Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih
id-IDJurnal Penelitian Ilmu HumanioraINDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB PEMUKIMAM KUMUH DI PINGGIRAN KOTA STUDI LITERATUR DI KECAMATAN RUMBAI
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/12061
<p>Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan lingkungan kota yang kompleks, khususnya di kawasan pinggiran seperti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Kawasan ini berkembang pesat akibat arus migrasi sejak masa aktifnya jalur perdagangan Sungai Siak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kekumuhan di Kelurahan Meranti Pandak. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan pengumpulan data lapangan melalui wawancara dengan Ketua RT/RW setempat serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam faktor utama yang menjadi penyebab kekumuhan, yaitu: urbanisasi dan migrasi, buruknya sarana dan prasarana lingkungan, lemahnya pelayanan pemerintah, kondisi ekonomi masyarakat yang rendah, buruknya kondisi fisik permukiman, serta keterikatan sosial warga terhadap lingkungan tempat tinggal. Temuan ini menunjukkan bahwa kekumuhan terbentuk akibat interaksi berbagai aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan awal dalam penyusunan kebijakan penataan kawasan pinggiran kota yang berkelanjutan.</p> <p> </p> <p><em>Slums are one of the city's complex environmental problems, especially in peripheral areas such as Rumbai Sub-district, Pekanbaru City. This area has grown rapidly due to migration flows since the time of the active Siak River trade route. This research aims to identify the factors that cause slums in Kelurahan Meranti Pandak. The method used was a literature study and field data collection through interviews with the Head of the local RT/RW and the Head of the Environment and Hygiene Office of Pekanbaru City. The results showed that there are six main factors that cause slums, namely: urbanization and migration, poor environmental facilities and infrastructure, weak government services, low economic conditions, poor physical conditions of settlements, and social attachment of residents to the living environment. The findings show that slums are formed due to the interaction of various social, economic, and institutional aspects. This research is expected to serve as an initial reference in the formulation of sustainable suburban planning policies.</em></p>Rahmat HidayatNur Susanti Dwi Ayuni Putri Diah Patmawati Dinda HusnitaMhd Surya GemilangAndiny Junila Putri
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986JARINGAN PELAYARAN DAN PERDAGANGAN DI TELUK BALIKPAPAN ABAD 19 HINGGA 20
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/11920
<p>Penelitian ini membahas dinamika arus pelayaran dan perdagangan di Teluk Balikpapan pada abad ke-19 hingga abad ke-20, dengan fokus pada pengaruh kolonialisme, eksploitasi sumber daya alam, dan perkembangan infrastruktur pelabuhan. Sebagai wilayah pesisir yang strategis di Kalimantan Timur, Teluk Balikpapan mengalami transformasi signifikan dari pelabuhan tradisional yang dikuasai oleh pedagang lokal dan regional menjadi pusat industri kolonial yang terintegrasi dalam jaringan perdagangan internasional. Ditemukannya batu bara pada akhir abad ke-19 dan minyak bumi pada awal abad ke-20 menjadi faktor utama yang mendorong intensifikasi pelayaran, migrasi tenaga kerja, serta pembangunan pelabuhan dan jalur distribusi. Selain itu, peristiwa Perang Dunia II turut memengaruhi arus pelayaran di kawasan ini, menjadikan Teluk Balikpapan sebagai titik strategis militer dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis-kualitatif dengan analisis dokumen arsip kolonial, laporan perusahaan, serta literatur sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa Teluk Balikpapan memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi kolonial Belanda dan membentuk fondasi ekonomi kawasan Kalimantan Timur hingga era pascakemerdekaan.</p> <p><em>This study examines the dynamics of maritime traffic and trade in the Balikpapan Bay area from the 19th to the 20th century, focusing on the influence of colonialism, natural resource exploitation, and the development of port infrastructure. As a strategic coastal region in East Kalimantan, Balikpapan Bay underwent significant transformation from a traditional port dominated by local and regional traders into a colonial industrial hub integrated into international trade networks. The discovery of coal in the late 19th century and petroleum in the early 20th century were key factors driving increased maritime activity, labor migration, and the development of ports and distribution routes. Furthermore, World War II affected the flow of shipping in the region, positioning Balikpapan Bay as both a military and economic strategic point. This research employs a historical-qualitative approach, analyzing colonial archives, company reports, and secondary literature. The findings indicate that Balikpapan Bay played a crucial role in the economic development of the Dutch colonial regime and laid the foundation for the regional economy of East Kalimantan in the post-independence era.</em></p>Amiruddin Muh. Akhyar Al Haris All
