HILIRISASI NIKEL DAN TANTANGAN PERLINDUNGAN HAK LINGKUNGAN DI INDONESIA: STUDI KASUS KAWASAN INDUSTRI BANTAENG
Kata Kunci:
Smelter, Bantaeng, KIBA, Pencemaran, LingkunganAbstrak
Peningkatan kegiatan hilirisasi nikel di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, khususnya oleh perusahaan Huadi Group melalui enam unit industrinya, telah membawa dampak besar terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana operasi pabrik-pabrik pengolahan nikel di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) telah menyebabkan pencemaran udara, tanah, dan air yang signifikan. Dengan melibatkan metode deskriptif analitik, jurnal ini memaparkan data lapangan dari uji laboratorium lingkungan, kesaksian masyarakat, dan wawasan medis. Hasil temuan ini diharapkan dapat memberikan dasar ilmiah bagi pemangku kepentingan dan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang melindungi hak-hak warga dan ekosistem.
The increase in nickel downstream activities in Bantaeng Regency, South Sulawesi, especially by the Huadi Group company through its six industrial units, has had a major impact on the environment and local communities. This article explores how the operations of nickel processing plants in the Bantaeng Industrial Estate (KIBA) have caused significant air, soil, and water pollution. By involving descriptive analytical methods, this journal presents field data from environmental laboratory tests, community testimonies, and medical insights. The results of these findings are expected to provide a scientific basis for stakeholders and the government in formulating policies that protect the rights of citizens and ecosystems.