UPAYA ANAK PEREMPUAN DALAM MENJALANKAN HIDUP TANPA PERAN SEORANG AYAH: MENCARI JATI DIRI DALAM KARYA “TANPA BAYANG”

Penulis

  • Viona Monica Institusi Seni Indonesia Padang Panjang
  • Ariefin Alham Jaya Putra Institusi Seni Indonesia Padang Panjang
  • Emri Institusi Seni Indonesia Padang Panjang
  • Ali Sukri Institusi Seni Indonesia Padang Panjang

Kata Kunci:

Hilang Arah, Jati Diri, Kesedihan, Koreografi Kelompok

Abstrak

Karya tari TANPA BAYANG terinspirasi pengalaman empiris yang banyak tentang kehilangan peran seorang ayah yang mengakibatkan anak tersebut kehilangan arah, mengalami kesedihan yang mendalam serta kehilangan jati dirinya. Dari pengalaman tersebut pengkarya menerjemahkannya ke dalam bentuk koreografi berkelompok yang ditampilkan di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Karya yang terbagi dalam tiga bagian ini ditarikan oleh enam orang penari Perempuan. Rias busana yang digunakan yaitu rias natural, busana yang digunakan adalah baju dress berwarna putih. Metode yang digunakan dalam penggarapan karya ini adalah pengumpulan data atau observasi lapangan, eksplorasi, improvisasi, pembentukan dan evaluasi.

The dance work “Tanpa Bayang” (Without a Shadow) is inspired by profound empirical experiences of losing a father’s role, which causes a child to lose direction, experience deep sorrow, and struggle with the loss of identity. These experiences are translated by the choreographer into a group choreography, performed at the Hoerijah Adam Performance Hall, Institut Seni Indonesia Padangpanjang. The piece is divided into three parts and performed by six female dancers. The makeup used is natural, and the costume consists of white dresses. The method used in creating this work includes data collection or field observation, exploration, improvisation, composition, and evaluation.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30