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986ANALISIS PELUANG DAN ANCAMAN EKSPOR KOPI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/11450
<p>Penelitian “ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peluang dan ancaman ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat. Investasi bilateral dan hubungan perdagangan menawarkan berbagai peluang untuk penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi demi kepentingan warga negara. Ikatan yang lebih kuat antara Amerika Serikat dan Indonesia harus mencakup komponen pengembangan perdagangan dan kerja sama investasi. Bagian ini berfokus pada strategi untuk memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi dalam kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat di masa mendatang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Ekonomi Liberal Klasik milik Adam Smith Teori ini menganggap bahwa kemajuan ekonomi bergantung pada pelakunya sendiri. Artinya bebas, tanpa kendali kelompok atau negara manapun. Peneliti menulis penelitian ini karena meneliti tentang dampak keuntungan terhadap Indonesia sendiri dari adanya perdagangan internasional tersebut.</p>Dinda WulansariDaspar
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/12553
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas pelayanan publik di Kantor Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Fokus penelitian ini mengacu pada lima dimensi utama kualitas pelayanan menurut teori Parasuraman, yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan publik di Kantor Desa Ngali pada dasarnya sudah berjalan dengan baik, namun masih menghadapi berbagai kendala. Permasalahan paling menonjol terdapat pada aspek keandalan dan bukti fisik, di mana pelayanan belum sepenuhnya dilaksanakan secara tepat waktu, dan fasilitas penunjang masih terbatas Di sisi lain, aspek jaminan menunjukkan hasil yang cukup baik, yang tercermin dari sikap sopan dan ramah para aparat desa dalam melayani masyarakat. Meskipun demikian, diperlukan peningkatan dalam hal sosialisasi prosedur layanan serta penambahan sumber daya manusia guna menunjang efektivitas pelayanan.</p> <p><em>This study aims to describe the quality of public services at the Ngali Village Office, Belo Subdistrict, Bima Regency, using a qualitative approach and descriptive method. The focus of the research is based on the five main dimensions of service quality according to Parasuraman's theory: reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible evidence The results of the study indicate that public services at the Ngali Village Office are generally functioning well but still face several challenges. The most prominent issues lie in the aspects of reliability and tangibles, where services are not always delivered in a timely manner, and supporting facilities remain limited.On the other hand, the assurance dimension shows relatively good results, as reflected in the polite and friendly attitudes of the village officials when serving the public. Nevertheless, improvements are needed in the socialization of service procedures and the addition of human resources to enhance service effectiveness Overall, the findings illustrate that the quality of public services at the Ngali Village Office still requires comprehensive improvements to fully meet the expectations of the community.</em></p>Nabila Alfauziah Nurul FidarisRahmad Hidayat
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986DIPLOMASI SOFT POWER PEMERINTAH KOREA SELATAN MELALUI PENGARUH IDOL KPOP BAGI GEN Z DI INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN MOON JAE IN
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/12332
<p>Implementasi diplomasi soft power Korea Selatan melalui pengaruh industri K-Pop terhadap Generasi Z di Indonesia selama pemerintahan Moon Jae-in. Analisis kualitatif digunakan untuk menyelidiki bagaimana K-Pop membentuk gaya hidup, konsumsi, dan persepsi Indonesia terhadap Korea Selatan, serta peran pemerintah dalam strategi ini. Penelitian ini mengkaji keberhasilan dan tantangan diplomasi soft power melalui K-Pop, termasuk dampak ekonomi dan budaya, dan isu-isu terkait fanatisme dan homogenisasi budaya. Kesimpulannya, diplomasi soft power Korea Selatan melalui K-Pop efektif dalam meningkatkan citra positif dan memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, namun perlu mempertimbangkan dampak negatif potensial.