sebagai bahan pewarna tradisional di berbagai etnis. Hasil dari penelitian ini ditemukan ada berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna yaitu kayu kuning, senduduk, telang, biji kesumba, mengkudu, kopi, kunyit, mahoni dan juga tarum.</p> Ashar Hasairin Aswarina Nasution Friska Isabella Siahaan Indah Nurkhofifah Indah Novilia Hutabarat Nadia Rahmadhani Putri Oktavia Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 TANTANGAN PESERTA DIDIK DIERA DIGITAL, DAN SOLUSI DARI PERSPEKTIF HADIST TARBAWI https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12718 <p>Pentingnya peran peserta didik diera digital saat ini ,Peran peserta didik bukan semata-mata sebagai penerima pasif informasi dari guru, melainkan juga dituntut untuk berkontribusi secara aktif. ,mampu berpikir kritis dan mampu memangfaat kan teknologi yang ada dengan baik dalam pembelajaran.Pendidikan merupakan aspek fundamental dalam pembentukan karakter dan kecerdasan peserta didik. Namun, dalam prosesnya, peserta didik menghadapi berbagai tantangan yang krusial seperti redahnya motivasi belajar,limgkungan sosial yang kurang mendukung,tekanan terhadap kurikulum yang berubah ubah,serta kurangnya peran guru dalam membimbing peserta didik. Artikel ini menganalisis tantangan yang dihadapi peserta didik dalam pendidikan serta menawarkan solusi berdasarkan perspektif hadis tarbawi. Dengan menggunakan penelitian kualitatif atau pengumpulan data secara sekunder dan primer, penelitian ini mengeksplorasi berbagai faktor yang mempengaruhi proses pendidikan, seperti motivasi belajar, lingkungan sosial. Hadis-hadis tarbawi menyediakan panduan penting untuk membentuk karakter siswa dan mengatasi tantangan pendidikan. Studi menunjukkan bahwa menerapkan nilai-nilai dari hadis ini secara efektif dapat meningkatkan kualitas pendidikan, menghasilkan siswa yang tidak hanya berakhlak mulia tetapi juga berprestasi. Ini juga menunjukkan bahwa guru dan orang tua memiliki peran krusial dalam proses ini, karena mereka adalah pihak utama yang membimbing dan menanamkan nilai-nilai tersebut kepada peserta didik.</p> Muhammad Ridho Nurul Wahida Siti Nurariza Yanti Wan Muhammad Fariq Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PERAN EVALUASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN: PENDEKATAN KONSEP DASAR YANG EFEKTIF https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11576 <p>Pembelajaran merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa apalagi bagi bangsa yang sedang berkembang yang giat membangun negaranya. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi literatur atau penelitian kepustakaan (Library Research), yang merupakan kegiatan pengumpulan bahan-bahan yang berhubungan dengan penelitian, baik dari buku, jurnal, literatur, dan publikasi lainnya yang relevan. Penelitian ini menekankan pentingnya evaluasi pembelajaran yang terencana dan sesuai standar mutu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Meskipun demikian, tantangan seperti kurangnya pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang evaluasi yang efektif masih perlu diatasi.Oleh karena itu pendidik harus biasa melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukannya untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.Melaksanakan evaluasi pembelajaran juga harus berdasarkan konsep dan prinsip dengan tujuan mencapai keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan konsisten, terus menerus, dan adil serta objektif agar menghasilkan evaluasi pembelajaran yang berkualitas dan valid.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Learning is the most important investment for every nation, especially for developing countries that are actively building their nations. The research method used in this paper is literature review or library research, which involves collecting materials related to the research from books, journals, literature, and other relevant publications. This study emphasizes the importance of planned learning evaluation that aligns with quality standards to improve student learning outcomes. However, challenges such as the lack of understanding and skills among teachers in designing effective evaluations still need to be addressed. Therefore, educators must routinely evaluate the learning process they conduct to determine whether the teaching has aligned with the predetermined learning objectives. The implementation of learning evaluation must also be based on proper concepts and principles, with the goal of achieving student success in learning. Teachers must carry out learning evaluations consistently, continuously, and fairly and objectively in order to produce quality and valid evaluations.</p> Isropil Siregar Wal Jum'ah Ihwanuddin Ilham Khotib Amrullah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 STRATEGI GURU DALAM MENANGANI ANAK SPEECH DELAY MELALUI INTERAKSI SOSIAL DI PRA TK MUTIARA QUR’AN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12458 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah yang diambil oleh guru untuk mengatasi anak dengan keterlambatan bicara, mulai dari masalah bahasa, sampai perkembangan sosial dan emosional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bersifat kualitatif dan deskriptif yang betujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam untuk mengungkapkan dan memahami mengenai strategi yang digunakan guru dalam meningkatkan kemampuan anak yang memiliki gangguan keterlambatan berbicara (speech delay). Subjek utama penelitian ini adalah guru, dan salah satu anak di Pra-Tk Mutiara Qur’an berinisial P, yang mengalami gangguan keterlambatan bicara. Penelitian ini berlokasi di Pra-TK Mutiara Qur’an, Cikarang Selatan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan anak speech delay di Pra-Tk Mutiara Qu’an memiliki karakteristik umum yaitu mengeluarkan kata-kata atau kalimat yang tidak biasa seperti anak-anak pada umumnya, berbicara lebih lambat dari pada anak seumurannya sehingga anak menjadi cenderung pendiam dan tidak percaya diri. Strategi yang digunakan oleh guru yaitu melalui interaksi sosial dengan metode bercerita dan kasih sayang untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak yang mengalami gangguan keterlambatan bicara di Pra-TK Mutiara Qur’an, Cikarang Selatan.