KORELASI SELF EFFICACY DAN KECEMASAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA FRESH GRADUATED DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
Kata Kunci:
Self-Efficacy, Kecemasan, Fresh GraduateAbstrak
Fresh graduates are newly graduated individuals who face various social issues, including the challenges of workplace competency. Discrepancies between expectations and reality often lead to anxiety, making strong self-efficacy essential for coping. This study analyzes the relationship between self-efficacy and anxiety using purposive sampling on 100 fresh graduates from Universitas Muhammadiyah Pontianak in 2023. The research instruments used a Likert scale based on Bandura's (1997) theory for self-efficacy and Ghufron & Risnawati's (2010) framework for anxiety. Statistical testing with SPSS 25, using Spearman's rank correlation, revealed a moderate negative correlation of -40.7%, with the remaining 59.3% influenced by other factors. The categorization results indicated that 78% of respondents had high self-efficacy, while 72% experienced low anxiety. This study successfully revealed the relevance of self-efficacy in the phenomenon of anxiety regarding entering the workforce. Based on data categorization, the lowest-scoring indicator of self-efficacy was related to confidence in one's ability to enter the workforce. This finding highlights the need to strengthen self-efficacy in various efforts to prepare for employment, as a means of minimizing anxiety among fresh graduates.
Fresh graduate merupakan lulusan baru yang menghadapi berbagai problematika sosial, termasuk tantangan kompetensi dunia kerja. Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan sering menimbulkan kecemasan, sehingga individu perlu memiliki self-efficacy yang baik untuk menghadapinya. Penelitian ini menganalisis hubungan self-efficacy dan kecemasan dengan pertimbangan teknik purposive sampling pada 100 fresh graduate Universitas Muhammadiyah Pontianak tahun 2023. Instrumen penelitian menggunakan skala Likert berdasarkan teori Bandura (1997) untuk self-efficacy dan Ghufron & Risnawati (2010) untuk kecemasan. Pengujian dengan komputasi SPSS 25 menggunakan korelasi rank Spearman menunjukkan hubungan negatif dengan kategori sedang sebesar (-40,7%) sedangkan -59,3% dipengaruhi faktor lain. Hasil kategorisasi menunjukkan 78% responden memiliki self-efficacy tinggi, sementara 72% memiliki kecemasan rendah. Penelitian ini berhasil mengungkapkan jika self-effiacy memiliki relevansi dengan fenomena kecemasan menghadapi dunia kerja. Berdasarkan kategorisasi data penelitian mengungkapkan jika indikator yang memiliki nilai paling rendah pada aspek self efficacy berhubungan dengan kepercayaan diri mengenai kemampuan dalam menghadapi dunia kerja. Hal ini menjelaskan jika diperlukan penguatan self-efficacy terhadap berbagai upaya yang sudah dilakukan dalam menghadapi dunia kerja sebagai bentuk meminimalisir fenomena kecemasan bagi fresh graduate.