“FENOMENA GAYA IDENTITAS BERPAKAIAN SKENA DALAM BUDAYA MUSIK PUNK
(Studi Kasus Mahasiswa Kota Tangerang)”
Kata Kunci:
Identitas, Musik Punk, Skena, MahasiswaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa Kota Tangerang memahami fenomena gaya identitas berpakaian dalam onteks budaya musik punk. Studi ini mengacu pada teori Simon Frith tentang identitas dan musik, yang menekankan bahwa musik berfungsi sebagai alat aktif membangun identitas individu dan masyarakat. Metode penelitian yang digunakann adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap enam informan yang merupakan mahasiswa aktif dan bagian dari komunitas skena punk di Kota Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya berpakian skena punk seperti jaket kulit, kaos band, hingga aksesoris khas punk bukan sekedar pilihan estetika, tetapi merupakan bentuk komunitas identitas, ekspresi kebebasan,. Mahasiswa menjadikan fashion sebagai Bahasa visual untuk menunjukkan sikap, nilai, dan afiliasi budaya mereka. Selain itu, reaksi Masyarakat terhadap gaya ini cukup beragam sebagaian menilai negatif kerena tidak sesuai norma umum, namun sebagain lainnya mulai melihatnya sebagai bentuk ekspresi kreatif yang sah. Penelitian ini, menegaskan bahwa musik punk dan gaya hidup yang menyertai berperan penting dalam proses pencarian jati diri mahasiswa. Gaya berpakaian dalam skena punk berfungsi bukan hanya sebagai mode, tetapi sebagai bentuk pernyataan identitas sosial yang autentik.
This study aims to determine how Tangerang City students understand the phenomenon of clothing identity within the context of punk music culture. Part of their identity is expressed through their appearance and clothing style. This study draws on Simon Frith theory of identity and music, which emphasizes that music functions as an active tool for constructing individual and societal identity.
The research method used was a qualitative case study approach. Data collection techniques were conducted through in depth interviews, observation, and documentation with six informants who are active students and members of the punk scene in Tangerang City.The results show that punk clothing styles, such as leather jackets, band t-shirts, and typical punk accessories, are not simply aesthetic choices, but rather forms of community identity, expressions of freedom, and symbols of community solidarity. Students use fashion as a visual language to demonstrate their attitudes, values, and cultural affiliations. Furthermore, public reactions to this style are quite varied some view it negatively because it violates common norms, while others begin to view it as a legitimate form of creative expression. This study confirms that punk music and its accompanying lifestyle play a significant role in students identity discovery process amidst sociocultural complexity. Clothing styles in the punk scene function not only as fashion, but also as a form of authentic social identity statement.