HUBUNGAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR DENGAN TEKNOLOGI IRIGASI PADA USAHATANI HORTIKULTURA DI KOTA SERANG

Penulis

  • Safa Alvia Carissa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Vini Amelia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Citra Wulandari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Cathleya Aura Rachma Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Aliudin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kata Kunci:

Efisiensi Air, Teknologi Irigasi, Hortikultura, Pertanian Berkelanjutan

Abstrak

Efisiensi penggunaan air menjadi isu krusial dalam pengembangan pertanian hortikultura berkelanjutan, terutama di wilayah urban-agraris yang menghadapi tekanan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara teknologi irigasi dengan efisiensi penggunaan air pada usahatani hortikultura di Kota Serang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif korelasional dengan analisis data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, dan berbagai sumber ilmiah relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas petani masih menggunakan sistem irigasi permukaan tradisional, sedangkan adopsi teknologi irigasi modern seperti tetes dan sprinkler baru mencapai 3,68%. Rata-rata efisiensi penggunaan air sebesar 38,5%, menandakan adanya inefisiensi yang signifikan. Analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara penerapan teknologi irigasi modern dan peningkatan efisiensi penggunaan air. Faktor-faktor penghambat adopsi teknologi meliputi keterbatasan modal, kurangnya pelatihan teknis, serta minimnya dukungan kelembagaan. Kajian ini merekomendasikan penguatan kebijakan daerah, peningkatan kapasitas petani, dan intervensi teknologi sebagai strategi untuk mewujudkan sistem irigasi yang efisien dan adaptif terhadap perubahan iklim. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengambil kebijakan dalam upaya modernisasi pertanian hortikultura yang berkelanjutan.

Water use efficiency is a critical issue in the development of sustainable horticultural farming, particularly in urban-agricultural regions that face increasing pressure from climate change and limited water resources. This study aims to examine the relationship between irrigation technology and water use efficiency in horticultural farming in Serang City, Indonesia. A quantitative correlational method was employed using secondary data from the Central Statistics Agency (BPS), the Ministry of Agriculture, and various relevant scientific publications. The findings indicate that the majority of farmers still rely on traditional surface irrigation systems, while the adoption of modern irrigation technologies, such as drip and sprinkler systems, remains low at only 3.68%. The average water use efficiency is 38.5%, indicating a significant level of inefficiency. Statistical analysis reveals a strong positive correlation between the use of modern irrigation technology and increased water efficiency. Key barriers to adoption include limited capital, lack of technical training, and insufficient institutional support. This study recommends strengthening local policy frameworks, improving farmers’ technical capacity, and promoting technological intervention as key strategies to establish efficient and climate-resilient irrigation systems. The results of this study are expected to serve as a reference for policymakers in supporting the modernization of sustainable horticultural agriculture.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29