HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM REPRESENTASI BUDAYA INDONESIA DI YOUTUBE: STUDI KASUS CHANNEL YUNILEISURE

Penulis

  • Evi Lestari UIN Alauddin Makassar
  • Suryani Musi UIN Alauddin Makassar
  • Israyanti UIN Alauddin Makassar
  • Rizki Fitriani Sahra UIN Alauddin Makassar
  • Nur Imam UIN Alauddin Makassar

Kata Kunci:

Komunikasi Antar Budaya, Media Digital

Abstrak

Di era globalisasi digital, platform seperti YouTube berperan penting dalam penyebaran budaya lintas negara. Kanal YouTube Yunileisure dengan video “Terlalu Cantik untuk Dimakan, Nasi Tumpeng Jadi Pusat Perhatian di Pesta Musim Panas” menjadi contoh bagaimana budaya Indonesia diperkenalkan kepada audiens internasional melalui media digital. Namun, komunikasi lintas budaya menghadapi berbagai hambatan seperti perbedaan persepsi, bahasa, stereotip, dan komunikasi nonverbal yang dapat menimbulkan miskomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis isi untuk mengkaji hambatan komunikasi antar budaya yang muncul dalam video tersebut dan komentar audiensnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimnya konteks budaya dan penjelasan makna simbolik nasi tumpeng menyebabkan kesalahpahaman dan reaksi beragam dari audiens asing. Hambatan bahasa dan stereotip juga memperkuat kesulitan pemahaman budaya. Oleh karena itu, kreator konten perlu meningkatkan sensitivitas budaya dengan memberikan narasi yang komprehensif agar pesan budaya dapat diterima secara lebih efektif dan membangun jembatan antarbudaya di media digital.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29