PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI SULAWESI SELATAN: ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN
Kata Kunci:
Bank Syariah, Sulawesi Selatan, Pengembangan Ekonomi, Keuangan Syariah, Analisis Peluang Dan TantanganAbstrak
Penelitian ini menganalisis perkembangan perbankan syariah di Sulawesi Selatan dengan fokus pada identifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangannya. Studi dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui analisis data sekunder dari laporan OJK, statistik perbankan syariah, dan kajian literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bank syariah di Sulawesi Selatan memiliki tren positif dengan pertumbuhan aset rata-rata 15,2% per tahun dalam periode 2015-2018. Peluang pengembangan didukung oleh faktor demografi penduduk yang mayoritas Muslim, dukungan regulasi pemerintah daerah, dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap ekonomi syariah. Namun, beberapa tantangan masih dihadapi, antara lain keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten, infrastruktur teknologi yang belum optimal, dan tingkat literasi keuangan syariah masyarakat yang masih rendah. Penelitian ini juga mengidentifikasi pentingnya integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pengembangan produk dan layanan perbankan syariah. Kesimpulannya, prospek pengembangan bank syariah di Sulawesi Selatan sangat potensial namun memerlukan strategi komprehensif yang melibatkan koordinasi aktif antara regulator, lembaga keuangan syariah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada.
This study analyzes the development of Islamic banking in South Sulawesi, focusing on identifying opportunities and challenges faced in its development efforts. The research was conducted using a descriptive qualitative approach through secondary data analysis from OJK reports, Islamic banking statistics, and related literature reviews. The results indicate that Islamic banking development in South Sulawesi shows a positive trend with an average asset growth of 15.2% per year during the 2015-2018 period. Development opportunities are supported by demographic factors of the predominantly Muslim population, regional government regulatory support, and increasing public awareness of Islamic economics. However, several challenges remain, including limited competent human resources, suboptimal technological infrastructure, and low levels of public Islamic financial literacy. This study also identifies the importance of integrating local wisdom values in developing Islamic banking products and services. In conclusion, the prospect of Islamic banking development in South Sulawesi is highly potential but requires a comprehensive strategy involving active coordination between regulators, Islamic financial institutions, and other stakeholders to optimize opportunities and overcome existing challenges.