EKSPLORASI MESJID SEJUTA PEMUDA UNTUK PENGKONDISIAN ATRAKSI WISATA ROHANI PARA KAWULA MUDA

Penulis

  • Euis Balillah Akademi Pariwisata Citra Buana Indonesia

Kata Kunci:

Ekplorasi, Mesjid, Atraksi, Wisata Rohani, Kawula Muda

Abstrak

Penelitian ini tentang ekplorasi peranan Mesjid yang ber Iconik sebagai Mesjid Sejuta Umat di Kota Sukabumi yang berfungsi bukan hanya tempat ibadah tetapi didesain menjadi atraksi  wisata rohani kawula muda. Mesjid ini identik dengan jamaah kawula muda yang melakukan berbagai aktifitas wisata rohani selain beribadah. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu mengekplorasi fungsi Mesjid sebagai wadah wisata rohani kawula muda dan meninterpretasi serta menjustifikasi hakekat sesungguhnya fungs Mesjid. Subjek penelitian meliputi pelayanan dan sarana Mesjid dan  populasi pengurus dan majlis. Sampel ditarik berdasarkan purposive sampling yaitu mengambil satu orang pengurus Mesjid dan tiga orang anggota jamaah. Dari hasil dan pemnahasan menunjukkan bahwa mengkondisikan Mesjid sebagai wadah wisata rohani bagi kawula muda dengan menerapkan konsepsi analogi pengelolaan konteks destinasi wisata yang meliputi sosialisasi, atraksi, amnesitas, ansilari, dan aksesibilitas. Kemaknaan penelitian ini adalah menghijrahkan kawula muda berkegiatan di Mesjid melaui konsepsi analogi destinasi  wisata sehingga mewujudkan suatu bentuk wisata rohani. Kegiatan tersebut berbentuk kegiatan yang disenangi kawula muda. Implikasi penelitian dapat mengurangi beban keluarga dalam membina kawula muda menuju masa depan yang visioner. Dengan hijrahnya kawula muda ke Mesjid akan mengurangi  patologi sosial  yang meresahkan masyarakat dan beban bagi pemerintah. Menjadi lebih ringan tugas pemerintah dibidang guiding kawula muda.

This study explores the role of the iconic Mosque of a Million People in Sukabumi City. Designed to be a spiritual tourism attraction for young people, this mosque functions not only as a place of worship. The mosque is synonymous with young congregants who engage in spiritual tourism activities alongside worship. The descriptive qualitative research method explores the mosque's function as a spiritual tourism venue for young people, interpreting and justifying its true essence. The research subjects include the mosque's services and facilities, as well as its administrators and council members. Purposive sampling was used to select the sample, involving one mosque administrator and three congregation members. The results and discussion suggest that establishing the mosque as a spiritual tourism venue for young people requires the application of the destination management concept, incorporating socialisation, attractions, amenities, ancillary services and accessibility. This research aims to encourage young people to engage in mosque activities through the destination tourism analogy, thereby realising a form of spiritual tourism. These activities are ones that young people enjoy. The implications of this research could reduce the burden on families of nurturing young people towards a visionary future. By encouraging young people to visit the mosque, social pathologies concerning the community and the government can be reduced. The government's role in guiding young people becomes less burdensome.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30