</p> <p><em>This article explores the Lingko tradition as a traditional agricultural system developed by the indigenous Manggarai people in Flores, East Nusa Tenggara. Lingko not only reflects sustainable agricultural management but also embodies deep social, spiritual, and ecological values. Through a literature review approach, this study reveals how Manggarai’s local wisdom—through practices such as communal work (gotong royong), forest conservation (Wae Rebo), water resource management (Wae Teku), and integrated farming and livestock systems—plays a vital role in maintaining environmental balance. Furthermore, the article highlights the challenges posed by modernization and climate change to the preservation of this tradition, as well as the adaptive efforts of the Manggarai community to sustain their cultural heritage. The study demonstrates that local wisdom can serve as an alternative model for achieving community-based and ecologically grounded sustainable development.</em></p> Naurah Rafifah Sarmilah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 SUPERVISI SEBAGAI KATALIS PERUBAHAN : MENDORONG BUDAYA INOVASI DAN KOLABORASI DALAM EKOSISTEM PENDIDIKAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12070 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran supervisi pendidikan sebagai agen perubahan dalam mendorong terbentuknya budaya inovasi dan kolaborasi di lingkungan pendidikan. Bertolak dari asumsi bahwa supervisi tidak hanya berfungsi sebagai kontrol kualitas, namun juga sebagai fasilitator pengembangan profesional dan organisasi, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana praktik-praktik supervisi yang transformatif dapat memicu adopsi ide-ide baru dan penguatan kerjasama antar pemangku kepentingan di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada beberapa lembaga pendidikan yang dianggap berhasil mengimplementasikan supervisi yang berorientasi pada perubahan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan pengawas, observasi partisipatif terhadap proses supervisi dan kegiatan kolaborasi, serta analisis dokumen terkait kebijakan supervisi dan program inovasi sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi yang efektif sebagai katalis perubahan memiliki karakteristik antara lain: fokus pada pengembangan kapasitas, pemberian umpan balik konstruktif, dukungan terhadap eksperimentasi dan pengambilan risiko yang terukur, serta memfasilitasi ruang dialog dan berbagi praktik baik antar guru. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi keberhasilan supervisi dalam menumbuhkan budaya inovasi dan kolaborasi, seperti kepemimpinan sekolah yang visioner dan iklim organisasi yang terbuka. Kontribusi penelitian ini terletak pada penyediaan model konseptual supervisi transformatif yang dapat diimplementasikan oleh pengawas dan pimpinan sekolah untuk mengakselerasi perubahan positif dalam ekosistem pendidikan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran dan relevansi pendidikan dengan tuntutan zaman. Supervisi transformatif, budaya inovasi, kolaborasi pendidikan, perubahan organisasi, pengembangan kapasitas guru.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Recent studies highlight the transformative role of educational supervision in fostering innovation and collaboration in schools. Effective supervision focuses on capacity building, constructive feedback, and facilitating dialogue among teachers (de Nazaré Coimbra et al., 2020; Anwar et al., 2024). Supervisors are evolving from being administrators to facilitators and catalysts for change, promoting innovative learning and professional development (Halimah et al., 2024). The implementation of collaborative supervision practices has shown potential in improving school success and teacher development, although some teachers are still associate supervision with evaluation (de Nazaré Coimbra et al., 2020). Contextual factors such as visionary leadership and an open organizational climate influence supervision success (Anwar et al., 2024). However, the role of supervisors in educational transformation can vary across educational levels and is influenced by political support, implementation strategies, and professional culture (Mancebo &amp; Romero, 2021). Technology-based approaches and multi-stakeholder collaboration are emerging as effective strategies in supporting transformative supervision (Halimah et al., 2024).</em></p> Muhammad Rifki Nur Ifandi Siti Aimah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 TEORI BELAJAR KOGNITIF https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12685 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran menurut pandangan David P. Ausebel dan Robert M. Gagne. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif konten analisis dan desain penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Teori Ausubel dalam pembelajaran bermakna terjadi apabila seseorang belajar dengan mengasosiasikan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Dalam proses belajar seseorang mengkonstruksi apa yang telah ia pelajari dan mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Adapun menurut Rober M. Gagne belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan (kondisi). Menurut Robert Gagne, pembelajaran hendaknya mampu menimbulkan peristiwa belajar dan proses kognitif.