PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DESA WISATA (SIDEWI) BERBASIS MOBILE (STUDI KASUS : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAMBI)
Kata Kunci:
Sistem Informasi, Desa Wisata, Berbasis Mobile, WaterfallAbstrak
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini memberikan peluang yang signifikan dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya dalam hal penyediaan informasi yang akurat dan cepat bagi wisatawan maupun masyarakat lokal. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi memerlukan suatu sistem yang dirancang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna mempermudah akses terhadap informasi kepariwisataan serta memfasilitasi pendataan desa-desa wisata yang tersebar di wilayah Provinsi Jambi. Dalam pengembangan sistem informasi ini, digunakan metode Waterfall atau siklus hidup klasik, yang merupakan salah satu pendekatan terstruktur dalam rekayasa perangkat lunak. Metode ini memungkinkan proses pengembangan dilakukan secara bertahap dan sistematis, dimulai dari tahap analisis kebutuhan, perancangan sistem (design), pengkodean (coding), pengujian (testing), hingga tahap pemeliharaan (maintenance). Setiap tahapan dilaksanakan secara berurutan untuk menjamin kualitas dan kelayakan sistem yang dibangun. Untuk memastikan sistem yang dikembangkan memenuhi kebutuhan pengguna, dilakukan pengujian menggunakan metode Black-box Testing dan User Acceptance Testing (UAT). Hasil dari pengujian UAT menunjukkan bahwa sistem memperoleh rata-rata nilai kepuasan sebesar 95% dari pihak administrator atau pengelola dan sebesar 98,57% dari para wisatawan. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa sistem termasuk dalam kategori “Sangat Layak” untuk digunakan. Sistem informasi desa wisata berbasis mobile yang dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif dalam menyampaikan informasi terkait destinasi dan potensi wisata di Provinsi Jambi. Selain mempermudah wisatawan dalam mengakses informasi, sistem ini juga berfungsi sebagai alat promosi digital yang dapat meningkatkan daya tarik wisata serta mendukung pengelolaan dan pengembangan desa wisata secara berkelanjutan.