DIAGNOSIS KOMPETENSI LOMBA DUTA WISATA TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT
Kata Kunci:
Diagnosis, Kompetensi Lomba, Duta, WisataAbstrak
Penelitian ini mengupas materi dan tahapan lomba duta wisata yang diselenggarakan di Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yakni mengeksaploitasi materi lomba dan tahapan lomba yang dianalis secara kualitatif melalui naratif. Populasi adalah peserta duta wisata dengan teknik sampel king informan yaitu peserta yang meraih juara satu yang dijadikan sampel. Dari hasil dan pembahasan ditemukan ada dua tahap uji yaitu tahap sebelum grand final dan tahap grand final. Dari dua tahap ini dipecah lagi menjadi sebanyak delapan belas tahapan seleksi. Dari delapan belas tahap ini diinduksi menjadi tujuh konsepsional uji kompetensi yaitu uji dokumen, uji presentasi, uji speaking, uji wawancara, uji menulis, uji performa dan bahasa tubuh, uji karantina. Penelitian ini bermakna sebagai bahan masukan bagi peserta lomba duta wisata untuk dijadikan bahan prepare dan trainning. Demikian juga bermakna bagi juri untuk menajamkan deduksi materi asesmen. Implikasi penelitian ini berkontribusi bagi pengembangan sumber daya manusia bidang pariwisata yaitu lomba duta wisata sebagai estafet rekruitmen duta wisata yang akan memoromosikan dan mempresentasikan eksistesi wisata Indonesia, baik pada lokus domestik maupun lokus Internasional.
This study examines the material and stages of the tourism ambassador competition held in West Java Province. The research method used is descriptive qualitative, namely exploiting the competition material and stages of the competition which are analyzed qualitatively through narrative. The population is tourism ambassador participants with the king informant sampling technique, namely participants who won first place who were used as samples. From the results and discussions, it was found that there were two stages of testing, namely the stage before the grand final and the grand final stage. From these two stages, it was divided again into eighteen selection stages. From these eighteen stages, it was induced into seven conceptual competency tests, namely document test, presentation test, speaking test, interview test, writing test, performance and body language test, quarantine test. This study is meaningful as input for tourism ambassador competition participants to be used as preparation and training materials. Likewise, it is meaningful for the jury to sharpen the deduction of assessment materials. The implications of this study contribute to the development of human resources in the tourism sector, namely the tourism ambassador competition as a relay for tourism ambassador recruitment who will promote and present the existence of Indonesian tourism, both at domestic and international loci.