</p> <p><em>This study aims to describe the theory of learning cognitivism in learning accordingto the views of David P. Ausebel and Robert M. Gagne. This research uses a qualitative approach to content analysis and descriptive research design. The results of this study show that cognitive learning theory is more concerned with the learning process than the learning outcomes themselves.Ausubel's theory of meaningful learning occurs when a person learns by associating new phenomena into the structure of their knowledge. In the process of learning a person constructs what he has learned and associates new experiences, phenomena and facts into the structure of their knowledge. According to Rober M. Gagne, learning is a set of processes that are internal to each individual as a result of the transformation of stimuli derived from external events in the environment of the individual concerned (conditions). According to Robert Gagne, learning should be able to give rise to learning events and cognitive processes. </em></p> Maria Indriani Sesfao Adriani Nesimnasi Irene sintike Reo Mediana Erna Tsu Melda Missa Mefi Rofida Nenotek Retsa Yanika Bang Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 GERAKAN BEM UNIVERSITAS RIAU DALAM MENYUARAKAN PENOLAKAN UU CIPTA KERJA https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11425 <p>Penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja telah memicu gelombang aksi mahasiswa di berbagai daerah, termasuk di Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau memaknai dan menyuarakan penolakan terhadap kebijakan tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pengurus BEM yang terlibat dalam aksi, serta dokumentasi media dan pernyataan resmi organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan BEM tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga strategis dengan membangun narasi perlawanan berbasis kajian kritis dan solidaritas kolektif. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa gerakan mahasiswa masih memainkan peran penting dalam dinamika demokrasi di Indonesia, khususnya dalam mengkritisi kebijakan negara yang dianggap merugikan publik.</p> <p><em>The rejection of the Omnibus Law on Job Creation has triggered waves of student protests across Indonesia, including at the University of Riau. This study aims to explore how the Student Executive Board (BEM) of the University of Riau interprets and voices its opposition to the policy. Using a qualitative approach with a case study method, data were collected through semi-structured interviews with BEM members involved in the movement, as well as document analysis from media sources and official statements. The findings reveal that BEM’s movement is not merely reactive but also strategic, built upon critical discourse and collective solidarity. The study concludes that student movements continue to play a crucial role in Indonesia’s democratic dynamics, particularly in responding to state policies deemed detrimental to the public.</em></p> <p>&nbsp;</p> M. Alfath Cici Aulia Kevin Herschel Amedeo Khansa Vadhilah Siti Aisah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 INTEGRASI KECERDASAN EMOSIONAL DALAM KURIKULUM SEBAGAI STRATEGI PENGUATAN KETANGGUHAN SISWA DI ERA DISRUPSI https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12287 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana kecerdasan emosional dapat diintegrasikan secara sistematis ke dalam kurikulum sebagai strategi untuk membentuk dan memperkuat ketangguhan siswa. Kecerdasan emosional, yang mencakup kesadaran diri, pengendalian emosi, empati, motivasi, dan keterampilan sosial, dipandang sebagai komponen penting dalam membentuk karakter dan daya tahan siswa menghadapi tantangan personal maupun akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, Fokus kajian diarahkan pada identifikasi model-model pembelajaran yang mampu mengintegrasikan pengembangan kecerdasan emosional dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi kecerdasan emosional dalam kurikulum melalui strategi pembelajaran berbasis proyek, diskusi reflektif, pembelajaran sosial-emosional (Social Emotional Learning/SEL), dan penilaian autentik mampu meningkatkan ketangguhan siswa dalam aspek psikologis, sosial, dan akademik. Dengan adanya integrasi ini, siswa lebih mampu mengelola stres, membangun relasi yang sehat, serta menunjukkan sikap adaptif dan optimis dalam menghadapi dinamika kehidupan di era disrupsi (perubahan zaman).</p> <p>&nbsp;</p> Mardiana Mardiana Surawan Surawan Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KUMPULAN MAKALAH MAHASISWA PBSI UNIVERSITAS ISLAM RIAU SEMESTER 4 TATARAN MORFOLOGI https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11903 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan jenis kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi yang terdapat dalam kumpulan makalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Riau semester 4. Fokus kajian diarahkan pada penggunaan afiksasi, pemajemukan, pengulangan, dan pembentukan kata lainnya yang berkaitan dengan struktur morfologis bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Data dianalisis berdasarkan klasifikasi kesalahan berbahasa yang dikemukakan oleh para ahli linguistik, terutama dalam bidang morfologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan morfologis yang paling dominan adalah penggunaan afiks yang tidak sesuai konteks dan pembentukan kata turunan yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia. Faktor penyebab kesalahan tersebut meliputi kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap struktur morfologis, pengaruh bahasa lisan dalam tulisan ilmiah, serta lemahnya penyuntingan sebelum makalah diserahkan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam pembelajaran kebahasaan dan penyusunan makalah ilmiah, khususnya dalam meningkatkan kompetensi morfologis mahasiswa.