HUBUNGAN KARAKTERISTIK MATERNAL DENGAN KEJADIAN PREEKAMPSIA DI RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG KABUPATEN JEMBER
Kata Kunci:
Preeklampsia, Karakteristik Maternal, Usia, Paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), Riwayat Rreeklampsia, Rumah Sakit Daerah BalungAbstrak
Preeklampsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang serius dan dapat menyebabkan morbiditas serta mortalitas pada ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik maternal, termasuk usia, paritas, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan riwayat preeklampsia, dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Daerah Balung, Kabupaten Jember. Penelitian menggunakan desain studi Cross-Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 126 ibu hamil di Rumah Sakit Daerah Balung. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester 2 dan 3 di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember pada bulan Juli 2024 dengan jumlah 184 kasus. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 126 responden, 31 ibu hamil (24.6%) mengalami preeklampsia. Mayoritas responden adalah multipara (76.2%), diikuti oleh primipara (22.2%), dan grandemultipara (1.6%). Sebagian besar responden (77%) memiliki IMT dalam kategori berlebih. Analisis statistik menunjukkan bahwa IMT berlebih dan riwayat preeklampsia memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklampsia, sementara usia dan paritas tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini bahwa di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember, faktor risiko utama untuk preeklampsia adalah IMT berlebih dan riwayat preeklampsia. Usia dan paritas tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi kejadian preeklampsia. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan berat badan dan pemantauan ketat bagi ibu hamil dengan riwayat preeklampsia untuk mengurangi risiko preeklampsia. Intervensi preventif dan edukasi kesehatan yang lebih intensif diperlukan untuk menurunkan prevalensi preeklampsia di kalangan ibu hamil.