ANALISA SISTEM ABSENSI KARYAWAN DENGAN FINGERPRINT PADA PT. BINTANG INSPEKSI INDONESIA
Kata Kunci:
Sistem Absensi, Fingerprint, Bio Finger, Karyawan, Pt. Bintang Inspeksi IndonesiaAbstrak
Employee attendance is a crucial element in human resource management within a company. PT. Bintang Inspeksi Indonesia, a company engaged in Occupational Health and Safety (OHS) services, has implemented a fingerprint-based attendance system to improve the accuracy and efficiency of recording employee attendance. This study aims to analyze the effectiveness of the fingerprint attendance system implementation and to identify challenges and development opportunities to support better attendance management. The findings indicate that the fingerprint system generally facilitates more accurate and automated attendance recording. However, several issues were observed, such as fingerprint reading errors due to physical conditions of the fingers and the lack of integration between the attendance system and the payroll system. Based on these findings, there is a need for a more integrated system and enhanced user guidance to improve operational effectiveness.
Absensi karyawan merupakan elemen penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di sebuah perusahaan. PT. Bintang Inspeksi Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), telah menerapkan sistem absensi menggunakan teknologi fingerprint untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi pencatatan kehadiran karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas implementasi sistem absensi berbasis fingerprint serta mengidentifikasi kendala dan peluang pengembangan sistem dalam mendukung manajemen kehadiran karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas implementasi sistem absensi berbasis fingerprint Hasil dari analisis menunjukkan bahwa sistem fingerprint secara umum telah membantu pencatatan kehadiran karyawan dengan lebih akurat dan otomatis. Namun, masih ditemukan beberapa kendala seperti kesalahan pembacaan sidik jari akibat kondisi fisik jari serta belum terintegrasinya sistem absensi dengan sistem penggajian. Berdasarkan hasil tersebut, dibutuhkan pengembangan sistem yang terintegrasi dan peningkatan sosialisasi penggunaan alat kepada karyawan untuk meningkatkan efektivitas operasional.