KARYA TARI MANITI GALOK: INTERPRETASI PERJALANAN BUYA LUBUAK LANDUA DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Penulis

  • Yuni Partiwi Institute Seni Indonesia Padangpanjang
  • Syahril Institute Seni Indonesia Padangpanjang
  • Rasmida Institute Seni Indonesia Padangpanjang
  • Donny Osmond Institute Seni Indonesia Padangpanjang
  • Fattahul Anugraha Institute Seni Indonesia Padangpanjang

Kata Kunci:

Tradisi Manjalang Buya, Meniti, Koreografi Kontemporer

Abstrak

Karya tari “Maniti Galok” terinspirasi dari sebuah fenomena Budaya yang ada di Jorong Lubuak Landua, Kabupaten Pasaman Barat yaitu tradisi Manjalang Buya. Tradisi Manjalang buya merupakan kegiatan bertamu ke surau yang dilakukan setiap tahunnya untuk menjalin sillaturahmi agar mempererat hubungan tali persaudaraan antara masyarakat. Fokus permasalahan yang di garap adalah tentang menapaki peristiwa Buya Lubuak Landua dan menginterpretasikan perjalanan Buya Lubuak Landua dalam menyebarkan ajaran Islam di Pasaman Barat yang di ambil dengan kata kunci Meniti. Teori yang digunakan sebagai pendekatan dalam karya ini adalah Teori Fenomenologi sedangkan Metode yang pengkarya gunakan Metode Alma M. Hawkins yakni eksplorasi, improvisasi, evaluasi. Karya yang digarap menjadi sebuah karya tari baru yang berbentuk koreografi kontemporer dengan menggunakan jenis music tecno live. Karya yang terbagi dalam tiga bagian ini ditarikan oleh delapan orang penari, lima penari laki-laki dan tiga penari perempuan yang digarap dalam tipe Abstrak dan tema budaya religi yang diberi judul Maniti Galok dan ditampilkan di Auditorium Boestanul Arifin Adam Institut Seni Indonesia Padangpanjang pada tanggal 15 juli 2025.

The dance work "Maniti Galok" is inspired by a cultural phenomenon in Jorong Lubuak Landua, West Pasaman Regency, namely the Manjalang Buya tradition. The Manjalang buya tradition is an activity of visiting the surau which is carried out every year to establish friendship in order to strengthen the bonds of brotherhood between the community. The focus of the problem being worked on is about tracing the events of Buya Lubuak Landua and interpreting the journey of Buya Lubuak Landua in spreading Islamic teachings in West Pasaman which is taken with the keyword Meniti. The theory used as an approach in this work is the Phenomenological Theory while the method used by the artist is the Alma M. Hawkins Method, namely exploration, improvisation, evaluation. The work being worked on is a new dance work in the form of contemporary choreography using live techno music. This work, which is divided into three parts, was danced by eight dancers, five male dancers and three female dancers, which was created in the Abstract type and with a religious cultural theme entitled Maniti Galok and was performed at the Boestanul Arifin Adam Auditorium, Padangpanjang Indonesian Arts Institute on July 15, 2025.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30