PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI NILAI KEARIFAN LOKAL PERAHU BIDAR PALEMBANG

Penulis

  • Dina Sri Nindiati Universitas PGRI Palembang
  • Marsel Putra Rifki Universitas PGRI Palembang
  • Deka Vahrezi Universitas PGRI Palembang
  • Cikmat Irwan Putra Universitas PGRI Palembang
  • Irwansyah Putra Universitas PGRI Palembang

Kata Kunci:

Tradisi Bidar, Pembelajaran Sejarah, Kearifan Lokal, Pembentukan Karakter

Abstrak

Tradisi Bidar dari Palembang adalah bagian dari warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur, Tradisi ini menjadi representasi identitas masyarakat Palembang sekaligus memiliki potensi sebagai media pembelajaran sejarah berbasis kearifan lokal. Dalam konteks pembelajaran sejarah, nilai-nilai tersebut dapat berkontribusi pada pembentukan karakter siswa yang mencintai budaya, toleran, dan memiliki semangat nasionalisme yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran tradisi Bidar dalam pembelajaran sejarah sebagai sarana yang efektif untuk membentuk karakter siswa. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis nilai nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi Bidar dan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif berbasis studi literatur. Data yang digunakan berasal dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, artikel, dan dokumen terkait yang relevan dengan topik penelitian. Analisis dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai kontribusi tradisi Bidar terhadap pendidikan karakter. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tradisi Bidar mampu mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam pembelajaran sejarah. Siswa tidak hanya belajar sejarah secara kontekstual, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai seperti kerja sama, sportivitas, dan pelestarian budaya. Pendekatan ini meningkatkan minat siswa terhadap sejarah dan relevansi pembelajaran dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kesimpulannya, tradisi Bidar dapat dijadikan media pembelajaran yang efektif untuk membangun karakter siswa yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal. Pengintegrasian nilai-nilai ini berkontribusi pada pembentukan generasi muda yang berkarakter kuat, memiliki identitas budaya, dan mampu menghadapi tantangan globalisasi. Dengan demikian, kearifan lokal tidak hanya menjadi warisan budaya masa lalu, tetapi juga menjadi pijakan untuk masa depan.

The Bidar Tradition of Palembang is part of a rich cultural heritage imbued with noble values. This tradition represents the identity of the Palembang community and holds potential as a medium for history education based on local wisdom. In the context of history learning, these values can contribute to shaping students' character, fostering a love for culture, tolerance, and a strong sense of nationalism. This study aims to explore the role of the Bidar tradition in history education as an effective means of character building. Additionally, it examines the local wisdom values embedded in the Bidar tradition and how these values are applied in school education. The research employs a qualitative approach with descriptive analysis based on literature studies. Data were gathered from various sources such as journals, books, articles, and relevant documents related to the research topic. The analysis seeks to provide a deep understanding of the Bidar tradition's contribution to character education. The findings reveal that the Bidar tradition can integrate local wisdom values into history education. Students not only learn history contextually but also internalize values such as cooperation, sportsmanship, and cultural preservation. This approach enhances students' interest in history and the relevance of learning in their daily lives. In conclusion, the Bidar tradition can serve as an effective educational medium for building students' character rooted in local cultural values. The integration of these values contributes to the development of a young generation with strong character, cultural identity, and the ability to face the challenges of globalization. Thus, local wisdom is not merely a cultural heritage of the past but also a foundation for the future.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-30