EKSISTENSI PEREMPUAN DALAM PERTUNJUKAN TARI TAMPURUANG SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA LOKAL MASYARAKAT NAGARI KOTO BARU MUARA LABUH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Penulis

  • Fadlika Kurnia Safitri Institut seni Indonesia Padang panjang
  • Muhammad Fikri Institut seni Indonesia Padang panjang

Kata Kunci:

Tari Tampuruang, Eksistensi Perempuan, Budaya Lokal, Minangkabau

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi perempuan dalam pertunjukan Tari Tampuruang sebagai bagian dari identitas budaya lokal masyarakat Nagari Koto Baru Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tari Tampuruang merupakan hasil ciptaan alm. Novi Afarida yang diperankan oleh perempuan dewasa, khususnya ibu-ibu berusia 53–70 tahun, baik sebagai penari maupun pemusik. Analisis menggunakan teori eksistensi dari Nadia Juli Indrani dan teori feminisme dari Irma Suriani untuk menjelaskan peran aktif perempuan dalam mempertahankan dan menghidupkan seni pertunjukan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan perempuan dalam Tari Tampuruang menjadi kekuatan utama dalam menjaga kesinambungan budaya lokal. Selain sebagai representasi nilai-nilai kegotongroyongan dan syukur atas hasil panen, tarian ini juga menjadi medium pernyataan identitas sosial perempuan Minangkabau dalam ruang budaya yang patriarkal. Eksistensi perempuan dalam tari ini menegaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pelestarian budaya daerah.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30