</p> <p><em>This study aims to analyze the forms and types of language errors in the morphological level contained in a collection of student papers of the Indonesian Language and Literature Education Study Program (PBSI) of the Islamic University of Riau semester 4. The focus of the study is directed at the use of affixation, compounding, repetition, and other word formations related to the morphological structure of the Indonesian language. The method used is descriptive qualitative with documentation techniques as a data collection tool. Data were analyzed based on the classification of language errors put forward by linguistic experts, especially in the field of morphology. The results of the study showed that the most dominant morphological errors were the use of affixes that were not in accordance with the context and the formation of derived words that were not in accordance with the rules of Indonesian grammar. The factors causing these errors include students' lack of understanding of morphological structures, the influence of spoken language in scientific writing, and weak editing before the paper was submitted. These findings are expected to be used as evaluation material in language learning and the preparation of scientific papers, especially in improving students' morphological competence.</em></p> Devita Rahmawati Putri Asnawi Dini Thiyana Luthfi Indah Sari Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ESTIMASI PARAMETER LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) MENGGUNAKAN ALGORITMA CYCLIC COORDINATE DESCENT https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12633 <p>Regresi Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (Lasso) merupakan satu metode yang dapat mengatasi masalah multikolinearitas dengan menyusutkan beberapa koefisien regresi menjadi tepat nol. Algoritma Cyclic Coordinate Descent secara efisien dan terstruktur digunakan untuk menentukan taksiran parameter terutama untuk dataset dengan banyak variabel independen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh estimasi parameter yang akurat dan dapat diinterpretasikan, terutama dalam menghadapi permasalahan multikolinearitas. Untuk mengevaluasi performa metode ini, digunakan tiga dataset bangkitan dengan tingkat multikolinearitas yang berbeda: tinggi, sedang, dan rendah yang diperoleh dari bahasa pemrograman python. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode Lasso dengan algoritma CCD cocok digunakan pada data yang mengandung multikolinearitas tinggi, dimana terjadi penyusutan variabel menjadi nol pada variabel independen yang saling berkolerasi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Lasso dengan algoritma CCD menghasilkan model yang lebih sederhana namun tetap memiliki akurasi prediksi yang tinggi pada data dengan multikolinearitas tinggi. Sedangkan untuk data dengan multikolinearitas sedang dan rendah, model regresi yang dihasilkan dengan metode OLS lebih unggul karena semua variabel masih berkontribusi signifikan, sehingga penalti Lasso justru dapat menurunkan performa model.</p> <p><em>Least Absolute Shrinkage and Selection Operator (Lasso) regression is one method that can overcome multicollinearity problems by shrinking some regression coefficients to exactly zero. Cyclic Coordinate Descent algorithm is efficiently and structurally used to determine parameter estimates especially for datasets with many independent variables. The objective of this study is to obtain accurate and interpretable parameter estimates, especially in the face of multicollinearity problems. To evaluate the performance of this method, three generated datasets with different levels of multicollinearity: high, medium, and low were used and obtained from the python programming language. The results of this study show that the Lasso method with the CCD algorithm is suitable for data containing high multicollinearity, where there is a shrinkage of variables to zero in highly correlated independent variables. Based on the research results, it can be concluded that the Lasso method with the CCD algorithm produces a simpler model but still has high prediction accuracy on data with high multicollinearity. Meanwhile, for data with moderate and low multicollinearity, the regression model generated by the OLS method is superior because all variables still contribute significantly, so the Lasso penalty can actually reduce the model performance. </em></p> Erine Rosa Sherina Yanti Sagala Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PROBLEMATIKA PELAFALAN MAHASISWA ASING ASAL TIMOR-LESTE DI UNIVERSITAS MURIA KUDUS https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12166 <p><em>This study aims to identify pronunciation problems among foreign students from Timor Leste at Muria Kudus University. The research employed a descriptive qualitative method with an elicitation technique using data cards containing 15 words. The researcher pronounced the words, and the students were asked to repeat them. The results revealed pronunciation errors at the phonemic level, such as the change of /e/ to /é/ in words like dermawan, penggaris, pemalu, menggambar, and egrang, as well as /ŋ/ to /r/ in mendengarkan. Phoneme additions such as /ng/ and /ll/, and reductions of /r/, /e/, and /n/ in certain words were also observed.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah pelafalan pada mahasiswa asing asal Timor-Leste di Universitas Muria Kudus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik elicitation melalui kartu data berisi 15 kata. Peneliti mengucapkan kata, dan mahasiswa diminta unyuk mengulanginnya. Hasil menunjukkan kesalahan pelafalan pada tataran fonem, seperti perubahan /e/ menjadi /é/ pada kata dermawan, penggaris, pemalu, menggambar, dan egrang, serta /ŋ/ menjadi /r/ pada mendengarkan. Ditemukan pula penambahan fonem seperti /ng/ dan /ll, serta pengurangan fonem /r/, /e/, dan /n/ pada kata tertentu.