DOMINASI MITOS KECANTIKAN DALAM CERPEN BUNGA-BUNGA BERACUN DI ROK LIPIT RETNO KARYA CINDY WIJAYA: ANALISIS BERDASARKAN TEORI NAOMI WOLF

Abstrak

Artikel ini menganalisis dominasi mitos kecantikan dalam cerpen Bunga-bunga Beracun di Rok Lipit Retno karya Cindy Wijaya dengan menggunakan teori The Beauty Myth dari Naomi Wolf sebagai kerangka teoretis. Wolf berargumen bahwa standar kecantikan bukanlah hal yang alamiah, melainkan konstruksi sosial yang digunakan sebagai alat kontrol terhadap perempuan. Melalui pendekatan kualitatif dan pembacaan mendalam terhadap teks cerpen, penelitian ini mengidentifikasi lima bentuk dominasi kecantikan: atas tubuh, budaya, seksualitas, citra dan media, serta konsumsi. Tokoh Retno dalam cerpen merepresentasikan perempuan ideal versi institusi, yang penampilannya digunakan sebagai alat untuk menekan dan mengontrol perempuan lain di lingkungan kerja. Simbol “bunga-bunga beracun” pada rok lipit Retno menggambarkan tekanan sosial yang tersembunyi di balik estetika yang tampak indah. Hasil penelitian ini menemukan sejumlah bentuk dominasi kecantikan yang diekspresikan melalui ungkapan-ungkapan naratif dalam cerpen, seperti deskripsi tubuh, diksi visual, dan komentar sosial yang menyiratkan hierarki estetika. Selain itu, ditemukan bahwa kekuasaan simbolik atas tubuh perempuan diproduksi dan direproduksi melalui norma-norma kerja, relasi sosial, dan ekspektasi kultural yang diinternalisasi oleh para tokohnya. Analisis ini menunjukkan bagaimana mitos kecantikan beroperasi secara sistemik dalam kehidupan sehari-hari perempuan dan bagaimana sastra dapat menjadi medium untuk mengkritisi serta merefleksikan dominasi tersebut.

This article analyzes the domination of beauty myths in the short story Bunga-bunga Beracun di Rok Lipit Retno (“Poisonous Flowers in Retno’s Pleated Skirt”) by Cindy Wijaya, using Naomi Wolf’s theory The Beauty Myth as the theoretical framework. Wolf argues that beauty standards are not natural but are socially constructed tools of control over women. Through a qualitative approach and close reading of the text, this study identifies five forms of beauty domination: over the body, culture, sexuality, image and media, and consumption. The character Retno represents the institutional ideal woman, whose appearance is used to pressure and control other women in the workplace. The symbol of the "poisonous flowers" on Retno’s pleated skirt illustrates the hidden social pressures behind seemingly beautiful aesthetics. This research reveals various forms of beauty domination expressed through narrative elements in the story, such as bodily descriptions, visual diction, and social commentary that imply aesthetic hierarchies. Furthermore, it finds that symbolic power over women’s bodies is produced and reproduced through workplace norms, social relations, and culturally internalized expectations among the characters. This analysis demonstrates how the beauty myth operates systemically in women’s everyday lives and how literature can serve as a medium to critique and reflect upon such domination.