https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpkp/issue/feedJurnal Pemikiran dan Kajian Pendidikan2025-06-29T15:26:52+00:00Open Journal Systemshttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpkp/article/view/11633ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU2025-06-05T07:58:51+00:00Wulan Dwi Kiranawulandwikirana57@gmail.comRosmawatyguest@jurnalhst.com<p>Skripsi ini berjudul “Analisis Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kutalimbaru” metode penelitian pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kutalimbaru menunjukkan keterampilan menulis teks eksplanasi yang baik pada empat aspek yang dinilai, yaitu Pernyataan Umum, Rangkaian Penjelasan, Interpretasi, dan Kaidah Kebahasaan, dengan nilai rata-rata 78,42. Namun perlu ditingkatkan untuk mencapai kualifikasi yang lebih tinggi.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pemikiran dan Kajian Pendidikanhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpkp/article/view/12430PENGGUNAAN MEDIA TRUTH OR DARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 PADA PEMBELAJARAN PANCASILA DI MI MA’ARIF KESEMEN2025-06-21T20:04:48+00:00Ratna Eka Purwaningtyas tyasratna18@gmail.comTasi'awati Salsa Kaliwanovia tasiawatisalsa@stkipbim.ac.id<p><em>The purpose of this study is to describe the use of truth or dare media on the learning outcomes of grade 5 students in Pancasila learning at MI Ma'arif Kesemen. The method in this study is qualitative, with data collection instruments in the form of observation, interviews, and documentation. The data analysis technique adopts the model from Miles and Huberman. With 10 students as research subjects.</em></p> <p><em>From the results of the study, it was obtained that the process of using truth or dare media was quite effective in learning. students who previously did not know the diversity of Indonesian culture now understand and are able to describe the diversity of Indonesian culture. Likewise, the students' responses when learning were very happy and enthusiastic. Based on the results of the study on Truth or Dare media, the ability to understand the diversity of Indonesian culture of fifth grade students after using truth or dare as a whole, the willingness to learn to understand the diversity of Indonesian culture of students was good with a value above the KKM. Therefore, Truth or Dare media can help students understand learning about the diversity of Indonesian culture.</em></p> <p> </p> <p>Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan media truth or dare terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada pembelajaran pancasila di MI Ma’arif Kesemen. Metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif, dengan instrumen pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik analisis data mengadopsi model dari Miles dan Huberman. Dengan subjek penelitian sebanyak 10 siswa. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses penggunaan media truth or dare cukup efektif dalam pembelajaran. siswa yang sebelumnya tidak mengetahui keragaman budaya Indonesia kini menjadi paham dan mampu mendeskripsikan keragaman budaya Indonesia. Begitu pula dengan respon siswa saat belajar sangat senang dan antusias. Berdasarkan hasil penelitian tentang media Truth or Dare, kemampuan untuk memahami keragaman budaya Indonesia siswa kelas V setelah menggunakan media truth or dare secara keseluruhan, kemauan untuk belajar memahami keragaman budaya Indonesia siswa sudah bagus dengan nilai lebih dari KKM. Oleh sebab itu, media Truth or Dare dapat membantu siswa memahami pembelajaran tentang keragaman budaya Indonesia</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pemikiran dan Kajian Pendidikanhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpkp/article/view/12210BENTUK-BENTUK KETIDAKADILAN GENDER PADA BUKU CATATAN HATI SEORANG GADIS KARYA ASMA NADIA DKK2025-06-18T04:25:28+00:00Nurhalimahayunurhalimh20171@gmail.comRita Ariantiritaarianti935@gmail.com<p>Latar belakang penelitian mengenai ketidakadilan gender dalam buku Catatan Hati Seorang Gadis karya Asma Nadia dkk adalah ketidakadilan pada perempuan menjadi masalah sosial yang umum di masyarakat, hal ini menggambarkan bahwa perempuan sering menjadi sasaran diskriminasi, pelecehan, bahkan kekerasan seksual sehingga pentingnya mengkaji penelitian ini sebagai upaya memahami dan menyadarkan masyarakat akan isu yang diangkat. Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan ketidakadilan gender yang terjadi buku Catatan Hati Seorang Gadis dalam bentuk subordinasi, marginalisasi, stereotype, violence, dan burden. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50 data yang berkaitan dengan ketidakadilan gender yang terdapat dalam buku Catatan Hati Seorang Gadis karya Asma Nadia dkk, di antaranya 3 data yang berkaitan dengan bentuk subordinasi pada perempuan, 25 dalam bentuk stereotype (pelabelan negatif), dan 23 data dalam bentu violence (kekerasan). Kesimpulan dari penelitian adalah ketidakadilan gender seharusnya di masyarakat tidak lagi terjadi pada perempuan karena pada hari ini ketimpangan tersebut sudah mulai diminimalisir sejak adanya gerakan emansipasi wanita. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender perlu terus ditanamkan pada masyarakat agar perempuan dapat memperoleh hak dan perlakuan yang adil tanpa diskriminasi.