DESKRIPSI TEKNIK PEMBUATAN DAN TEKNIK PERMAINAN GAMBUS UNTANG SELUDANG OLEH BAPAK SYAFARUDIN DI DESA RANTAU LANGSAT, KECAMATAN BATANG GANSAL, KABUPATEN INDRAGIRI HULU, RIAU
Kata Kunci:
Gambus Untang Seludang, Teknik Pembuatan, Teknik PermainanAbstrak
Penelitian ini mengkaji tentang teknik pembuatan dan permainan alat musik tradisional Gambus Untang Seludang, yang merupakan warisan budaya khas masyarakat Melayu Tua/ Talang Mamak di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu. Kayu yang paling sering digunakan adalah kayu sepertiĀ medang senduk, gerunggang, dan surim. Proses pembuatan Gambus Untang Seludang terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengambilan kayu, pembentukan kayu, memasang bagian-bagian gambus, memasang senar, hingga finishing. Penelitian ini dilakukan di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang organologi dan akustik Gambus Untang Seludang yang dibuat oleh Bapak Syafarudin. Kriteria pemilihan bahan baku dan proses pembuatan Gambus Untang SeludangĀ menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi langsung di Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Adapun teori yang digunakan penulis ialah teori Shusumu Khasima yaitu pendekatan secara struktural dan fungsional , lalu teori Curt Such yang berkaitan dengan sistem klasifikasi alat musik dan teori Bruno Nettl dalam menganalisis dan mendeskripsikan apa yang didengar.Hasil yang diperoleh Penulis menunjukkan bahwa Alat musik Gambus untang seludang tergolong ke dalam jenis klasifikasi chordophone.Dalam pembuatan Gambus untang seludang Narasumber menggunakan kayu medang senduk dengan alasan karena kayu tersebut keras dan tidak mudah pecah. Gambus untang seludang dimainkan dengan cara memetik senarĀ dengan menggunakan jari. Alat musik Gambus untang seludang berfungsi sebagai pengiring Tari khas Desa Rantau Langsat Bersaman dengan Gendang mumungan.
This research examines the techniques of making and playing the traditional musical instrument Gambus Untang Seludang, which is a typical cultural heritage of the Old Malay or Talang Mamak community in Rantau Langsat Village, Batang Gansal District. This musical instrument is made of full wood. The most commonly used woods are medang senduk, gerunggang, and surim. The process of making Gambus Untang Seludang consists of several stages starting from taking wood, forming wood, installing gambus parts, installing strings, to finishing. This research was conducted in Rantau Langsat Village, Batang Gansal District, Indragiri Hulu Regency, Riau. The purpose of this research is to obtain information about the organology and acoustics of Gambus Untang Seludang made by Mr. Syafarudin. The criteria for selecting raw materials and the process of making Gambus Untang are the focus of this research. This research uses a qualitative method approach with data collection techniques carried out by observation, interviews, literature study, and direct documentation in Rantau Langsat Village, Batang Gansal District, Indragiri Hulu Regency, Riau. The theories used by the author are Shusumu Khasima's theory, namely structural and functional approaches, then Curt Such's theory relating to the classification system of musical instruments and Bruno Nettl's theory in analyzing and describing what is heard.