PERAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERCAYA DIRI PADA PESERTA DIDIK MELALUI KULIAH TUJUH MENIT DI MTs AL KHAIRAAT BIROMARU
Kata Kunci:
Peran Guru, Akidah Akhlak, Percaya Diri, Kuliah Tujuh Menit (Kultum)Abstrak
Penelitian ini mengkaji mengenai 'Peran Guru Akidah Akhlak dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik melalui Kuliah Tujuh Menit di MTs Al Khairaat Biromaru'. Fokus utama dari penelitian ini mencakup dua hal, yaitu: (1) Bagaimana peran guru akidah akhlak dalam membangun kepercayaan diri peserta didik melalui kegiatan kuliah tujuh menit di MTs Al Khairaat Biromaru, dan (2) Bagaimana perkembangan rasa percaya diri peserta didik setelah mengikuti kuliah tujuh menit di sekolah tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian adalah MTs Al Khairaat Biromaru. Seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, verifikasi, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Peran guru akidah akhlak dalam meningkatkan percaya diri peserta didik melalui kuliah tujuh menit di MTs Al Khairaat Biromaru memiliki tiga peran penting yaitu sebagai fasilitator, sebagai pembimbing dan sebagai motivator.(2) Peningkatan percaya diri peserta didik melalui kuliah tujuh menit di MTs Al Khairaat Biromaru terlihat dari beberapa indikator, antara lain: kemampuan berbicara di depan umum, keberanian menyampaikan pendapat, penggunaan bahasa yang lebih terstruktur, serta peningkatan rasa tanggung jawab dalam mempersiapkan materi. Sebelum mengikuti kegiatan kultum, sebagian besar peserta didik menunjukkan sikap ragu-ragu, malu, dan takut melakukan kesalahan saat berbicara di depan umum. Namun, setelah beberapa kali terlibat dalam kegiatan ini, mereka menjadi lebih terbuka, antusias, dan percaya diri. Peningkatan ini juga didukung oleh bimbingan dan motivasi dari guru Akidah Akhlak yang secara aktif memberikan arahan sebelum dan sesudah pelaksanaan kultum. Penelitian ini menghasilkan dua impilaksi penting. Bagi guru, kegiatan kultum ini bisa dijadikan sebagai salah satu strategi pembelajaran materi keislaman yang dapat meningkatkan karakter peserta didik. Bagi peserta didik sendiri, keterlibatan dalam kegiatan kultum dapat memberikan dampak positif terhadap kepercayaan diri, sehingga peserta didik lebih aktif dan berani mengekspresikan pendapat dan nilai-nilai keagamaan yang diyakini. Kerja sama yang erat antara guru dan peserta didik diharapkan dapat memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan hasil yang dicapai lebih optimal.