</p> <p><em>The background of the research on gender injustice in the book Catatan Hati Sebuah Gadis by Asma Nadia et al is that injustice that occurs to women often becomes a social problem that is still common in the real world, this illustrates that women are often the target of discrimination, harassment, and even sexual violence so that it is important to study this research as an effort to understand and make society aware of the issues raised. The purpose of this study is to describe gender injustice that occurs in the book Catatan Hati Sebuah Gadis in the form of subordination, marginalization, stereotypes, violence, and burden. The type used in this study is qualitative research with descriptive methods. The results of this study indicate that there are 50 data related to gender injustice contained in the book Catatan Hati Sebuah Gadis by Asma Nadia et al, including 3 data related to the form of subordination in women, 25 in the form of stereotypes (negative labeling), and 23 data in the form of violence. The conclusion of the study is that gender injustice in society should no longer occur to women because today this inequality has begun to be minimized since the women's emancipation movement. Therefore, awareness of the importance of gender equality needs to continue to be instilled in society so that women can obtain fair rights and treatment without discrimination.</em></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pemikiran dan Kajian Pendidikanhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpkp/article/view/12689ANALISIS PRAKTIK PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING DI KELAS V MIN 4 WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR2025-06-26T10:30:39+00:00Siska Sri Rahayusiskasrirahayu70@gmail.comJamiluddin Yacubjamiluddinyacub1464@gmail.comSeptiani Selly Susantisseptianiselly@gmail.com<p><em>This study aims to conduct an in-depth analysis of the instructional practice of Islamic Religious Education (PAI) utilizing the mind mapping method in Grade V at MIN 4 Way Jepara, East Lampung. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through participatory observation, in-depth interviews, and document analysis. The findings indicate that the integration of mind mapping into PAI instruction significantly enhances students’ active engagement and conceptual understanding of the subject matter. Learners demonstrated increased participation in classroom activities and were able to visually and systematically organize religious concepts through structured concept mapping. Despite several challenges—such as limited instructional time, varying student abilities, and a lack of facilities and teacher training—the method proved effective in creating an interactive and meaningful learning environment. The study recommends the integration of mind mapping as an innovative learning strategy in PAI instruction and emphasizes the need for adequate facilities and teacher training to maximize its implementation.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam praktik implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui pendekatan mind mapping pada peserta didik kelas V di MIN 4 Way Jepara, Lampung Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa integrasi metode mind mapping dalam pembelajaran PAI berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan partisipasi aktif siswa dan pemahaman konseptual terhadap materi ajar. Siswa menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran dan mampu merepresentasikan struktur materi keagamaan secara visual dan sistematis melalui pemetaan konsep. Meskipun terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan waktu, variasi kemampuan siswa, serta minimnya fasilitas dan pelatihan guru, metode ini tetap efektif dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan bermakna. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan mind mapping sebagai strategi pembelajaran yang inovatif dalam pendidikan PAI, serta perlunya dukungan fasilitas dan pelatihan guru untuk optimalisasi penerapan metode ini.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pemikiran dan Kajian Pendidikanhttps://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpkp/article/view/12259THE WRATH OF ACHILLES: HEROISM OR HUBRIS2025-06-18T19:26:49+00:00Helmalia Sinagahelmalia2307@gmail.comAshira Pakpahanguesst@jurnalhost.comTrytia Tobingguesst@jurnalhost.comNaiya Hutagalungguesst@jurnalhost.com<p><em>This study explores the complex duality of heroism through the character of Achilles as portrayed in The Song of Achilles by Madeline Miller and The Silence of the Girls by Pat Barker. The study examines Achilles’s journey through the lens of Joseph Campbell’s hero’s journey framework, analyzing his transformation from a noble warrior to a grief driven avenger. By contrasting the perspectives of Patroclus and Briseis, the paper highlights how narrative voice influences the perception of heroism. The research uses qualitative textual analysis to explore how love, loss, pride, and violence shape Achilles's legacy. Findings suggest that heroism is subjective, shaped by perspective and context, and that Achilles embodies both heroic ideals and human flaws. This analysis invites readers to reconsider fixed definitions of heroism and to understand that a hero can also be a figure of moral ambiguity.</em></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pemikiran dan Kajian Pendidikan