PENGAMATAN MORFOLOGI SACCHAROMYCES CEREVISIAE SETELAH PERLAKUAN EKSTRAK KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS) MELALUI PEWARNAAN DIFERENSIAL

Penulis

  • Marsya Universitas Adiwangsa Jambi
  • Ardi Mustakim Universitas Adiwangsa Jambi

Kata Kunci:

Saccharomyces Cerevisiae, Kumis Kucing, Pewarnaan Diferensial

Abstrak

Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroorganisme khamir yang banyak digunakan dalam industri pangan, farmasi, dan bioteknologi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari bahan alami yang berpotensi memengaruhi morfologi atau aktivitas Saccharomyces cerevisiae, salah satunya adalah ekstrak tanaman obat. Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dikenal memiliki berbagai manfaat, seperti antidiabetes, antiinflamasi, antimikroba, dan pelancar buang air kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perubahan morfologi Sacharomyces cerevisiae setelah perlakuan ekstrak kumis kucing melalui metode pewarnaan diferensial. Metode yang digunakan meliputi pengolesan ekstrak kumis kucing pada media kultur Saccharomyces cerevisiae, kemudian dilakukan pewarnaan diferensial menggunakan kristal violet, iodin, emersi, dan safranin. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tetesan kristal violet (0,05 mL) pada media yang diberi ekstrak kumis kucing memperlihatkan hifa jamur tampak jelas. Sementara itu, pemberian iodin, emersi, dan safranin tidak mengubah warna secara signifikan tetapi memudarkan warna ungu pekat menjadi ungu pucat secara bertahap. Temuan ini menunjukkan bahwa ekstrak kumis kucing dapat memengaruhi morfologi dan penampilan mikroskopis Saccharomyces cerevisiae, serta berpotensi digunakan dalam pengendalian atau studi pertumbuhan khamir. Penelitian ini memberikan data awal yang dapat dikembangkan lebih lanjut di bidang pangan, farmasi, mikrobiologi, dan sebagai bahan uji untuk kontrol kualitas mikroorganisme.

Saccharomyces cerevisiae is a yeast microorganism widely utilized in the food, pharmaceutical, and biotechnology industries. Various studies have been conducted to identify natural substances that have the potential to influence the morphology or activity of Saccharomyces cerevisiae, including plant extracts. One such plant is the cat’s whiskers (Orthosiphon aristatus), which is known for its properties as an antidiabetic, anti-inflammatory, antimicrobial, and diuretic agent. This study aimed to observe morphological changes in Saccharomyces cerevisiae after treatment with cat’s whiskers extract through differential staining techniques. The method involved applying cat’s whiskers extract to culture media containing Saccharomyces cerevisiae, followed by differential staining using crystal violet, iodine, immersion oil, and safranin. The results showed that a 0.05 mL drop of crystal violet on media treated with the extract revealed the hyphae of the yeast cells clearly, while iodine, immersion oil, and safranin did not change the color significantly but gradually faded the dark purple into a lighter purple. These findings suggest that cat’s whiskers extract can influence the morphology and microscopic appearance of Sacchraomyces cerevisiae and may have potential in controlling or studying yeast growth. This study provides preliminary data that could support further development in food, pharmaceutical, microbiological applications, and microbial quality control.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29