JEJAK PERADABAN MENELUSURI ASAL USUL DAN KEBUDAYAAN MELAYU JAMBI
Kata Kunci:
Melayu, Jambi, Budaya, Bahasa, MasyarakatAbstrak
Artikel ini mengkaji perkembangan pakaian tradisional perempuan Melayu Jambi, khususnya baju kurung dan tengkuluk, serta dampak agama Islam terhadap budaya dan bahasa di wilayah tersebut. Baju kurung, yang diperkenalkan oleh pedagang Muslim, telah mengalami transformasi desain menjadi lebih longgar dan panjang seiring berjalannya waktu. Tengkuluk, yang awalnya berfungsi sebagai aksesori kepala, telah beralih menjadi simbol ketaatan setelah kedatangan Islam. Selain itu, bahasa Melayu Jambi, yang terdiri dari delapan dialek utama, diidentifikasi sebagai elemen penting dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. Perbedaan antara bahasa Melayu Jambi dan bahasa Indonesia standar ditunjukkan melalui perubahan fonetik dan kosakata yang khas. Artikel ini juga menelusuri sejarah dan peradaban Melayu Jambi, yang merupakan bagian dari kelompok etnis Melayu di Sumatera dan semenanjung Malaya, serta pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan penyebaran Islam dalam membentuk identitas budaya mereka. Kebudayaan Melayu Jambi, yang mencakup nilai-nilai keagamaan, adat, seni, dan tradisi, diwariskan dari generasi ke generasi. Seloko adat, sebagai bagian dari sastra Melayu, berfungsi sebagai pedoman hidup dan norma sosial. Meskipun menghadapi tantangan modernisasi, upaya pelestarian budaya terus dilakukan melalui pendidikan dan festival.
This article examines the development of Jambi Malay women's traditional dress, particularly baju kurung and tengkuluk, and the impact of Islam on the culture and language of the region. Baju kurung, which was introduced by Muslim traders, has undergone a design transformation to become looser and longer over time. The tengkuluk, which originally served as a head accessory, has transitioned into a symbol of obedience after the arrival of Islam. In addition, the Jambi Malay language, which consists of eight major dialects, is identified as an important element of cultural heritage that needs to be preserved. The differences between Jambi Malay and standard Indonesian are shown through phonetic changes and distinctive vocabulary. This article also traces the history and civilization of the Jambi Malays, who are part of the Malay ethnic group in Sumatra and the Malay peninsula, as well as the influence of the Srivijaya Empire and the spread of Islam in shaping their cultural identity. Jambi Malay culture, which includes religious values, customs, arts and traditions, is passed down from generation to generation. Seloko adat, as part of Malay literature, serves as a guide to life and social norms. Despite facing the challenges of modernization, efforts to preserve the culture continue through education and festivals.