</p> Salzadela Wahyu Kusuma Aulia' Salma Fitriani Nailur Rosyidah Elmeriana Ximenes Pinto Luthfa Nugraheni Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM HASIL MENULIS KREATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA: STUDI SINTAKSIS BIDANG KALIMAT https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11817 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk kesalahan sintaksis pada tataran kalimat dalam karya tulis kreatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia oleh (Fadhilah et al., 2024; Putri et al., 2025; Rahayu &amp; Hermaliza, 2024) dimuat dalam jurnal Sajak. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan karya ilmiah maupun kreatif, di mana ketepatan struktur kalimat menjadi indikator kompetensi kebahasaan dan profesionalisme penulis. Namun, masih banyak ditemukan kesalahan sintaksis dalam tulisan mahasiswa, seperti kalimat tidak logis, penggunaan konjungsi berlebihan, kalimat tanpa subjek atau predikat, penggandaan subjek, penggunaan istilah asing tanpa padanan, hingga penghilangan konjungsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data berupa kalimat-kalimat bermasalah dikumpulkan dari karya kreatif mahasiswa dalam jurnal Sajak melalui teknik dokumentasi dan dianalisis menggunakan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan sintaksis paling banyak ditemukan pada kategori kalimat tidak logis, penggunaan istilah asing tanpa padanan, dan penggunaan konjungsi yang tidak tepat. Faktor penyebab kesalahan meliputi kurangnya pemahaman terhadap kaidah sintaksis, pengaruh bahasa asing, serta kebiasaan menulis yang tidak sesuai dengan standar kebahasaan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan dalam pembelajaran menulis di lingkungan pendidikan tinggi, khususnya dalam upaya meningkatkan kompetensi kebahasaan calon pendidik dan akademisi di bidang bahasa</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>This study aims to identify and analyze the forms of syntactic errors at the sentence level in creative writing by students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program by (Fadhilah et al., 2024; Putri et al., 2025; Rahayu &amp; Hermaliza, 2024) published in the Sajak journal. The background of this study is based on the importance of using good and correct Indonesian in writing scientific and creative works, where the accuracy of sentence structure is an indicator of the language competence and professionalism of the writer. However, many syntactic errors are still found in students' writing, such as illogical sentences, excessive use of conjunctions, sentences without subjects or predicates, subject duplication, use of foreign terms without equivalents, and omission of conjunctions. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data in the form of problematic sentences were collected from students' creative works in the Sajak journal through documentation techniques and analyzed using content analysis. The results of the study showed that the most syntactic errors were found in the categories of illogical sentences, use of foreign terms without equivalents, and use of inappropriate conjunctions. Factors causing errors include lack of understanding of syntactic rules, foreign language influences, and writing habits that do not comply with language standards. These findings are expected to be used as evaluation and improvement materials in writing learning in higher education environments, especially in efforts to improve the language competence of prospective educators and academics in the field of language</em></p> Luthfi Hayatun Maharani Asnawi Della Ardilla Dwi Praptiwi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI ANTARA SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) MENGGUNAKAN KERNEL POLINOMIAL & KERNEL RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT POLYCYSTIC OVARY SYNDROME (PCOS) https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12627 <p>Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormonal yang umum dialami wanita usia reproduksi. Diagnosis dini terhadap PCOS sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Dalam penelitian ini, penulis melakukan klasifikasi data PCOS menggunakan metode Support Vector Machine (SVM) dengan dua jenis kernel, yaitu Kernel Polinomial dan Kernel Radial Basis Function (RBF)., serta melakukan perbandingan terhadap metode Regresi Logistik. Proses klasifikasi dengan menggunakan dataset yang telah diproses melalui tahap preprocessing dan pembagian data. Proses training dan testing dilakukan untuk mengevaluasi kinerja model. Model SVM dengan Kernel Polinomial menghasilkan akurasi sebesar 71%, sedangkan model SVM dengan Kernel RBF memberikan hasil akurasi sebesar 72%. Sebagai perbandingan, metode Regresi Logistik memperoleh akurasi tertinggi sebesar 74%. Hasil ini menunjukkan bahwa SVM dengan Kernel RBF mampu memberikan performa yang kompetitif dibandingan metode lainnya, terutama dalam menangani data yang bersifat non-linier.</p> <p><em>Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) is a hormonal disorder that is common in women of reproductive age. Early diagnosis of PCOS is very important to prevent long-term complications. In this study, the author classified PCOS data using the Support Vector Machine (SVM) method with two types of kernels, namely the Polynomial Kernel and the Radial Basis Function (RBF) Kernel, and compared it to the Logistic Regression method. The classification process uses a dataset that has been processed through the preprocessing and data division stages. The training and testing processes are carried out to evaluate model performance. The SVM model with the Polynomial Kernel produces an accuracy of 71%, while the SVM model with the RBF Kernel produces an accuracy of 72%. In comparison, the Logistic Regression method obtained the highest accuracy of 74%. These results indicate that SVM with the RBF Kernel is able to provide competitive performance compared to other methods, especially in handling non-linear data.