PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI PEMBERDAYAAN PETUGAS KEBERSIHAN DALAM PEMANFAATAN SAMPAH MAKANAN DI FOOD COURT STASIUN LAMBUNG BUKITTINGGI DENGAN METODE SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW
Kata Kunci:
Food Waste, Food Court, Pengolahan Limbah, Petugas Kebersihan, Keberlanjutan, KomunikasiAbstrak
Sampah makanan merupakan isu yang semakin mendapat perhatian global karena dampaknya pada ketahanan pangan, lingkungan, dan ekonomi. Di Indonesia, termasuk di Kota Bukittinggi, masalah sampah makanan menjadi semakin kritis dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat. Food Court Stasiun Lambung Bukittinggi, sebagai salah satu pusat kuliner populer di kota tersebut, juga berpotensi menghasilkan sampah makanan yang signifikan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi model-model pengelolaan limbah makanan yang efektif dan berkelanjutan di Food Court Stasiun Lambung Bukittinggi. Dengan menggunakan metode tinjauan literatur sistematis, studi ini memberikan wawasan yang berharga tentang strategi pengelolaan limbah makanan dan pemberdayaan petugas kebersihan di lingkungan Food Court tersebut. Hasil studi menunjukkan bahwa dua model pengolahan limbah, yaitu Daur Ulang dan Komposisi serta Konversi menjadi Pupuk Bio, menjadi pilihan utama untuk Food Court Stasiun Lambung Bukittinggi. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan efisiensi, keberlanjutan, dan dampak lingkungan yang minimal. Daur ulang dan komposisi menawarkan solusi yang efektif dengan menggunakan teknologi sederhana, sementara konversi limbah menjadi pupuk bio memungkinkan pemanfaatan ulang limbah makanan menjadi sumber daya yang bernilai. Selain memberikan manfaat lingkungan yang signifikan, penggunaan metode ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi petugas kebersihan di Food Court Stasiun Lambung Bukittinggi. Melalui kerjasama tripartit yang kokoh, strategi-strategi ini dapat diterapkan secara efektif dalam mengatasi masalah sampah makanan di lingkungan food court. Rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas pemberdayaan petugas kebersihan meliputi pelatihan dan pendidikan tentang teknik pengelolaan limbah, penyediaan infrastruktur yang diperlukan, kebijakan insentif, dan kampanye kesadaran masyarakat. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah dan kesadaran masyarakat yang meningkat, praktik pengelolaan limbah makanan yang berkelanjutan dan berdaya saing dapat terwujud di Food Court Stasiun Lambung Bukittinggi dan masyarakat sekitarnya. Komunikasi yang efektif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan memobilisasi dukungan untuk praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan limbah makanan.