ANALISIS LITERATUR DAN SINTESIS TEMUAN TERKINI MENGENAI KONTRIBUSI LEAN SIX SIGMA DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN KUALITAS DI INDUSTRI MANUFAKTUR
Kata Kunci:
Analisis Literatur, Kontribusi Lean Six Sigma, Efisiensi, Produksi, Industri ManufakturAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis temuan terkini dari berbagai literatur dan studi kasus mengenai kontribusi Lean Six Sigma (LSS) dalam meningkatkan efisiensi proses produksi dan pengendalian kualitas di industri manufaktur. Metode yang digunakan berupa studi literatur terhadap publikasi tahun 2021–2025 dan studi kasus dari perusahaan manufaktur Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan LSS secara sistematis dengan pendekatan DMAIC mampu mengidentifikasi aktivitas non-value added, mengurangi pemborosan waktu, dan menekan tingkat cacat produk. Nilai rata-rata sigma yang dicapai berada di angka 3,7 dengan yield sebesar 98,6%, masih di bawah standar industri global yang mensyaratkan Cpk minimal 1,33 (setara dengan 4 sigma). Hambatan penerapan LSS terletak pada kurangnya penggunaan alat statistik lanjutan dan belum terbentuknya budaya perbaikan berkelanjutan di banyak perusahaan lokal. Temuan ini memberikan gambaran bahwa meskipun LSS telah diterapkan, potensi peningkatan masih besar. Oleh karena itu, integrasi LSS dengan teknologi digital dan dukungan manajerial yang kuat sangat dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan kualitas berstandar global.
This study aims to analyze and synthesize the latest findings from various literature and case studies on the contribution of Lean Six Sigma (LSS) in improving production process efficiency and quality control in the manufacturing industry. The method used is a literature study of publications in 2021–2025 and case studies from Indonesian manufacturing companies. The results of the study show that the systematic application of LSS with the DMAIC approach is able to identify non-value added activities, reduce wasted time, and reduce product defect rates. The average sigma value achieved was at 3.7 with a yield of 98.6%, still below the global industry standard which requires a minimum Cpk of 1.33 (equivalent to 4 sigma). The obstacles to implementing LSS lie in the lack of use of advanced statistical tools and the lack of a culture of continuous improvement in many local companies. These findings provide an illustration that even though LSS has been implemented, the potential for improvement is still great. Therefore, the integration of LSS with digital technology and strong managerial support is needed to achieve global standard efficiency and quality.