ANALISIS DAMPAK AUTOCORRECT TERHADAP PENULISAN BAHASA INDONESIA DALAM CHATTING WHATSAPP DI KALANGAN MAHASISWA PSIK 23 B

Penulis

  • Pritiy Singgam Universitas Negeri Medan
  • Vivielda Farmawaty Tambunan Universitas Negeri Medan
  • Gerhard Hasangapon Parapat Universitas Negeri Medan
  • Yeremia Maharman Gurning Universitas Negeri Medan
  • Anggia Puteri Universitas Negeri Medan

Kata Kunci:

Autocorrect, Bahasa Indonesia, WhatsApp

Abstrak

Perkembangan teknologi komunikasi digital telah mengubah cara individu berinteraksi, termasuk penggunaan fitur koreksi otomatis dalam aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Fitur ini dirancang untuk mengoreksi kesalahan pengetikan secara otomatis, namun penggunaannya dalam bahasa Indonesia masih menjadi perdebatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fitur autocorrect terhadap kemampuan menulis bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa PSIK 23 B. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan data yang dikumpulkan melalui kuesioner Google Form yang terdiri dari sepuluh pertanyaan tentang pengalaman dan persepsi mahasiswa tentang autocorrect. Temuan menunjukkan bahwa meskipun beberapa responden merasa bahwa autocorrect sangat membantu dalam meningkatkan kecepatan pengetikan dan mengoreksi kesalahan, mayoritas lebih memilih untuk mengetik tanpa autocorrect karena seringnya terjadi perubahan kata yang tidak disengaja yang mengubah makna pesan yang ingin disampaikan. Sebanyak 80% responden lebih suka mengetik tanpa koreksi otomatis, dan 95% pernah mengalami perubahan makna pesan yang disebabkan oleh fitur inia.

 

The development of digital communication technology has transformed how individuals interact, including the use of the autocorrect feature in instant messaging applications like WhatsApp. This feature is designed to automatically correct typing errors, but its use in the Indonesian language remains debatable. This study aims to analyze the impact of the autocorrect feature on Indonesian language writing skills among PSIK 23 B students. This research employs a quantitative descriptive method, with data collected through a Google Form questionnaire consisting of ten questions about students' experiences and perceptions of autocorrect. The findings reveal that while some respondents find autocorrect helpful in improving typing speed and correcting errors, the majority prefer typing without it due to frequent unintended word changes that alter the intended meaning of their messages. A total of 80% of respondents prefer typing without autocorrect, and 95% have experienced message meaning changes caused by this feature.

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-29