ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN POLITIK DINASTI JOKOWI PADA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2024 DI MEDIA ONLINE KOMPAS.COM

Abstrak

Penelitian ini membahas metode analisis framing dalam unggahan berita online pada media Kompas.com tentang isu politik dinasti Jokowi dalam Pemilihan Presiden tahun 2024. Model analisis yang digunakan adalah model analisis milik Robert. N. Entman. Ada lima berita yang dianalisis dalam rentang waktu 29 Januari-3Juni 2024. Di antaranya adalah dengan  (1)“TPN Ganjar-Mahfud: Masa Mau Punya Wapres seperti Gibran?”, (2)“Wacana anak – mantu Jokowi maju pilkada indonesia dianggap darurat ”politik dinasti””, (3)“Putusan MA diperiksai bisa semakin menguatkan dinasti politik”, (4)“Isu Politik Dinasti Jokowi, Pakar Konstitusi tidak dirancang untuk keluarga”, (5)“Saat Gibran enggan mengomentari putusan MA dinilai muluskan dinasti politik jokowi”. Setelah dianalisis ditemukan adanya agenda framing dalam kelima berita yang diunggah oleh Kompas.com, yakni dalam pemilihan isu dan penonjolan aspek maupun pendefinisian masalah dalam isu politik dinasti Jokowi, latar belakang awal mula permasalahan politik dinasti Jokowi, penilaian moral terhadap isu politik dinasti Jokowi yang menuai pro-kontra, dan penemuan solusi untuk mengatasi isu politik dinasti Jokowi. Ditemukan bahwa politik dinasti Jokowi adalah kebenaran mutlak yang tidak perlu dipertimbangkan lagi.

This research discusses the framing analysis method in online news uploads on Kompas.com media regarding the political issue of the Jokowi dynasty in the 2024 Presidential Election. The analysis model used is Robert’s analysis model. N. Entman. There are five news stories analyzed in the period 29 January-3 June 2024. Among them is the (1)“TPN Ganjar-Mahfud: Do you want to have a vice president like Gibran?”, (2)“The discourse of Jokowi’s sons and daughters-in-law to run for the Indonesian regional elections is considered a “dynasty politics” emergency,” (3)“The Supreme Court’s decision being examined could further strengthen political dynasties,” (4)“Political Issues of the Jokowi Dynasty, Constitutional Experts are not designed for families”, (5)“When Gibran was reluctant to comment on the Supreme Court’s decision, it was seen as smoothing Jokowi’s political dynasty.” After analysis, it was found that there was a framing agenda in the five news stories uploaded by Kompas.com, namely in selecting issues and highlighting aspects and defining problems in the political issues of the Jokowi dynasty, the background to the beginning of the political problems of the Jokowi dynasty, the moral assessment of the political issues of the Jokowi dynasty that reaped pros and cons, and finding solutions to overcome the political issues of the Jokowi dynasty. It was found that the Jokowi dynasty politics was an absolute truth that no longer needed to be considered.