FAKTOR-FAKTOR DALAM PERKEMBANGAN KEAGAMAAN PADA REMAJA
Kata Kunci:
Faktor Internal dan Eksternal, Perkembangan Agama, Sikap RemajaAbstrak
Penelitian ini membahas sikap remaja terhadap agama dalam konteks perkembangan psikologis dan sosial mereka. Masa remaja, yang umumnya diperkirakan berlangsung antara usia 12 hingga 22 tahun, merupakan fase penting dalam pencarian identitas spiritual dan pemahaman agama. Selama periode ini, remaja mengalami perubahan signifikan baik secara fisik maupun psikis, yang turut memengaruhi sikap mereka terhadap agama. Dalam kajian ini, dijelaskan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan agama pada remaja, baik internal maupun eksternal. Secara keseluruhan, pengembangan agama pada remaja adalah proses yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, dan memerlukan perhatian khusus dari orang tua, pendidik, dan pemuka agama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan spiritual yang sehat. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan agama dapat menjadi dasar yang kuat bagi pembentukan identitas spiritual yang kokoh dan bermakna di masa dewasa. Metode ini melibatkan identifikasi literatur, penelaahan kritis, dan sintesis informasi untuk merumuskan argumen dan kerangka teori yang relevan. dalam media dan masyarakat.
This study discusses adolescents' attitudes towards religion in the context of their psychological and social development. Adolescence, which is generally estimated to last between the ages of 12 and 22, is an important phase in the search for spiritual identity and religious understanding. During this period, adolescents undergo significant changes both physically and psychologically, which also affects their attitude towards religion. In this study, the factors that affect religious development in adolescents, both internal and external, are explained. Overall, religious development in adolescents is a complex process, influenced by a variety of internal and external factors, and requires special attention from parents, educators, and religious leaders to create an environment that supports healthy spiritual development. With the right approach, religious education can be a solid foundation for the formation of a solid and meaningful spiritual identity in adulthood. This method involves literature identification, critical review, and information synthesis to formulate relevant arguments and theoretical frameworks. in the media and society.