DINAMIKA KOMUNIKASI GURU DALAM MENANGANI BULLYING DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZ RAUDHATUL ULUUM

Penulis

  • Dea Amorita Sekolah Tinggi Agama Islam Riyadhul Jannah Subang
  • Putri Hendriyani Sekolah Tinggi Agama Islam Riyadhul Jannah Subang
  • Ahim Ibrahim Sekolah Tinggi Agama Islam Riyadhul Jannah Subang

Kata Kunci:

Bullying, Pondok Pesantren, Komunikasi Guru, Penanganan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan dinamika komunikasi guru dalam mengatasi kasus bullying di pesantren. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan guru dan observasi langsung. Temuan penelitian menyoroti strategi komunikasi yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi kasus-kasus intimidasi di lingkungan sekolah berasrama. Komunikasi antara guru dan siswa dianggap penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di lingkungan pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memanfaatkan berbagai strategi komunikasi, termasuk pendekatan terbuka dan empati, untuk membangun hubungan yang kuat dengan siswa dan membina saluran komunikasi yang efektif. Selain itu, guru berperan dalam memfasilitasi dialog terbuka mengenai masalah sosial dan emosional, termasuk perundungan, untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik di antara semua pihak yang terlibat. Lebih jauh lagi, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi guru dalam komunikasi dan pencegahan intimidasi. Implikasi praktis dari temuan ini termasuk pengembangan program anti-intimidasi yang lebih efektif dan peningkatan kompetensi komunikasi bagi guru di pesantren. Penelitian tersebut juga menekankan perlunya kolaborasi antara guru, staf pondok pesantren, dan orang tua dalam mengatasi kasus bullying secara holistik. Dengan demikian, upaya pencegahan dan intervensi dapat lebih terkoordinasi dan efektif. Kesimpulannya, komunikasi guru berperan penting dalam mengatasi kasus bullying di pesantren. Dengan pendekatan yang tepat dan kerjasama yang solid antar seluruh pemangku kepentingan, pesantren dapat menjadi lingkungan yang aman dan inklusif bagi seluruh santri.

This research aims to investigate the role and dynamics of teacher communication in addressing bullying cases in Islamic boarding schools. Using a qualitative approach and a case study method, data were collected through in-depth interviews with teachers and direct observations. The research findings highlight communication strategies employed by teachers to identify, prevent, and address bullying cases within the boarding school environment. Communication between teachers and students is deemed crucial in establishing a safe and supportive environment within the boarding school. The research results indicate that teachers utilize various communication strategies, including open approaches and empathy, to build strong relationships with students and foster effective communication channels. Additionally, teachers play a role in facilitating open dialogue concerning social and emotional issues, including bullying, to foster better understanding among all parties involved. Furthermore, the research underscores the importance of continuous training and education for teachers in communication and bullying prevention. Practical implications of these findings include the development of more effective anti-bullying programs and the enhancement of communication competence for teachers in boarding schools. The research also emphasizes the necessity of collaboration among teachers, boarding school staff, and parents in addressing bullying cases holistically. Thus, prevention and intervention efforts can be more coordinated and effective. In conclusion, teacher communication plays a crucial role in addressing bullying cases in Islamic boarding schools. With the appropriate approach and solid cooperation among all stakeholders, boarding schools can become safe and inclusive environments for all students.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30