SOSIALISASI PENCEGAHAN TERHADAP BULLYING DI SMPN 23 KOTA SERANG
Kata Kunci:
Pencegahan Bullying, Sosialisasi, Pendidikan KarakterAbstrak
Kegiatan sosialisasi pencegahan bullying yang dilaksanakan oleh Team Pengabdian Mahasiswa Universitas Bina Bangsa yang di laksanakan di SMPN 23 Kota Serang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai bahaya bullying serta mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Sosialisasi ini mengangkat materi tentang pengertian, jenis-jenis bullying (verbal, fisik, psikologis, dan digital), dampak negatif terhadap korban, strategi pencegahan, serta peran siswa sebagai agen perubahan. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi langsung, penyampaian materi interaktif, dan diskusi kelompok. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa lebih memahami bentuk-bentuk bullying dan mulai menyadari pentingnya empati serta tanggung jawab sosial dalam menjaga lingkungan sekolah. Selain itu, pihak sekolah menunjukkan komitmen dalam menindaklanjuti program ini melalui dukungan terhadap sistem pelaporan dan pembentukan duta anti-bullying. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membentuk budaya sekolah yang lebih peduli, inklusif, dan bebas dari tindak perundungan.
The bullying prevention outreach program conducted by Group 1 of the Bina Bangsa University (UNIBA) Student Work Lecture (KKM) at SMPN 23 Serang City aims to increase students' understanding of the dangers of bullying and encourage the creation of a safe, comfortable, and violence-free school environment. The outreach program covered the definition, types of bullying (verbal, physical, psychological, and digital), the negative impacts on victims, prevention strategies, and the role of students as agents of change. The method used was a qualitative descriptive approach through direct observation, interactive material delivery, and group discussions. The results of the activity indicate that students have a better understanding of the various forms of bullying and are beginning to recognize the importance of empathy and social responsibility in maintaining the school environment. Furthermore, the school demonstrated its commitment to this program by supporting a reporting system and establishing an anti-bullying task force. Thus, this activity represents the first step in establishing a more caring, inclusive, and bullying-free school culture.