PENGGUNAAN TULANG IKAN TUNA UNTUK MEMPERBAIKI MUTU BETON
Kata Kunci:
Penggunaan, Tulang Ikan Tuna, Mutu BetonAbstrak
Proyek konstruksi memerlukan perhatian khusus terhadap pemilihan bahan bangunan, karena kualitasnya secara langsung memengaruhi hasil akhir bangunan. Dalam konteks ini, beton menjadi bahan konstruksi kunci dengan keunggulan seperti ketersediaan bahan alam dan kemudahan penggunaan. Faktor-faktor seperti jenis semen, kualitas pasir, dan kelembaban pada saat pengeringan turut menentukan mutu beton. Dalam usaha peningkatan kuat tekan beton, penelitian terfokus pada penggunaan tulang ikan tuna sebagai tambahan agregat kasar. Tulang ikan tuna, yang berasal dari Nelayan Menengah di Negeri Latuhalat, Maluku, memiliki kandungan kimia yang berpotensi memperkuat beton. Variasi komposisi tulang ikan tuna dalam beton, mulai dari 0% hingga 1,5%, menjadi fokus penelitian untuk mengevaluasi dampaknya terhadap kuat tekan beton dan menjawab tantangan lingkungan terkait pengelolaan limbah tulang ikan tuna. Dengan penggunaan tulang ikan tuna dalam beton, tidak hanya menghadirkan solusi inovatif untuk meningkatkan mutu konstruksi, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan limbah dan lingkungan sekitar. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu penambahan tulang ikan tuna sebesar 0,2% dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi penambahan lebih banyak dapat menyebabkan penurunan kuat tekan. Perbandingan nilai kuat tekan beton normal dengan berbagai variasi tulang ikan tuna pada umur 28 hari adalah sebagai berikut: beton normal 27,72 MPa, trial mix 0,2% 28,45 MPa, trial mix 0,5% MPa, trial mix tambahan 1% 20,32 MPa, dan trial mix tambahan 1,5% 15,67 MPa. Dengan demikian, penelitian ini memberikan informasi komprehensif mengenai perbandingan komposisi material dan performa beton pada berbagai persentase pecahan tulang ikan tuna