NAGARI GADUT GOVERNMENT POLICY COMMUNICATION STRATEGY, BUMNAG GASTRA AND PRIVATE AND COMMUNITY PARTICIPATION IN GREEN WASTE MANAGEMENT

Abstrak

Permasalahan dalam artikel ini menjelaskan masih ditemukannya masyarakat nagari gadut yang membuang sampah sembarangan di pinggir jalan dan selama bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Agam pengelolaan sampah oleh masyarakat pada lima jorong nagari Gadut tersebut membuang sampahnya ke kontainer yang letaknya pada dua titik. Posisi kontainer awalnya adalah di dekat tugu pesawat terbang Gadut yang merupakan fasilitas umum dan fasilitas bersejarah. Alternatif posisi kontainer berikutnya adalah dekat Kantor Wali Nagari Gadut yang merupakan fasilitas pemerintahan. Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan dan menimbulkan bau busuk di sekitar pusat pelayanan nigari sehingga menyebabkan permasalahan lingkungan dan permasalahan social. Menjadi masalah strategi komunikasi yang dialami Pemerintah Nagari saat mempertimbangkan untuk pemindahan titik penempatan container. Pada perkembangannya informasi peletakan kontainer menyebabkan penolakan.  Tujuan artikel ini yaitu mengetahui strategi komunikasi kebijakan Pemerintah Nagari Gadut dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Adapun jenis penelitian ini bersifat Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu memaparkan permasalahan penelitian berdasarkan fakta yang terdapat di lapangan. Proses instrumentasi dilakukan dengan model hierarchy effect dengan cara menginformasikan dan mempersuasi Pemerintah Nagari Gadut dan masyarakat nagari Gadut mengenai Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 10 Tahun 2017 tentang pengelolaan sampah dan  Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pedoman Badan Usaha Milik Nagari. Hasil artikel ini menjelaskan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dengan optimalisasi Penganggaran Pemerintah Nagari dalam penggunaan dana desa untuk Penyertaan Modal BUMNag dan kerjasama dengan pihak swasta sebagai Offtaker serta partisipasi masyarakat. Sebaiknya kolaborasi kebijakan komunikasi tersebut secara proporsional. Pada awalnya, pemerintah nagari dan swasta dapat menggunakan model linear untuk menyebarkan informasi secara masif. Kemudian, beralih ke model transactional untuk menampung aspirasi BUMNag dan masyarakat. Selanjutnya, menggunakan model interactional dengan melibatkan BUMNag secara aktif sebagai semi otonom Pemerintah Nagari dalam pengambilan tindakan atas  kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga dan non rumah tangga masyarakat se nagari Gadut dengan mengkombinasikan penggunaan mesin Incimerator dan budidaya maggot agar diperoleh lingkungan yang bersih dan nyaman.