ANALISIS KELAYAKAN USAHA MIKRO SEMBAKO BERBASIS DATA SEKUNDER: INTEGRASI PERSPEKTIF SOSIAL EKONOMI DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DI KAWASAN PERKOTAAN KOTA KENDARI

Penulis

  • Wahid Al Fatah Universitas Halu Oleo
  • Reskyi Mulya Saputri Universitas Halu Oleo
  • Rensi Sulpriyani Universitas Halu Oleo
  • Ratna Universitas Halu Oleo
  • Abdul Rachman Rika Universitas Halu Oleo

Kata Kunci:

Usaha Mikro, Konsumsi Rumah Tangga, Sosial Ekonomi, Kelayakan Usaha, Kota Kendari

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha mikro sembako di Kota Kendari dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif berbasis data sekunder. Sumber data utama diperoleh dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik (BPS) dan laporan instansi terkait, dengan fokus pada data konsumsi rumah tangga dan indikator sosial ekonomi. Analisis dilakukan berdasarkan empat aspek kelayakan usaha: pasar, teknis, manajerial, dan finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga terhadap makanan dan minuman jadi masih mendominasi pengeluaran sebesar 41,82%, yang mencerminkan potensi pasar yang besar. Usaha mikro sembako juga menunjukkan efisiensi teknis dan pengelolaan yang sederhana, serta margin laba bersih berkisar antara 10 hingga 15%. Kesimpulannya, usaha mikro sembako layak dikembangkan dan perlu didukung melalui kebijakan berbasis data konsumsi rumah tangga dan kondisi sosial ekonomi lokal. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kapasitas pelaku usaha serta intervensi kebijakan yang mendukung keberlanjutan usaha mikro berbasis kebutuhan dasar masyarakat.

This study aims to analyze the feasibility of micro retail businesses in staple food sectors in Kendari City using a descriptive quantitative approach based on secondary data. The primary data sources include official publications from the Central Statistics Agency (BPS) and relevant institutional reports, focusing on household consumption and socio-economic indicators. The analysis covers four aspects of business feasibility: market, technical, managerial, and financial. The results show that household expenditure on food and beverages still dominates, accounting for 41.82%, indicating a strong and stable market potential. Micro retail businesses in this sector also demonstrate technical efficiency and simple management structures, with net profit margins ranging from 10 to 15%. In conclusion, micro retail businesses in staple goods are feasible to develop and should be supported by policies grounded in household consumption patterns and socio-economic conditions. The study recommends strengthening the managerial capacity of micro-entrepreneurs and policy interventions that ensure the sustainability of micro-enterprises based on essential community needs.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30