ANALISIS SUMBER PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN PERKOTAAN DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN

Penulis

  • Dwi Tarisya Universitas Negeri Medan
  • Isyrofirrahmah Br.Nst Universitas Negeri Medan
  • Rehan Shafira Universitas Negeri Medan
  • Syahrial Universitas Negeri Medan

Kata Kunci:

Pencemaran Udara, PM2.5, Risiko Kesehatan, Hazard Quotient, Kualitas Udara, Kota Berkelanjutan

Abstrak

Perkembangan wilayah perkotaan yang pesat menyebabkan peningkatan aktivitas transportasi, industri, dan pembangunan yang menghasilkan emisi polutan dalam jumlah besar ke atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi polutan udara seperti PM2.5, NO₂, dan O₃ serta mengevaluasi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data primer melalui pengukuran kualitas udara menggunakan High-Volume Air Sampler (HVAS) dan survei kesehatan masyarakat, serta data sekunder dari instansi pemerintah. Analisis statistik dan perhitungan hazard quotient (HQ) digunakan untuk mengukur tingkat risiko kesehatan. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 di beberapa titik strategis melebihi ambang batas WHO, dan nilai HQ menunjukkan risiko kesehatan yang signifikan terutama di dekat kawasan industri dan jalur lalu lintas padat. Ditemukan pula korelasi positif antara tingkat paparan polutan dengan prevalensi gangguan pernapasan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi mitigasi kolaboratif melalui pengawasan emisi, pengembangan transportasi ramah lingkungan, dan peningkatan ruang terbuka hijau untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan berkelanjutan.

The rapid development of urban areas leads to an increase in transportation, industrial, and development activities that produce large amounts of pollutant emissions into the atmosphere. This study aims to identify the concentration of air pollutants such as PM2.5, NO₂, and O₃ and evaluate their impact on public health in urban areas. The research method used is a quantitative approach with primary data collection through air quality measurements using High-Volume Air Sampler (HVAS) and public health surveys, as well as secondary data from government agencies. Statistical analysis and hazard quotient (HQ) calculations were used to measure the level of health risk. Results showed that PM2.5 concentrations at several strategic points exceeded the WHO threshold, and HQ values indicated significant health risks especially near industrial areas and heavy traffic lanes. There was also a positive correlation between the level of exposure to pollutants and the prevalence of respiratory disorders. Therefore, collaborative mitigation strategies through emission monitoring, development of green transportation, and increasing green open space are needed to create a healthy and sustainable urban environment.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29