</p> <p> </p> <p><em>The implementation of South Korea's soft power diplomacy through the influence of the K-Pop industry on Generation Z in Indonesia during the Moon Jae-in administration. A qualitative analysis is used to investigate how K-Pop shapes Indonesian lifestyles, consumption patterns, and perceptions of South Korea, as well as the government's role in this strategy. The research explores the successes and challenges of soft power diplomacy through K-Pop, including economic and cultural impacts, and issues related to fanaticism and cultural homogenization. In conclusion, South Korea's soft power diplomacy through K-Pop has been effective in enhancing its positive image and strengthening bilateral relations with Indonesia, but potential negative impacts need to be considered.</em></p> Silvia Monica
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986PERUNDINGAN SIX-PARTY TALKS: UPAYA MENYELESAIKAN ISU NUKLIR KOREA UTARA (2003-2009)
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/11986
<p>Six-Party Talks merupakan inisiatif diplomatik multilateral yang berlangsung dari tahun 2003 hingga 2009, bertujuan menyelesaikan isu program nuklir Korea Utara yang menjadi perhatian global. Perundingan ini melibatkan enam negara: Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, China, Jepang, dan Rusia. Beberapa putaran perundingan diadakan dengan tujuan utama untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea secara damai. Selama perundingan, beberapa kemajuan signifikan tercapai, termasuk kesepakatan pada tahun 2005 di mana Korea Utara setuju untuk menghentikan semua senjata nuklir dan program nuklirnya, sebagai imbalannya menerima bantuan energi dan peningkatan hubungan diplomatik. Namun, perundingan ini menghadapi berbagai hambatan seperti ketidakpercayaan antar pihak, pelanggaran kesepakatan oleh Korea Utara, dan perubahan kebijakan di negara-negara peserta. Pada tahun 2009, perundingan menemui jalan buntu setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir kedua, yang mengakibatkan sanksi internasional lebih lanjut dan penghentian resmi perundingan. Meskipun perundingan ini tidak mencapai tujuan akhirnya, upaya tersebut penting sebagai contoh diplomasi multilateral dan menunjukkan kompleksitas dalam menyelesaikan isu proliferasi nuklir. Analisis mendalam terhadap perundingan ini memberikan wawasan penting tentang dinamika diplomatik di Asia Timur dan peran komunitas internasional dalam menangani masalah keamanan global.</p>Irwan Sulaiman Zebua
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986ANALISIS KENDALA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS POTENSI DAERAH DAN KEARIFAN LOKAL
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/11476
<p>Pengembangan kurikulum muatan lokal berbasis potensi daerah dan kearifan lokal merupakan upaya untuk memperkuat identitas budaya serta memanfaatkan sumber daya lokal dalam pendidikan. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menghambat optimalisasi pengembangan kurikulum muatan lokal. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen terhadap guru, tenaga kependidikan, dan pemangku kebijakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama meliputi: (1) kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam muatan lokal Balikpapan, (2) keterbatasan sarana dan prasarana, serta (3) tidak adanya panduan kurikulum yang baku. Studi ini merekomendasikan perlunya pelatihan guru, penyediaan bahan ajar lokal, dan sinergi antara sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas budaya untuk memperkuat implementasi kurikulum muatan lokal</p>YuniartiAkhmad Muadin
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986JEAN-JACQUES ROUSSEAU DAN TEORI KONTRAK SOSIAL: SEBUAH KAJIAN TENTANG KONSEP KEADILAN DI NEGARA INDONESIA
https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpih/article/view/12351
<p>Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, memahami teori kontrak Rousseau dan hubungannya dengan keadilan. Kedua, mengkaji sistem keadilan di Indonesia dari perspektif teori keadilan Jean-Jacques Rousseau. Ketiga, faktor yang mengakibatkan lemahnya sistem keadilan di Indonesia. Dalam tulisan ini ditemukan bahwa, lemahnya penerapan keadilan di Indonesia karena beberapa faktor yakni korupsi masih merajalela di kalangan para pengusa serta adanya haus akan kekuasaan. Akibatnya adalah terjadinya ketidakadilan dalam payung pemerintahan dan merambat kepada masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus menyadari bahwa pentingnya untuk memilih dan menentukan pemimpin yang mengutamakan keadilan. Agar kesejahtraan dan keadilan menjadi hal yang diprioritaskan oleh pemerintah dalam kehidupan masyarakat.</p>Stanislaus Asmin UbatArsenius RandaClavelius Trisisno Gonsaga
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora
2025-06-292025-06-2986