KAJIAN JENIS GURITA (Octopus sp.) dan MAKANAN OLAHAN BERBASIS GURITA di KOTA BENGKULU dan KABUPATEN KAUR
Kata Kunci:
Gurita, Produk Olahan, Nilai Tambah, Masyarakat Pesisir, Kota Bengkulu, Kabupaten KaurAbstrak
Gurita (Octopus sp.) merupakan salah satu biota laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis gurita yang diperdagangkan di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur serta mengeksplorasi ragam makanan olahan berbasis gurita yang dihasilkan oleh masyarakat lokal. Metode yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur dengan pedagang dan pengolah makanan berbasis gurita, serta analisis deskriptif terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua spesies gurita dominan yang diperdagangkan adalah Octopus vulgaris dan Octopus cyanea. Makanan olahan berbasis guritaa yang populer meliputi sate gurita, kerupuk gurita, dan gurita kering, yang memiliki nilai tambah yang bervariasi. Sate gurita menunjukkan nilai tambah tertinggi sebesar 233%, diikuti oleh gurita kering (122%) dan kerupuk gurita (67%). Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pengembangan produk olahan gurita sebagai komoditas unggulan lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.
Octopus (Octopus sp.) is one of the marine biota that has high economic value and great potential to be developed into processed products. This research aims to identify the types of octopus sold in Bengkulu City and Kaur Regency and explore various octopus-based processed foods produced by local communities. The method used was semi-structured interviews with octopus-based food traders and processors, as well as descriptive analysis of the data obtained. The research results show that the two dominant octopus species that are promised are Octopus vulgaris and Octopus cyanea. Popular octopus-based processed foods include octopus satay, octopus crackers and dried octopus, which have varying added value. Octopus satay showed the highest added value at 233%, followed by dried octopus (122%) and octopus crackers (67%). It is hoped that this research can encourage the development of processed octopus products as a superior local commodity and increase the income of coastal communities.