</em></p> Winda Fortuna Br Situmorang Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 ANALISIS STRUKTUR INTRINSIK PADA CERPEN IZINKAN BUNDA MENANGIS KARYA NUR MUHAMMADIAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12161 <p><em>Short story as one of the forms of prose literature that has a simpler form than the novel still has a dense language and contains many meanings, moral messages, and ideologies. Short stories have a structure that includes characters, plot development, and various values that can be taken and applied in life. Intrinsic structure can be in the&nbsp; form&nbsp; of&nbsp; theme, characterization, plot or plot, mandate and point of view. The method used to analyze this research is descriptive with a qualitative approach. The theme of his short story is a family with a mixed flow. In terms of characters, this short story contains three main characters using the first person point of view. short stories set in an atmosphere of sadness and happiness and set in places around home and school. A short story titledAllow Mother to Cry has an interesting plot and also a good way of developing the characters. Many lessons can be applied in everyday life. From a structural perspective, the short story Permit Bunda Menangis has a good structure, because all the intrinsic elements have been implemented well.</em></p> <p>Cerpen sebagai bentuk dari karya sastra prosa yang memiliki bentuk lebih ringkas daripada novel tetap memiliki bahasa yang padat dan mengandung banyak makna, pesan moral, serta ideologi. Cerpen memiliki struktur termasuk pula karakter, pengembangan plot, dan berbagai nilai-nilai yang bisa diambil dan diterapkan pada kehidupan. Struktur intrinsik dapat berupa tema, penokohan, alur atau plot, amanat dan sudut pandang Metode yang digunakan untuk menganalisis kajian ini adalah deskriptif dengan&nbsp; pendekatan&nbsp; kualitatif.&nbsp; Tema&nbsp; pada&nbsp; cerpen&nbsp; adalah&nbsp; kekeluargaan dengan alur campuran. Pada tokoh penokohan, cerpen ini memuat tiga tokoh utama dengan menggunakan&nbsp;&nbsp; sudut&nbsp;&nbsp; pandang&nbsp; orang&nbsp; pertama.&nbsp; cerpen&nbsp; berlatarkan&nbsp; pada&nbsp; suasana kesedihan dan keceriaan serta berlatarkan tempat sekitar rumah dan sekolah. Cerita pendek yang berjudul Izinkan Bunda Menangis memiliki alur yang menarik dan juga cara mengembanhkan tokoh dengan bagus. Banyak pelajaran yang bisa diaplikasikan dalam&nbsp; kehidupan&nbsp; sehari-hari.&nbsp; Dari&nbsp; sisi&nbsp; struktural, cerpen Izinkan Bunda Menangis memiliki struktur yang bagus, karena semua unsur instrinsik sudah diterapkan dengan baik</p> Della Rahmadika Asnawi Dea Ananda Fara Windy Ayoe Azzahra M. Zikri Al Bukhari Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 TEORI BELAJAR SOSIAL https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12848 <p>Penulisan jurnal ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mensintesis pemahaman tentang teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura, serta penerapannya dalam konteks pendidikan. Fokus utama terletak pada peran observasi terhadap model perilaku, pengaruh media digital, dan kontribusi guru sebagai figur teladan dalam membentuk perilaku sosial siswa. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi terhadap tiga jurnal ilmiah dan beberapa literatur utama. Hasil studi menunjukkan bahwa teori belajar sosial sangat relevan dalam proses pendidikan karakter, karena memungkinkan siswa belajar melalui proses meniru perilaku yang diteladani. Observasi terhadap guru, interaksi sosial di lingkungan sekolah, dan paparan terhadap media digital berpengaruh signifikan terhadap pembentukan sikap dan nilai siswa. Studi ini merekomendasikan agar sekolah dan pendidik lebih sadar akan posisi mereka sebagai role model serta mengelola media pembelajaran dengan bijak agar memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan sosial peserta didik.</p> <p><em>This journal is a literature study that aims to explore and synthesize the understanding of social learning theory developed by Albert Bandura, as well as its application in the context of education. The main focus lies in the role of observation on behavior models, the influence of digital media, and the contribution of teachers as exemplary figures in shaping students' social behavior. This study uses a descriptive qualitative approach with a content analysis method on three scientific journals and several main literature. The results of the study show that social learning theory is very relevant in the process of character education, as it allows students to learn through the process of imitating exemplary behavior. Observation of teachers, social interaction in the school environment, and exposure to digital media have a significant effect on the formation of student attitudes and values. This study recommends that schools and educators be more aware of their position as role models and manage learning media wisely to have a positive influence on students' social development.</em></p> Maria Indria Sesfao Gloria Yulita Teuf Yuventi Runesi Alyafi Mey Juanti Medah Meres Gispa Ato Dorce Delianti Kene Ribka Yuliana Bani Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 LITERATURE REVIEW: DAMPAK DAN SOLUSI KENAKALAN REMAJA DALAM BENTUK PENCURIAN https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11673 <p>Remaja merupakan masa transisi anak-anak menuju dewasa. Umumnya remaja berusia 11 atau 12 tahun hingga 20 tahun. Remaja merupakan penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun masa depan yang cerah. Namun, saat ini marak sekali fenomena kenakalan remaja, mulai dari bolos sekolah hingga narkoba dan pembunuhan. Peran dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat meminimalisasi kenakalan remaja. Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan rumah maupun di lingkungan pertemanannya. Kenakalan remaja pada saat ini, seperti yang banyak diberitakan di berbagai media, sudah dikatakan melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak remaja dan anak dibawah umur sudah mengenal rokok, narkoba, free sex, tawuran dan pencurian. Remaja dikatakan bukan lagi seorang anak-anak, tapi belum cukup untuk dikatakan dewasa. Masa ini merupakan masa dimana remaja mencari jati dirinya. Remaja melakukan banyak hal yang belum mereka rasakan dan ketahui akibatnya. Seringkali kesalahan yang mereka perbuat selama masa pencarian jati diri menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Hal ini lah yang disebut dengan kenakalan remaja.</p> <p><em>Adolescence is a transition period from children to adulthood. Generally, adolescents are aged 11 or 12 years to 20 years. Adolescents are the successors of the nation who are expected to build a bright future. However, currently the phenomenon of juvenile delinquency is rampant, ranging from skipping school to drugs and murder. The role of family, school, and society can minimize juvenile delinquency. Adolescence is often know as the period of rebellion. During this time, a child who has just experienced puberty often displays various emotional turmoil, withdraws from the family, and experiences many problems, both at home, school, or in the home environment and in their circle of friends. Juvenile delinquency today, as widely reported in various media, has been said to exceed reasonable limits. Many teenagers and minors are already familiar with cigarettes, drugs, free sex, brawls, and theft. Adolescents are said to be no longer children, but not yet adults. This period is a period where adolescents search for their identity. Adolescents do many things that they do not yet feel and know the consequences of. Often the mistakes they make during their search for identity cause unrest in society. This is what is called juvenile delinquency.</em></p> Rejeki Datang Ziliwu Berlin Syahputra Harefa Hendrikus Otniel Nasozaro Harefa Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGGER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 ONANRUNGGU T.A 2024/2025 https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12490 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Onanrunggu Tahun Ajaran 2024/2025. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest, di mana sampel terdiri dari 35 siswa kelas X-A yang dipilih secara purposive. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis teks negosiasi sebelum dan sesudah perlakuan dengan model Treffinger. Hasil pre-test menunjukkan rata-rata skor siswa sebesar 65,2, sedangkan hasil post-test meningkat menjadi 82,5. Uji normalitas dan homogenitas data menunjukkan distribusi normal dan varian yang homogen, memungkinkan dilakukannya uji t berpasangan. Hasil uji t menunjukkan nilai t-hitung sebesar 4,27 yang lebih besar dari t-tabel sebesar 2,045, menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Treffinger berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan model pembelajaran yang inovatif dalam pengajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek menulis.</p> Asengtong Lumbanraja Frinawaty Lestarina Barus Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 “PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN SANDANG TRADISIONAL DALAM ETNIS BATAK TOBA, BATAK KARO, DAN MELAYU” https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12139 <p><em>This study examines the use of plants as traditional clothing materials in three ethnic groups in Indonesia, namely the Toba Batak, Karo Batak, and Malay. Through literature study, this article documents the process of making traditional cloth using plant fibers such as cotton, kapok, ramie, and abaca banana, as well as natural dyes derived from various types of plants. In the Toba Batak community, ulos cloth made manually has deep cultural and symbolic values, used in various traditional ceremonies as a symbol of warmth and social ties. The Karo tribe produces uis gara cloth with manual weaving techniques and natural dyes, which also play an important role in traditional ceremonies and daily life. Meanwhile, traditional Malay clothing shows the uniqueness of aesthetics and moral values that are upheld through customary rules in the selection of motifs, colors, and functions of clothing. This article emphasizes the importance of preserving traditional ethnobotanical knowledge in the face of modernization, as well as a source of inspiration for the development of science and culture.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Penelitian ini mengkaji pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan sandang tradisional pada tiga etnis di Indonesia, yaitu Batak Toba, Batak Karo, dan Melayu. Melalui studi pustaka, artikel ini mendokumentasikan proses pembuatan kain tradisional yang menggunakan serat tumbuhan seperti kapas, kapuk, rami, dan pisang abaka, serta pewarnaan alami yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan. Pada masyarakat Batak Toba, kain ulos yang dibuat secara manual memiliki nilai budaya dan simbolis yang mendalam, digunakan dalam berbagai upacara adat sebagai lambang kehangatan dan ikatan sosial. Suku Karo memproduksi kain uis gara dengan teknik tenun manual dan pewarna alami, yang juga berperan penting dalam upacara adat dan kehidupan sehari-hari. Sementara itu, busana tradisional Melayu menunjukkan keunikan estetika dan nilai moral yang dijunjung tinggi melalui aturan adat dalam pemilihan motif, warna, dan fungsi pakaian. Artikel ini menegaskan pentingnya pelestarian pengetahuan etnobotani tradisional dalam menghadapi modernisasi, sekaligus sebagai sumber inspirasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.