Jurnal Riset Ilmiah Multidisipliner

THE VIGOR OF TEACHER ENGAGEMENT IN JUNIOR HIGH SCHOOLS

Moh. Muslim — 2024-07-31

The participation of teachers is one of the main variables influencing how well educational
institutions perform. The teacher directs the educational process and the execution of numerous
educational activities in classrooms. Therefore, teachers must be very committed to the application
of education. The lack of commitment from teachers to classroom activities and the execution of
learning will have an impact on how well education is implemented. One factor that affects teacher
engagement is the instructor's feeling of self-leadership. The degree of effectiveness in implementing
education in schools will undoubtedly be impacted by increased commitment to teacher engagement.
The purpose of the study is to determine how involved Blitar's private junior high school teachers
are. a quantitative method for descriptive research. With an average score of 3.15, the findings of
the study on teacher participation fall into the moderate category. the lowest indication of dedication
and converges with an average of 3.08 and the greatest indicator of vigor (enthusiasm) with an
average of 3.29. The vigor of teachers in carrying out their teaching duties is very important in
encouraging teacher involvement in the implementation of education.

GAYA BELAJAR MAHASISWA BERPRESTASI PADA UIN ARRANIRY BANDA ACE

Darmiah — 2024-07-31

LEARNING STYLES OF OUTSTANDING STUDENTS AT UIN AR-RANIRY BANDA ACEH.
Learning style is the way we prefer to think, process and understand information. The results showed
that students who learned using their dominant learning style, while taking tests, achieved higher
scores than if they learned in a way that was not in line with their learning style. According to Bobbi
Deporter and Mike Hernacki in their book, explaining in general human learning styles are
distinguished in three major groups, namely visual learning styles, auditorial learning styles and
kinesthetic learning styles. These differences in learning styles must be taken into consideration
when lecturers plan learning activities.The research uses a type of descriptive research with a
qualitative approach. The subjects in this study were outstanding students of UIN Ar-Raniry totaling
24 students. Data collection techniques using interviews, observation and documentation. After the
data is collected, it is then analyzed using techniques proposed by Miles and Huberman. The
research location is UIN Ar-Raniry Banda Aceh which consists of 9 faculties, where each faculty is
represented by 2 outstanding students. The objectives of this study are: 1) To describe the
characteristics of visual, auditorial, and kinesthetic learning styles in outstanding students of UIN
Ar-Raniry. 2) To identify which learning style is more dominant for outstanding students at UIN ArRaniry. 3) To explain the extent to which the learning style of outstanding students can have
implications for achievement. The results of the data analysis can be concluded: 1) The dominant
visual learning style characteristic absorbs information by seeing, related to things related to
writing and reading, tends to be better with his sense of sight. Auditory learning style characteristics
predominantly absorb information by hearing, relate to things related to sound and tend to be better
with the sense of hearing. The dominant kinesthetic learning style characteristic absorbs information
with touch / motion, related to things related to motion and other physical activities, tends to be
better with the sense of touch / motion.2) Outstanding students of UIN Ar-Raniry Banda Aceh from
a total of 24 students who have a tendency to visual learning styles totaling 9 students (37.5%),
second place is auditorial learning style totaling 8 students (33.33%) and finally with the lowest
number of kinesthetic learning styles totaling 7 students (29.16%). 3) The extent to which the
learning style of outstanding students has implications for achievement depends largely on the
suitability of learning styles with the learning methods used, adaptability, and the application of
effective study strategies. By understanding and optimising their learning style, students can
increase their chances of outstanding academic and non-academic achievement.

PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA SEKOLAH DI SDN CIWANDAN

Miftahul Jannah — 2024-07-31

Miftahul Jannah, 2024. “Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader Dalam Mengembangkan Budaya
Sekolah”. Program Studi Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Pembimbing 1 Dr. Yuyu Yuhana, M.Si., Pembimbing II Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M,Pd.
Tesis ini membahas tentang Peran kepala sekolah sebagai leader dalam mengembangkan budaya
sekolah di SDN Ciwandan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai
leader dalam menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberi teladan,
memberi dorongan, dan memberi bantuan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk
mengembangkan budaya sekolah di SDN Ciwandan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan cara trianggulasi sumber, dimana
triangulasi ini digunakan untuk lebih memantapkan jawaban dari sumber yang berbeda dengan
teknik yang sama. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan kemudian dilakukan triangulasi.
Subyek penelitian adalah guru dan tenaga kependidikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa kepala sekolah di SDN Ciwandan telah melaksanakan perannya sebagai leader dengan baik.
Pelaksanaan peran kepala sekolah sebagai Leader dalam mengembangkan budaya sekolah di SDN
Ciwandan yaitu: pertama, menggerakkan dalam arti mengikutsertakan guru dan tenaga kependidikan
dalam penyusunan program sekolah kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah. Kedua,
mengarahkan dan melibatkan guru dan tenaga kependidikan dalam setiap kegiatan sekolah,
memberikan tugas dengan adil dan merata sesuai kemampuan guru dan tenaga kependidikan serta
memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya. Ketiga,
membimbing dalam arti kepala sekolah memberikan bimbingan dan menampung segala keluhan dan
kesulitan para guru maupun tenaga kependidikan kemudian diadakan pembinaan, serta didatangkan
pemateri ahli dalam bidang tertentu apabila diperlukan. Keempat, melindungi lembaga dari ancaman
luar dengan meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dan meningkatkan prestasi
akademik dan non akademik sekolah. Kelima, membina dalam arti kepala sekolah memberikan
pembinaan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesionalisme kerja melalui
pelatihan-pelatihan. Keenam, memberi teladan dalam arti kepala sekolah memberikan teladan
kepada guru dan tenaga kependidikan dengan memberikan contoh perilaku yang baik, disiplin
datang tepat waktu, membudayakan budaya 7S, memimpin apel pagi dan lain sebagainya. Ketujuh,
memberikan dorongan dalam kepala sekolah memberikan penghargaan baik secara materi atau
imateri untuk memberikan apresiasi dan dukungan kepada guru dan tenaga kependidikan agar terus
meningkatkan prestasinya. Kedelapan, memberi bantuan dalam arti kepala sekolah memberikan
bantuan kepada guru dan tenaga kependidikan yang mengalami kesulitan.

PERAN KEPEMIMPINAN ORGANISASI DI ERA GLOBALISASI

Syafri Fadillah Marpaung — 2024-07-31

Kepemimpinan dalam konteks organisasi telah mengalami transformasi signifikan di era globalisasi.
Dengan perubahan dinamika pasar global dan perkembangan teknologi informasi, peran seorang
pemimpin tidak lagi terbatas pada kepemimpinan tradisional yang bersifat otoriter atau
transaksional. Sebaliknya, kepemimpinan saat ini menuntut keterampilan adaptasi yang cepat, visi
strategis yang jelas, dan kemampuan untuk mengelola keanekaragaman budaya dan pandangan yang
berasal dari berbagai belahan dunia. Di era ini, pemimpin organisasi harus mampu memahami dan
menavigasi tantangan yang unik dari globalisasi, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan
regulasi yang cepat, dan dinamika pasar yang tidak pasti. Mereka juga harus memiliki kemampuan
untuk memotivasi dan menggerakkan tim lintas-budaya serta menangkap peluang yang muncul dari
interkoneksi global. Kepemimpinan yang efektif dalam era globalisasi juga menekankan pentingnya
komunikasi yang terbuka dan kolaboratif, kemampuan untuk mengelola perubahan dengan
fleksibilitas, dan kesediaan untuk belajar secara terus-menerus.