PENGGUNAAN BAHASA SLANG PADA KONTEN YOUTUBE AGATHA CHELSEA “PLAYLIST SAFE SPACE” TERHADAP NILAI KARAKTER MAHASISWA DI KOTA SEMARANG

Penulis

  • Rizza Khalimatu Maghfiroh Universitas Islam Sultan Agung Semarang
  • Evi Chamalah Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Kata Kunci:

Bahasa Slang, Mahasiswa, Youtube, Komunikasi, Nilai Karakter, Gen Z

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan bahasa slang dalam podcast YouTube Agatha Chelsea terhadap personalitas mahasiswa Generasi Z di Kota Semarang. Bahasa slang yang berkembang di media sosial, khususnya YouTube, telah menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh mahasiswa dalam membangun identitas dan interaksi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi konten dan wawancara terhadap sepuluh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa slang memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter mahasiswa, seperti meningkatkan kepercayaan diri, menciptakan kedekatan sosial, dan memperkuat ekspresi diri. Namun demikian, penggunaan yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman, mengganggu etika berbahasa formal, serta menimbulkan stereotip negatif terhadap personalitas mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran linguistik dan kemampuan memilah konteks agar bahasa slang dapat berfungsi sebagai medium komunikasi yang adaptif tanpa mengaburkan nilai karakter yang positif.

This study aims to examine the influence of slang language used in Agatha Chelsea’s YouTube podcast on the personalities of Generation Z students in Semarang. Slang, which has flourished on social media—particularly YouTube—has become part of everyday communication among students, serving as a tool for identity expression and social bonding. Employing a descriptive qualitative approach, the research gathered data through content observation and interviews with ten university students in Semarang. The findings reveal that slang significantly contributes to students' personality development by boosting self-confidence, facilitating social closeness, and enhancing self-expression. Nevertheless, excessive use may lead to miscommunication, weaken formal language ethics, and cause negative stereotypes about student character. Thus, linguistic awareness and contextual discernment are essential to ensure that slang functions as an adaptive communication medium without diminishing positive character values.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29