</p> Ashar Hasairin Aswarina Nasution Angely Agriani Siahaan Aulia Ashlin Nur Aniyah Husniatunnisa Nayani Putri Andini Rizka Juliana Siregar Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN IPS SD https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12717 <p>Pembelajaran IPS dapat menanamkan dan mengembangkan pendidikan karakter. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan kontekstual, yang memungkinkan nilai-nilai karakter dimasukkan ke dalam materi pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran IPS menjadi salah satu mata pelajaran yang strategis untuk membentuk karakter siswa. Penelitian ini melakukan studi literatur untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter digunakan dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui berbagai proses, pendidikan karakter dapat dibangun secara bertahap.</p> <p><em>&nbsp;</em><em>Social studies learning can instill and develop character education. This can be achieved through a contextual approach, which allows character values to be incorporated into educational materials. Therefore, social studies becomes one of the strategic subjects to shape students' character. This research conducted a literature study to find out how character education is used in social studies learning in elementary schools. The results show that through various processes, character education can be built gradually.</em></p> Gigih Winandika Lujeng Ginanjar Wardani Fauziah Dinda Rinjani Felisa Dwi Saharani Bekti Fitrianingsih Ladhuni 'Ilma Tasya Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 AN ANALYSIS OF HOMONYM IN THE MOVIE “THE MONKEY KING” BY ANTHONNY STACCHI https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/11559 <p><em>Homonyms are words that share the same spelling or pronunciation but have different meanings. They play a significant role in language, often creating opportunities for humor, wordplay, and ambiguity in communication. The study of homonyms is crucial in understanding the complexity of language, as they can influence interpretation and add depth to both spoken and written discourse. Their presence in movies, literature, and everyday communication highlights their versatility and importance in shaping linguistic expression. This research investigates the use of homonyms in the movie The Monkey King directed by Anthony Stacchi. The purpose of the is study was to analyze and classify the homonyms found in the movie's dialogues, aiming to deepen the understanding of their use and contribution to language nuances within the film. Employing a qualitative research approach with a descriptive method, the study identifies and examines 48 instances of homonyms based on their meanings and contexts. The findings reveal that homonyms are used not only to add humor and wordplay but also to enrich the dialogue, making it engaging and meaningful. This study concludes that the use of homonyms in The Monkey King effectively enhances the linguistic appeal of the movie and demonstrates the significance of homonyms in creative storytelling.</em></p> <p>&nbsp;</p> Aldi Nursahid Zulaikah Hastuti Retno Kuspiyah Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6 STUDI KUALITATIF : PENGALAMAN STABILITAS EMOSIONAL DAN AKADEMIK REMAJA AKHIR DAMPAK AKIBAT"PARENTAL INFIDELITY" https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpi/article/view/12434 <p>Masa remaja akhir (usia 18–21 tahun) merupakan fase krusial dalam pembentukan identitas, kemandirian, dan perencanaan masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak parental infidelity (perselingkuhan orang tua) terhadap stabilitas emosi dan prestasi belajar remaja akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi dengan teknik wawancara mendalam terhadap tiga partisipan (SC, PAZ, dan DK) yang mengalami langsung situasi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parental infidelity memicu gangguan emosional serius seperti kemarahan, kesedihan mendalam, hingga krisis kepercayaan. Selain itu, prestasi akademik mereka turut terdampak, dengan gejala penurunan motivasi belajar, absensi meningkat, serta keinginan menyerah pada pendidikan. Namun, dukungan sosial dari orang terdekat dan lingkungan sekitar terbukti membantu pemulihan secara perlahan. Temuan ini menegaskan pentingnya peran lingkungan dan layanan konseling dalam mendampingi remaja yang terpapar konflik keluarga, khususnya perselingkuhan orang tua.</p> <p><em>Late adolescence (ages 18–21) is a crucial phase in the formation of identity, independence, and future planning. This study aims to understand the impact of parental infidelity on emotional stability and academic performance in late adolescents. The research method used is qualitative phenomenology, employing in-depth interviews with three participants (SC, PAZ, and DK) who have directly experienced this situation. The results show that parental infidelity triggers serious emotional disturbances such as anger, deep sadness, and a crisis of trust. In addition, their academic performance is also affected, with symptoms including decreased motivation to study, increased absenteeism, and a desire to give up on education. However, social support from close individuals and the surrounding environment has been proven to aid in gradual recovery. These findings highlight the importance of the environment and counseling services in supporting adolescents exposed to family conflicts, particularly parental infidelity.</em></p> Lilik latifatul Jannah Surawan Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pendidikan Inklusif 2025-06-29 2025-06-29 9 6