IMPLEMENTASI BUDAYA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI MAN PK (PROGRAM KEAGAMAAN) MAKASSAR
Kata Kunci:
Budaya Madrasah, Pendidikan KarakterAbstrak
Penelitian ini mengkaji Implementasi Budaya Madrasah dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik di MAN PK (Program Keagamaan) Makassar melalui pendekatan budaya kulrural dan struktural serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan siswa di sekolah tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan akhir. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter terintegrasi dalam berbagai aspek budaya yang mencakup perilaku warga madrasah, tradisi sehari-hari, dan simbol-simbol budaya. Perilaku warga madrasah telah mencerminkan nilai-nilai karakter yang telah menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari berkat upaya integrasi nilai-nilai tersebut dalam setiap aktivitas dan tradisi madrasah melalui proses pembiasaan. Selain itu, budaya madrasah dalam pengembangan pendidikan karakter juga tercermin dalam simbol-simbol budaya seperti lambang madrasah, pengaturan ruang kelas, asrama, dan seragam warga madrasah. Implementasi budaya madrasah dalam membangun karakter peserta didik dilakukan melalui pendekatan struktural yang memanfaatkan unsur-unsur fungsional dalam menyelenggarakan pendidikan karakter. Hal ini bertujuan untuk melakukan pengawasan dan pembimbingan terhadap perkembangan budaya madrasah, khususnya terkait dengan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter di kalangan warga madrasah, terutama peserta didik. Faktor yang mendukung penerapan budaya madrasah dalam mengembangkan karakter peserta didik meliputi lingkungan positif, dukungan sumber daya manusia profesional, kegiatan ekstrakurikuler, pengawasan konsisten, serta kolaborasi antar siswa. Faktor penghambat yaitu keterbatasan sumber daya, baik dari segi finansial maupun fasilitas, serta rendahnya kesadaran siswa.